Chapter 41

23.4K 1K 34
                                    

SELAMAT MALAM!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Suasana toilet sekolah nampak sepi itu karena jam pelajaran tengah berlangsung beberapa menit yang lalu, seorang gadis memasuki toilet tersebut lalu berhenti didepan cermin wastafel. Memperlihatkan pantulan dirinya disana.

"Aku sudah melakukan apa yang kau suruh tapi sepertinya rencana kita akan sedikit sulit karena dia terlihat banyak berubah" ucap gadis itu dengan ponsel disamping telinga.

"Brak" terdengar suara gebrakan meja disebrang sana, "Saya tidak perduli secepatnya kamu harus menyingkirkan anak itu!" Bentak orang tersebut melalui sambungan telepon membuat gadis itu menutup matanya sesaat.

"Saya beri kamu waktu satu bulan jika tidak kamu akan tau sendiri akibatnya!"

"B-baik" jawab gadis itu terbata-bata

Tut

Gadis itu menghela nafas berat lalu menghembuskannya dengan kasar, semenjak ia kenal dengan orang itu hidupnya semakin tak tenang, ia jadi menyesal dulu telah menerima tawaran yang terlihat menggiurkan darinya. Namun harus bagaimana lagi ia juga membutuhkan orang itu agar membantunya mewujudkan ambisinya.

Dengan perlahan tangannya membuka kran membuat suara air mengalir mendominasi ruangan hening tersebut, gadis itu mencuci mukanya beberapa kali sebelum mengelap wajahnya dengan tissue yang ada disana.

Dug

Dengan geram gadis itu memukul wastafel, menatap pantulan dirinya didepan cermin dengan sorot kesal.
Sebelum berlalu dari sana dia mengeluarkan alat makeup dari dalam saku dan memakainya.

Setelah dirasa penampilannya sempurna, kaki berbalut sepatu mahal itu melangkah berniat keluar dari toilet. namun hal tak terduga terjadi, tepat setelah ia membuka pintu seorang gadis yang ia kenal berada disana, berdiri disamping pintu bersandar pada dinding sambil bersedakep dada.

"L-lo ngapain disini?" Tanyanya tak percaya.

Gadis yang semula bersandar menegakkan badannya, menatap gadis diambang pintu dengan seringaian lebar.

"Ah gue sekarang tau satu hal" menjeda ucapannya, "sepertinya kita punya tujuan yang sama, nggak gue sangka ternyata Lo juga kenal sama bokap gue" lanjutnya membuat gadis didepannya bingung.

"B-bokap?" Beonya tak percaya yang diangguki oleh gadis itu.

Gadis itu maju selangkah membuat jarak antara mereka kian terkikis, "tenang aja Lo nggak sendiri masih ada gue dan murid lain yang ada di pihak kita, kita bisa ajak mereka buat hancurin jalang itu sama-sama" bisiknya tepat disamping telinga gadis itu.

Sepersekian detik mereka hanya saling pandang lalu seringai kejam terukir dibibir merah merona mereka.

♡♡♥️♡♡

"Vera Lo pulang sama siapa?" Tanya vino yang langsung dihadiahi jitakan manis dikepalanya. Mereka saat ini tengah berada diparkiran khusus sepeda motor untuk pulang kerumahnya masing-masing.

"Ya bareng Revaldo lah pakek nanya lagi" itu suara Bagas menjawab pertanyaan tak bermutu dari vino beberapa saat yang lalu.

Vino mengusap kepalanya yang habis dijitak teman laknatnya, memandang Bagas dengan kesal, "biasa aja kali gue kan cuma basa-basi biar nggak sepi aja" ucap vino.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang