Chapter 29

27.4K 1.4K 27
                                    

SELAMAT PAGI!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Disebuah ruangan dengan pencahayaan remang, sesosok pria sedang duduk di kursi kebesarannya terlihat sesekali pria itu menggoyang-goyangkan gelas berisi wine yang ada ditangannya.

Tak lama kemudian masuklah pria berpakaian hitam dengan tergopoh-gopoh, pria itu adalah salah satu anak buahnya yang ia berikan sebuah tugas yang sangat penting.

"T-tuan" panggil anak buahnya dengan takut-takut, bahkan sedari tadi pria itu tak berani mengangkat kepalanya barang seincipun.

"Hmm apa ada sesuatu yang penting?" tanya pria tersebut.

"A-anu tuan" pria itu menelan ludahnya dengan susah payah, seolah jika salah berkata nyawa nya yang jadi taruhannya "anak buah yang tuan kirim untuk mencelakai putri keluarga Mahardika itu tidak berhasil, bahkan kita tidak tahu mereka dimana. mereka menghilang tanpa jelak" ucap anak buahnya tersebut.

Pranggg

Seketika gelas berisi wine itu melayang dan mengenai dinding sehingga hancur tak berbentuk.

"BAGAIMANA BISA HAH !!" Bentak pria itu dengan kemarahan tercetak jelas di wajahnya. orang tersebut adalah Sebastian Atmaja pria yang haus akan kekuasaan, pria dengan sifat pendendam yang perusahaannya telah dijatuhkan oleh Revan. Pria itu juga yang memerintahkan anak buahnya untuk mencelakai Marella.

"K-kami juga tidak tau, M-menurut informasi ada beberapa orang yang membantu gadis itu tuan, sepertinya Revan meningkatkan penjagaan untuk putrinya" ucap anak buahnya tersebut.

"ARGHHH TIDAK BECUS, APAKAH KALIAN SELEMAH ITU HINGGA MENGALAHKAN ANAK BUAH REVAN SAJA TIDAK BISA!" bentak Sebastian dengan menggebu-gebu, giginya saling gemertak urat-urat lehernya menonjol menandakan betapa marahnya pria itu saat ini.

"PERGI DARI SINI !!" Teriak Sebastian.

Mendengar hal itu anak buah Sebastian berlari terbirit-birit takut mendapat amukan dari tuannya.

Arghhhhh

Prang

Bunyi teriakan disusul dengan suara benda pecah saling bersahut-sahutan diruangan tersebut menandakan jika seseorang didalamnya sedang marah besar. Para anak buah ataupun maid yang mendengar itu langsung bergetar ketakutan, mereka takut jika sang tuan melampiaskan amarahnya dengan membunuh mereka semua.

"Akan ku pastikan kamu hancur Revan" desisnya tajam bahkan tanpa ragu pria itu menggenggam sebuah kaca membuat darah segar menetes dari sela-sela jarinya.

♡♡♥️♡♡

Jam pelajaran sedang berlangsung, Marella duduk di bangkunya dengan menopang dagu. Sebenarnya ia sangat bosan, materi yang sedang dijelaskan oleh Miss Diva didepan sudah ia kuasai dengan baik. Seperti cara menggunakan kata kerja dalam bahasa Inggris, penambahan veb dll.

Marella merubah posisi nya, dia bersandar dan meletakkan kedua tangannya diatas meja. Sebenarnya Miss Diva tau bahwa Marella sedari tadi tidak mendengarkan tapi ia membiarkannya saja, mendengar Marella menjadi buah bibir para guru berkat perubahan gadis itu membuat dia penasaran, apakah memang benar Marella berubah menjadi pintar pikirnya saat itu. Lalu ia mengetesnya dengan memberikan beberapa pertanyaan yang dijawab dengan tepat oleh Marella. Bahkan gadis itu lebih fasih berbahasa Inggris dibandingkan dirinya. jadi ia membiarkan gadis itu bertindak semaunya selagi tidak menganggu pelajaran yang sedang berlangsung.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang