Chapter 42

22.6K 1K 31
                                    

SELAMAT PAGI!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Tok tok tok

"Masuk"

Mendengar suara persetujuan dari dalam ruangan, Kevin yang sebelumnya berdiri didepan pintu segera masuk kedalam, kaki berbalut sepatu pantofel mengkilat itu menuntunnya menghampiri tuannya lalu berdiri dibelakang tubuh tegap Mr.D yang memunggunginya. Dari balik punggung, Kevin dapat melihat asap tipis mengepul dari sebatang rokok disela jari pria tersebut.

"Ini informasi yang anda inginkan tuan" ucap Kevin seolah faham bahwa Mr. D tengah menunggunya membuka suara.

Mendengar itu Mr. D yang semula menghadap kearah pemandangan hutan dibelakang mansionnya langsung membalikkan badannya.  Membuang puntung rokok yang semula ia hisap, lalu mematikannya dengan cara diinjak.

"Berikan kepadaku" ucap Mr. D dengan suara maskulinnya yang diangguki oleh Kevin.

Ketika sebuah amplop berwarna cream telah beralih ke tangannya tanpa kata pria itu langsung membuka amplop tersebut, dapat ia lihat sebuah informasi data diri dari seseorang. Kalian bisa nebak kan itu siapa? Ya itu data diri Marella.

Mr.D tersenyum tipis cukup puas dengan kecekatan asisten pribadinya dalam menggali sebuah informasi, tak perduli bagaimana caranya Kevin hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk berhasil mendapatkan semua informasi pribadi Marella termasuk yang rahasia sekalipun.

"Kerja bagus" ucap Mr.D pada kevin dengan nada tersirat akan pujian.

Mr.D membaca laporan yang didapat dari Kevin dengan wajah serius. Dahinya mengkerut ketika melihat identitas gadis yang terkesan tak masuk akal. "Apakah kau benar mencari informasi? Sepertinya kau melakukan kesalahan?" Tanya Mr.D ragu.

Kevin yang semula menunduk langsung mengangkat kepalanya cepat menatap pria didepannya dengan tatapan penuh kesungguhan, "benar tuan, dia adalah anak tunggal dari keluarga Mahardika yaitu Marella Queensa Mahardika" jawab Kevin yakin.

"Bagaimana kau begitu yakin, sementara malam itu wajahnya saja tidak terlihat?" Tanya Mr.D lagi.

"Iya tuan, memang malam itu wajahnya tidak terlihat karena tertutup Hoddle. Namun saya mengetahui dari kalung yang gadis itu pakai, terlihat dia memakai kalung dengan liontin Snowdrop yang terkenal langka bahkan hanya diproduksi tiga didunia. Kalung pertama dipakai princess Spanyol, yang kedua dipakai seorang miliarder asal Amerika dan yang ketiga dipakai oleh gadis itu" terjadi jeda sesaat, "awalnya saya juga ragu namun setelah meretas riwayat pesanan kalung tersebut saya akhirnya yakin bahwa kalung itu memang dipakai oleh gadis bernama Marella itu. Kalung itu juga tak mungkin dapat dipalsukan karena dibuat dengan berlian asli yang sangat mahal. saya sendiri dapat membedakan berlian asli dengan berlian palsu walau hanya melihatnya sekilas" lanjutnya menjelaskan.

Mr.D mengangguk-anggukkan kepalanya sekilas, lebih memilih diam membisu dengan pikiran yang rumit. Setelah lama terdiam senyum smirk nampak pada wajah rupawannya.

"Menarik"

"Terus awasi gadis itu" perintahnya yang langsung diangguki patuh oleh Kevin.

"Baik tuan!"

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang