Chapter 64

8.6K 433 8
                                    

SELAMAT PAGI!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Kembali lagi pada ruang rawat marella, sedari tadi Oliv mengerutu kesal membuat semua orang yang ada disana terkekeh pelan, "dasar gila, banci, monyet, babi ngapain sih dia kesini bikin orang darah tinggi aja" sumpah serapahnya.

"Sudahlah kenapa kamu begitu kesal, awas nanti jodoh" ucap Citra bercanda.

Mendengar itu tentu saja Oliv melebarkan matanya, "ihhh Tante kok ngomong gitu sih, amit-amit Oliv sama dia" ucap Oliv tak terima sambil memanyunkan bibirnya.

"Haha Tante cuma bercanda, tapi hati-hati loh takutnya benci jadi cinta" citra tidak menyerah menggoda Oliv baginya wajah gadis itu ketika merajuk sangatlah menggemaskan.

"Udah ma nanti dia nangis" ucap marella masih dengan suara seraknya.

"Sofya belum pulang?" Tanya marella karena memang sedari tadi ia belum memegang ponselnya. Melihat hanya Oliv sendiri yang datang tentu saja dirinya bertanya-tanya.

"Sofya masih dirumah neneknya, oh ya tadi dia juga titip salam sama Lo dan Tante karena belum bisa jenguk secara langsung" terang Oliv.

"Hari ini gue gabut banget tau, gue cuma sendirian lontang-lantung nggak jelas. Mana tadi kita sekelas dihukum pak bandi bersihin halaman" dengan lesu Oliv memulai cerita kejadian yang terjadi tadi selama di sekolah.

"Kenapa?" Marella sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Ya Lo tau sendiri lah kelakuan Wahyu udah kayak orang utan lepas kandang, udah tau sifat pak bandi galak malah segala bikin ide ngerjain segala dan yah alhasil kita satu kelas dihukum bersihin lapangan" terangnya cemberut.

"Emang apa yang kalian lakuin?" Marella

Oliv memutar matanya malas, "Wahyu taro lem dibangku guru, pak bandi yang nggak tau otomatis langsung duduk dong dan saat berdiri celana pak bandi bolong, mana celana dalamnya gambar hello Kitty kita satu kelas mana bisa tahan tawa" Oliv kesal namun jika mengingat kejadian itu membuatnya tertawa.

"Pfftt"

Oliv mendelik galak ketika melihat marella malah tertawa diatas penderitaannya, "Nggak usah ketawa gara-gara Wahyu kuku gue rusak, nih coba liat" ucapnya sedih sambil memperlihatkan kukunya yang sebagian sudah rusak.

Disisi lain Revan dan citra hanya diam menyimak Oliv bercerita.

Drut drut

Revan yang merasakan ponsel pada saku jasnya bergetar langsung mengangkatnya yang tertera nama ken-asisten pribadinya.

"Aku keluar dulu" pamit Revan yang diangguki oleh citra, melihat Revan sudah keluar ruangan mereka melanjutkan mengobrol ringan sambil sesekali melempar candaan.

"Bagaimana?" Tanya Revan ketika sudah berada diluar ruangan, ekspresinya berubah menjadi serius.

"Tuan saya berhasil mengetahui siapa yang meletakkan kaldu jamur dimananan nona, selanjutnya apa yang harus saya lakukan tuan?" Tanya Ken dari sebrang sana.

"Bawa ke tempat biasa, saya akan segera kesana"

Tut

Revan terdiam dengan tatapan lurus kedepan, ia menggenggam ponsel ditangannya dengan kuat berbalik dengan cepat untuk kembali keruang rawat inap.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang