Chapter 39

23K 1.2K 16
                                    

SELAMAT SORE!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Suasana padatnya kantin siang membuat semua murid terasa sesak tak terkecuali Oliv yang sedang mengantri untuk memesan makanan yang ia inginkan. Suara riuh dari berbagai sisi turut meramaikan suasana hingga membuat gadis itu rasanya ingin berteriak. Tatapan tajam juga ia layangkan ketika ada salah seorang murid menyenggol ataupun ingin menyerobot antriannya. Sudah panas, sesak dan berisik pula membuat Oliv naik pitam saja.

"HEH LO KEBELAKANG! MAIN SEROBOT-SEROBOT AJA LO KIRA NI KANTIN PUNYA NENEK LO APA!?" Ucap Oliv dengan intonasi tinggi membentuk seorang siswi yang dengan kurang ajarnya menyerobot antrian.

Siswi itu menolehkan kepalanya, "sorry, tapi aku udah laper banget" ucapnya dengan tanpa dosa bahkan sekarang siswi itu menampilkan mimik sedih berharap Oliv akan merasa iba.

Namun pemikiran siswi itu salah sebab Oliv langsung mendelikkan matanya sembari berkacak pinggang, "HEH LO BUTA! LO KIRA KITA DISINI PADA NGGAK LAPER APA!?" ucap Oliv menggebu-gebu.

Tepat saat Oliv selesai berucap pandangan seluruh siswa-siswi yang ada disana memusatkan perhatiannya kearah mereka berdua, membuat siswi yang ingin menyerobot antrian tadi merasa malu. "I-iya iya maaf" ucapnya takut akan ekspresi Oliv yang berwajah memerah padam. Setelah meminta maaf siswi itu dengan kikuk mengambil langkah mundur untuk mengantri dibelakang.

Sepeninggal siswi itu Oliv menghela nafas panjang untuk meredakan kekesalannya. Sampai dimana ia telah berada dibarisan pertama stan makanan, ia lalu menyebutkan menu makanan untuk membelinya.

Setelah makanannya jadi, Oliv yang membawa tiga mangkuk dibantu ibu-ibu kantin kembali ke meja tempatnya dan kedua sahabatnya berada.

"Nih pesenan Lo" ucapnya ketus, masih sedikit kesal akan kejadian tadi. Oliv menyodorkan mangkuk bakso kedua sahabatnya.

"Thanks/makasih" ucap Marella dan Sofya bersamaan yang diangguki singkat oleh Oliv.

"Kok lama banget sih terus tu muka kenapa kusut gitu kayak nggak pernah disetrika?" ucap Sofya heran.

"Muka Lo tu yang gue setrika!" Ucap Oliv sambil mendelikkan matanya kesal, Marella yang memang duduk didepan Oliv melirik gadis itu sekilas lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Dih apaan sih Lo, lagi pms ya?" Tanya Sofya.

Oliv mendelikkan matanya tanpa aba-aba langsung mengangkat tangannya guna memberikan jitakan manis dikepala Sofya.

Pletak!

"Kok Lo tau sih?" Tanya Oliv heran.

"Tau lah, Lo kan kalo pms pasti kayak singa betina" kata Sofya dengan tanpa beban, tak tau saja Oliv yang mendengar itu langsung menatap kearahnya dengan kesal.

"Ap....."

"Ehem" ucapan Oliv tertahan ketika Marella berdehem keras memperingati mereka agar tidak mulai berdebat. Dan yah itu cukup berhasil terbukti dengan keduanya yang sontak terdiam dan fokus pada makanannya. Ketika melihat itu Marella pun menghela nafas pelan.

Pandangan Marella terlempar kearah meja dimana para most wanted sekolah berada. Ia menyeringai kecil ketika matanya menangkap salah seorang yang terlihat selalu mencuri-curi pandang menatapnya, "ah sepertinya karma mulai berkerja, haruskah ia memikirkan sebuah rencana?" Batinnya puas.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang