Chapter 43

21.8K 1K 112
                                    

SELAMAT MALAM!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Pagi hari yang cerah, angin berhembus dengan pelan menambah suasana asri disekitar mansion Mahardika. Juga suara kicauan burung semakin membuat nuansa begitu damai. Didalam sebuah kamar mewah Marella masih bergulung nyaman dibalik selimut tebalnya. Padahal matahari sudah semakin tinggi menampakkan diri dari ufuk timur. Namun nampaknya Marella masih enggan beranjak dari kasur King sizenya yang begitu nyaman.

Kring kring kring

Jam digital diatas nakas berbunyi, menyuruh sang pemilik agar segera membuka mata. Marella memilih mengabaikannya, Sampai lima menit kemudian alarm tersebut kembali berbunyi nyaring.

Marella mendengus, ia malas sekali walau hanya sekedar melepas selimutnya. Mata itu mulai mengerjap pelan ia merenggangkan otot-otot tubuhnya, menyibakkan selimut lalu duduk ditepi kasur untuk mengumpulkan nyawanya yang masih bertebaran.

Kaki telanjangnya mulai menyentuh lantai yang dingin, memakai sandal berbulu lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Suara gemercik air terdengar dari balik pintu kamar mandi selama beberapa menit, lalu kemudian menghilang selepas orang didalamnya selesai melakukan rutinitas paginya.

Knop pun bergerak disusul pintu yang perlahan terbuka menampilkan wajah Marella dengan keadaan jauh lebih segar, ia kembali masuk kedalam ruangan walk in closed untuk mengganti bathtub dengan seragam sekolahnya.

Jam digital diatas nakas menunjukkan pukul 06:43 gadis itu menghela nafas lega, untung saja tadi malam sebelum tidur ia sempat menyetel alarm jika tidak mungkin saja ia akan terlambat dan berakhir berjemur di bawah teriknya matahari.

Selesai dengan peralatan skincare, Marella menyambar tas yang tertata rapi diatas meja belajarnya, dirasa semuanya sudah siap ia mulai keluar dari kamar tak lupa mengunci pintu kamarnya dari luar. Jaga-jaga kalau ada seseorang yang ingin diam-diam masuk ke kamarnya tanpa izin.

Suara dentingan sendok terdengar ketika Marella sudah semakin dekat dengan ruang makan, ia melirik sekilas ah ternyata disana orang tak tau diri sudah sarapan tanpa kehadiran sang pemilik rumah. Marella yang malas hendak melanjutkan langkahnya keluar dari mansion.

"Non Marella nggak sarapan dulu?" Tanya bik ijem, membuat Marella menolehkan kepalanya. Bik ijem barusaja kembali dari rumah anaknya dikampung, dia adalah salah satu maid yang bekerja cukup lama dengan keluarga Mahardika.

"Nggak bik males, soalnya ada hama" jawab Marella sambil melirik sekilas ke arah meja makan, bermaksud menyindir tepatnya disana ada Diana dan dara.

"O-oh gitu non" bik ijem menjawab kikuk "kalau gitu bibik buatin bekal aja ya non buat sarapan. Non nggak boleh sampai telat makan" lanjutnya menasihati.

Karena tak tega Marella pun akhirnya mengangguk setuju, sambil menunggu bik ijem mengambil bekalnya ia duduk disalah satu kursi meja makan, bermain ponsel tanpa memperdulikan wajah keruh kedua wanita yang merasa diabaikan seolah mereka adalah benda tak kasat mata.

"Tidak tau diri" gumam Marella namun masih didengar jelas oleh mereka yang duduk didepannya.

Klunting!

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang