Chapter 69

6.3K 334 4
                                    

SELAMAT PAGI!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Marella ditugaskan untuk mengambil buku paket di perpustakaan untuk materi pelajaran saat ini, gadis itu tidak sendiri dia bersama teman sekelasnya yaitu Wahyu.

Wahyu sesekali melirik kearah marella, dirinya merasa canggung saat berduaan di perpustakaan, benar-benar disini hanya mereka berdua karena penjaga perpustakaan pun sekarang tidak ada ditempatnya.

Pemuda itu menggaruk belakang kepalanya karena sedari tadi Marella hanya diam dengan wajah datar, sebelumnya mereka memang tidak pernah bertegur sapa baik didalam kelas maupun diluar kelas. Dari dulu gadis itu memang sulit sekali didekati, dulu saat masih bersikap angkuh dan sombong teman-teman sekelasnya tidak mau berteman dengannya dan sekarang saat berubah gadis itu malah bersikap dingin kecuali dengan kedua sahabatnya.

Beberapa saat yang lalu

Marella dan kedua temannya baru menginjakkan kakinya dikelas dan langsung menghampiri bangkunya. Tak lama bel masuk berbunyi dan guru memasuki ruangan.

"Selamat pagi anak-anak!" Sapa Bu Tika dengan semangat.

"Pagi Bu!" Jawab murid-murid dengan serempak.

"Keluarkan buku catatan, kali ini kita akan mempelajari tentang fisika materi kali ini wajib kalian catat nanti catatannya dikumpulkan setelah selesainya jam pelajaran" ucap Bu Tika panjang lebar sambil mengedarkan pandangannya mengamati satu persatu ekspresi murid-muridnya.

Tentu sebagian murid mengeluh karena pasti catatannya tidaklah sedikit.

"Oh ya buku paketnya masih di perpustakaan tolong salah satu mengambilkan ya" Bu Tika.

Kelas hening tak satupun yang mau mengajukan diri untuk mengambil buku paket ke perpustakaan, biasanya Rafi dengan senang hati akan melaksanakan tapi hari ini pemuda itu izin tidak masuk sekolah.

Bu Tika menghela nafas, "Marella, Wahyu tolong kalian ambil buku paket IPA di perpustakaan. Jangan banyak-banyak cukup 10 saja"

"Yah Bu kok saya sih?" Protes Wahyu tak terima karena jujur saja saat ini pemuda itu dalam mode mager alias males gerak.

"Sudah nggak usah protes!" Ucap Bu Tika garang, membuat nyali Wahyu ciut. Pemuda itu dengan cepat bangkit dari duduknya dan berlari keluar kelas, menyusul marella yang sudah terlebih dulu berjalan sendirian.

"Emm rak buku paket IPA dimana sih?" Akhirnya Wahyu memberanikan diri membuka pembicaraan tapi langsung menutup mulutnya rapat-rapat saat tak mendapatkan balasan. Pemuda itu diam-diam mengerutuki mulutnya jangan sampai marella menganggap dirinya aneh karena sok akrab.

Dan benar saja marella menatap Wahyu dengan tatapan aneh, "depan Lo" ucapnya sambil menunjuk rak buku yang tak jauh dari tempat mereka, tepat didepan pemuda itu. apakah pemuda itu tidak melihat tulisan IPA yang tertempel di rak buku tersebut?

Wahyu tersentak lalu mengalihkan pandangannya benar saja rak buku yang mereka cari tepat didepannya. menepuk keningnya, rasanya ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup karena kekonyolannya, "hehe y-ya maksudnya ini hehe"

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang