SELAMAT SIANG!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Seorang pria berdiri diam memandang keindahan gedung-gedung tinggi dari balik kaca ruang kerjanya, kemeja putih polos membalut tubuh atletisnya. Ia juga menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku sambil memasukkan tangannya pada saku celana.
"Kalian lalai lagi" ucapnya pelan namun penuh penekanan membuat tubuh keempat pria yang berdiri dibelakangnya bergetar kaku akibat aura intimidasi yang dikeluarkan atasannya.
Percayalah keempat pria itu serasa ingin berlari dari sana dan bersembunyi di lubang tikus jika tidak sayang akan nyawanya.
"M-maaf tuan!" Jawab mereka serempak.
Pria yang dipanggil tuan membalikkan badannya hingga sekarang berhadapan dengan para anak buahnya, "lenyapnya dia beserta keluarganya tanpa tersisa" ucapnya kejam namun wajahnya masih menampilkan ekspresi datar.
Keempat pria itu tersentak terkejut akan perintah atasannya, walaupun begitu mereka hanya bisa diam dan menganggukkan kepalanya kompak pertanda sanggup menerima perintah dari sang tuan.
"BAIK TUAN!"
Sepeninggal para anak buahnya, pintu kembali terbuka kini seorang pria berpakaian rapi memasuki ruangan sambil membawa iPad dan dokumennya.
"Ada apa Kevin?" Tanyanya, bagi pemuda itu pertanyaan yang ia ajukan biasa saja namun tidak dengan Kevin yang serasa mendengar suara malaikat maut yang siap mencabut nyawanya kapan saja.
Glek sebelum berbicara Kevin menelan ludahnya dengan susah payah seolah ia barusaja menelan segenggam batu kedalam tenggorokannya. Bagaimana tidak takut, disana Mr. D menatapnya seperti seekor serigala yang dapat memusnahkan dirinya yang hanyalah seekor kelinci kecil.
"T-tuan" bahkan untuk berbicara pun ia terbata-bata membuat Mr. D kesal, "apakah perlu saya membuatmu tidak bisa berbicara?"
Mendengar itu Kevin menggelengkan kepalanya ribut, keringat sebesar biji jagung mengalir dari pelipisnya, "maaf tuan, perusahaan Aryaguna meminta kerjasama dengan perusahaan kita. Hari ini mereka juga datang meminta untuk bertemu dengan anda dan membahas kerjasama tersebut" terangnya panjang lebar.
"Keluarga Aryaguna ya? Menarik" gumamnya tersenyum smirk.
"Kevin" panggilnya kepada sang asisten, Kevin yang mendengar namanya dipanggil pun mengambil melangkah maju dan memfokuskan perhatiannya kepada tuannya. "Ya tuan?"
"Daripada kita repot-repot menerima kerjasama itu, bukankah lebih baik kita membersihkannya?" Ucap mr.d membuat tubuh Kevin menegang, ia tau pasti kata "membersihkan" memiliki arti menghancurkannya hingga rata dengan tanah.
"T-tuan tapi...."
"Apakah saya perlu mengulanginya lagi?" Ujar Mr. D tajam, Kevin yang mendengar itu tentu langsung panik jalan satu-satunya adalah menyetujuinya.
"Baik tuan saya akan melaksanakannya" jawabnya panik dan berlalu cepat dari sana.
Setelah berhasil melarikan diri dari ruangan tersebut, Kevin mengusap dadanya lega, "huyy menakutkan" ucapnya bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasy[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...