SELAMAT PAGI!
Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕
Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen
SELAMAT MEMBACA!
•
•
♥️Happy Reading♥️¥¥¥¥¥
Marella dan kedua Sabahatnya sedang menikmati makanan yang barusaja mereka pesan, namun suara gaduh membuat aktivitas mereka terganggu.
Pyarrrr!
"Apaan tuh?" Tanya Oliv kepo "kayaknya bakal ada pertunjukan seru nih" lanjutnya girang, bahkan dengan gerakan cepat ia langsung merubah posisi duduknya agar lebih leluasa melihat pertunjukan yang sebentar lagi akan terjadi.
"Biasa si lemah lembut jatuh" balas Sofya acuh sambil menyendokkan sesuap besar bakso kedalam mulutnya.
"KALAU JALAN ITU LIAT-LIAT DONG, SERAGAM GUE BASAH GARA-GARA LO!" Bentak Mila.
"M-maaf aku nggak sengaja" cicit Vera pelan.
Berbeda dengan semua orang yang menatap vera iba. Oliv yang melihat itu justru memutar matanya malas, "yaelah tu bocah gagap apa gimana, udah gagap suara kayak tikus decit gitu" komentar Oliv julit, ya memang mereka setidak suka itu terhadap Vera dan sepertinya ketidaksukaan mereka sudah mendarah daging. Bagi Oliv, Vera itu cewek menyenyenye.
"NGGAK USAH NGELAK LO!" Terlihat Mila yang sudah terlanjur emosi, langsung mengangkat tangannya untuk menampar pipi Vera. Dan apa yang Vera lakukan? Bukannya menghindar malah pasrah sambil memejamkan matanya, menyebalkan sekali bukan ?
"Gue tebak pasti nanti ada pangeran berkuda yang bakal nyelamatin tu cewek" ucap Oliv lagi sambil menyangga pipinya dengan sebelah tangannya seolah sedang menunjukkan pertunjukan yang seru.
Dan benar saja, pangeran berkuda yang dimaksud Oliv langsung datang entah dari mana dan berlari menuju kearah Vera berada.
"Tu kan apa gue bilang" ucap Oliv bangga.
Merasa sedari tadi hanya dirinya sendiri yang berbicara, Oliv pun langsung menatap kedua sahabatnya dengan wajah cemberut.
"Ihhh kalian kok pada diem sih?" Tanya Oliv kesal sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Nggak tertarik" jawab Sofya santai tanpa memperdulikan wajah kesal dari sang Sabahat.
"Tau ah gue kesel" ucap Oliv, dengan gerakan cepat mengambil minuman didepannya lalu menyedotnya hingga tandas.
"Eh itu minuman gue tolol" celetuk Sofya tak terima karena minuman yang ia pesan sudah habis tak tersisa.
"Bodo amat weeeee" balas Oliv menjulurkan lidahnya, mengejek.
Disisi lain, Marella tak menghiraukan perdebatan kedua gadis didepannya itu. Memang raganya berada disana namun pikirannya sedang melana buana memikirkan situasi di sekitarnya, tepatnya kearah kejadian yang sedang terjadi.
Jika diingat-ingat kejadian Vera yang terkena tumpahan kuah bakso ada di chapter lima, dimana itu jelas murni kesalahan Vera sendiri yang tidak berhati-hati hingga membuatnya celaka. Namun ada yang aneh karena disana seharusnya bukan Mila yang terlibat tetapi Marella.
"Kenapa bisa berubah? Apa karena gue nggak nglakuin apa-apa jadi bukan gue yang terlihat, walaupun kejadian itu tetap terjadi sesuai dengan alur novel?" batin Marella bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the Antagonist?
Fantasy[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 �...