SELAMAT SORE!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Malam harinya, tepat pukul 21.00 Marella telah siap dengan pakaian serba hitamnya. Mengenakan celana jeans hitam yang sobek dibagikan lutut, baju kaos hitam ditutupi dengan jaket kulit senada, topi serta masker yang juga berwarna hitam. Dengan jalan mengendap-endap ia perlahan menuruni anak tangga, sesekali ia akan berhenti untuk memastikan keadaannya aman.
Sampai di depan pintu, seperti biasa para bodyguard akan berjaga disana, segera ia bersikap santai agar mereka tidak mencurigainya.
"Maaf nona mau kemana, apakah sebelumnya nona sudah izin kepada tuan?" Tanya ken asisten pribadi papanya.
"Sudah" ucap Marella datar, masa bodo jika saat pulang nanti ia akan di introgasi oleh sang papa yang penting sekarang ia bisa keluar.
Ken menganggukkan kepala percaya, membungkukkan badannya sopan sebelum berlalu dari sana.
Melihat hal itu diam-diam Marella bernafas lega, segera mengambil motor pada garasi dan melajukannya.
Saat tiba, sudah banyak orang yang memadati lokasi balapan. Marella turun dari motor, memakai masker dan berjalan menuju tempat pendaftaran.
"Gue mau daftar" ucapnya ketika sudah sampai didepan pemuda yang bertugas mencatat nama-nama calon peserta balapan.
Sang pemuda yang mendengar itu mendongakkan kepalanya, alisnya mengkerut seolah tidak percaya akan apa yang barusaja ia dengar, "bisakah kau ulangi ucapanmu?" Tanyanya memastikan, Marella merotasikan matanya malas.
"Gue mau daftar" ulang Marella datar.
Dengan ragu pemuda itu mengangguk, "nama?"
"Queen"
Setelah selesai mendaftar ia kembali kearah motornya dan ikut bergabung bersiap digaris start bersama beberapa orang lainnya.
Seorang pemuda yang juga sebagai peserta balapan meneliti penampilan Marella dari ujung kaki hingga kepala, "Lo cewek?" Alisnya mengernyit
"Iya" balas Marella dingin
"Hahaha ngapain cewek ikut balapan?" Tawanya menggelegar membuat semua orang yang ada disana juga ikut tertawa.
"Kenapa? Jangan bilang Lo takut sama gue?" Ucap Marella dingin namun terselip nada meremehkan, pemuda itu menghentikan tawanya memandang kearah Marella dengan dagu yang diangkat tinggi, "gue takut sama cewek? Hahaha nggak bakal. Oke karena malam ini gue lawan cewek taruhannya gue naikin 200 juta gimana? Kalo Lo menang Lo boleh ambil 400 juta itu lengkap dengan motor gue, tapi kalau Lo kalah Lo harus turutin semua kemauan gue" ucapnya sambil menyeringai.
"Gue terima" balas Marella dingin
"Wow keren juga keberanian Lo" ucap pemuda itu lagi.
Sebuah motor berwarna hitam berhenti ditengah-tengah mereka membuat pembicaraan mereka terhenti. Jadi posisinya, sebelah kanan pemuda yang memberikan Marella taruhan, ditenggah pemuda yang barusaja datang dan Marella berada disebelah kiri.
Setelah pembicaraan itu para penonton yang semula mengelilingi tempat mereka langsung menyingkir ke pinggir jalan.
Seorang wanita berpakaian ketat berjalan ditengah sambil membawa bendera lalu mulai mengangkat bendera dengan tinggi-tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasy[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...