Chapter 58

10.2K 444 12
                                    

SELAMAT MALAM!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Begitu marella memasuki kelas pemandangan pertama yang ia lihat adalah para murid yang sedang berkumpul mengerumuni salah satu bangku, entah membicarakan tentang hal apa yang pasti sepertinya sangat seru terlihat dari ekspresi mereka yang berubah-ubah ketika sedang berbicara.

Marella yang memang tidak terlalu perduli mengendikkan bahunya acuh dan langsung berjalan menuju dimana bangkunya berada.

Oliv yang pertama kali menyadari kehadiran sang sahabat langsung memutar kursinya supaya berhadapan dengan marella, "eh la Lo tau nggak?"

"Nggak" balas marella cuek

Oliv seketika mengerucutkan bibirnya sebal, "ihh gue serius"

"Gue juga serius" marella meletakkan tasnya diatas meja bermaksud menjadikannya sebagai bantal, sebelum guru datang alangkah baiknya ia mengistirahatkan matanya terlebih dahulu pikirnya.

Namun seakan tau isi pikiran sahabatnya, Oliv langsung menarik tas marella membuat sang empu menatapnya kesal. "Gue serius, Lo tau mereka lagi ngomongin apa?" Oliv menunjuk segerombolan murid yang sedang berkumpul untuk menggibah, Marella memutar matanya malas lalu menggelengkan kepala pertanda tidak tau.

"Katanya keluarga Vera meninggal semua, ngeri banget nggak sih dimulai dari adeknya dan kedua orang tuanya. Meninggalnya pun kayak nggak wajar, kayak dibantai gitu" ucap Oliv sambil mengusap lengannya yang tiba-tiba merinding.

Marella sedikit tertarik dengan topik yang dibicarakan Oliv, jika memang apa yang dikatakan Oliv benar maka pantas saja semua orang curiga karena tidak mungkin satu keluarga tiba-tiba meninggal kecuali jika bukan karena bencana atau kecelakaan, seolah semuanya sudah direncanakan oleh seseorang. Keningnya mengkerut berfikir keras siapa dalang dibalik semua itu. Dirinya pun baru mengetahui berita tersebut karena kemarin ia sedang sibuk dengan rencananya, yah apalagi kalau bukan membasmi hama.

Oliv menjentikkan jarinya ketika melihat marella tak mendengarkan ucapannya dan malah asyik dengan lamunannya, "oyyy Lo kenapa dah?" Marella menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban. Hening sesaat dimana Oliv sedang memperhatikan murid-murid yang mulai memasuki kelas sedangkan marella sibuk dengan isi pikirannya.

"Oh ya gimana keadaan Tante citra, sorry ya gue belum bisa jenguk soalnya kemarin itu masih ada acara keluarga" tanya Oliv mengubah topik pembicaraan raut wajahnya terlihat menyesal. Marella mengangguk memaklumi kesibukan sahabatnya, "keadaan nyokap gue udah stabil tapi emang kemarin belum sadar karena masih dibawah pengaruh obat" terangnya.

"Nyukur deh kalo gitu, btw nanti pulang sekolah Lo mau ke rumah sakit kan? Kalo gitu kita barengan aja kesananya" ajak Oliv yang disetujui oleh Marella.

Seakan merasa ada yang kurang, Marella mengedarkan pandangannya ke sekeliling, Oliv yang faham langsung berucap, "sofya nggak masuk katanya mau kerumah neneknya yang sakit dibandung" ujarnya. Pembicaraan mereka terhenti ketika bel masuk berbunyi dan seorang guru datang untuk memulai pelajarannya.

Disisi lain dua orang gadis masih setia berdiri didekat pembatas rooftop, pandangan mereka masih belum beralih dari tempat siluet marella menghilang dibelokan koridor. Angin berhembus tak menghilangkan kesunyian diantara mereka, terlihat tenang namun ketika diperhatikan lebih teliti ada jejak kemarahan diwajah mereka.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang