Chapter 03

47.3K 2.5K 20
                                    

¥¥¥¥¥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¥¥¥¥¥

Plak!

Gadis yang semula menunduk itu langsung tersentak sambil memegangi pipinya yang terasa perih. Ia masih mencerna apa yang terjadi, Merasakan panas dan perih di pipinya ia yakini pasti sudut bibirnya pecah dan mengeluarkan darah.

Sementara itu semua siswa baik yang didalam kelas sampai yang berada diluar kelas seketika menutup mulutnya terkejut.

Dengan cepat gadis itu mendongakkan kepalanya, menatap seorang pemuda yang baru saja melayangkan tangannya tadi tengah menatap dirinya dingin nan tajam.

"awssss" ringgisan terdengar ketika pemuda itu langsung mencekal pergelangan tangan Alexa dengan kuat meninggalkan bekas kebiruan yang menghiasi tangan mulusnya. Mata kelam penuh amarah itu menyorot Alexa dengan tajam yang dibalas tatapan bingung oleh Alexa. Ya gadis yang baru saja ditampar itu adalah Alexa entah kenapa ia tiba-tiba berada ditempat ini padahal seingatnya ia tadi sedang balapan motor dan mengalami kecelakaan hebat akibat kecurangan dari Devan.

"UDAH BEBERAPA KALI GIE BILANG, JANGAN GANGGU CEWEK GUE LAGI! LO TU NGGAK NGERTI-NGERTI YA!" bentak pemuda itu tepat didepan wajah Alexa, membuat Alexa menutup matanya. bukan karena takut tapi karena air liur pemuda itu memuncrat mengenai wajahnya seperti air hujan. Iyuhhh menjijikkan.

"Lo siapa?" Tanya Alexa singkat.

Sang pemuda yang mendengar pertanyaan itu pun terkekeh pelan, "hahaha Lo mau pura-pura lupa ingatan?" Ucapnya sinis.

"Setelah apa yang Lo perbuat Lo mau bebas gitu aja dengan memainkan drama murahan?" Lanjutnya lagi dengan senyum remeh.

Alexa yang mendengar hal itu semakin mengerutkan alisnya bingung, ia ingat betul kalau tadi ia sedang balapan terus kecelakaan tapi dengan anehnya bukannya masuk rumah sakit, ia malah tiba-tiba berada disini didepan pemuda menurutnya gila.

"Gue nggak lakuin apa-apa" ucap Marella tenang, "lagian ya, gue nggak kenal Lo siapa dan siapa yang Lo maksud tadi. kenapa Lo bisa nuduh gue seenaknya, emang ada bukti?"lanjutnya memutar matanya jengah.

Melihat keterdiaman pemuda didepannya Alexa tersenyum remeh, nggak jelas banget batinnya kesal.

"Alah Lo nggak usah ngelak deh, Veranda masuk rumah sakit itu semua gara-gara Lo yang bully dia" tunjuk pemuda itu tepat didepan wajah Alexa.

Alexa yang geram menepis kasar tangan pemuda itu, ekspresi bingung terlihat jelas pada wajah pemuda itu namun hanya beberapa detik sebelum pemuda itu kembali menatapnya penuh permusuhan.

"Gue ingetin sekali lagi, kalau Lo berani bully Veranda lagi gue nggak akan segan-segan buat kasih Lo pelajaran. Lebih dari yang gue lakuin saat ini" ucap pemuda itu penuh dengan penekanan.

"Cih" sekarang giliran Alexa yang berdecih sinis, menatap wajah pemuda didepannya dengan tatapan tenang namun menantang.

"Lo siapa, Berani-beraninya ngancem gue?" Tanya Alexa remeh.

Hal itu membuat pemuda tersebut naik pitam, langsung mengangkat tangannya untuk menampar pipi Alexa lagi. Namun kali ini Alexa tak kalah cepat, melihat pemuda itu ingin menamparnya ia pun langsung mencekal lengan pemuda itu dengan kuat.

"Lo banci. Main kasar kok sama cewek" ucap Alexa tajam.

Disisi lain, pemuda yang tak lain adalah Revaldo Itu dibuat terkejut atas aksi gadis didepannya itu. Ia menyentak tangannya kuat hingga cekalannya terlepas. Sebenarnya ia bingung kenapa gadis didepannya ini berubah menjadi begitu berani menantangnya yang padahal sebelumnya dia adalah gadis yang tergila-gila dengannya. Bahkan biasanya ketika ia membentaknya gadis itu hanya akan menangis dan membuatnya muak.

Mengesampingkan rasa bingungnya, Pandangan nya kembali menajam, seolah ingin mencabik-cabik tubuh Alexa menjadi potongan-potongan daging kecil.

"Sekalinya cewek murahan tetap jadi cewek murahan!" Ucap Revaldo sebelum berniat pergi dari sana, namun sebelum membalikkan tubuhnya ia menatap Alexa dari atas sampai bawah dengan tatapan mengejek, "dasar jalang, cih!" Lanjutnya sambil meludah didekat Alexa.

Sementara Alexa yang melihat itu mengepalkan tangannya kuat, giginya gemertak emosi, seumur hidup ia tidak pernah diremehkan dan dihina seperti ini. Dengan kuat ia menarik bahu Revaldo hingga berbalik, lalu....

Bugh!

Bugh!

Ia memberikan bogeman mentah pada wajah sok kegantengan Revaldo, sampai membuat Revaldo yang belum siap terjatuh mengenai meja dan membuat meja itu patah. Tak cukup sampai di situ, para murid dibuat terpekik pelan sekaligus bergidik ngeri ketika tubuh Revaldo dibanting keatas lantai dengan keras. Memang kekuatan Alexa tidak main-main hingga membuat Revaldo yang terkenal bengis pun terkapar tak berdaya di atas lantai sambil memegangi rahangnya yang barusaja terkena pukulan.

"ARGHHHHH !" Erang Revaldo keras, namun hal itu tak membuat Alexa merasa iba justru ia saat ini sangat puas dan menikmatinya.

Tak lama beberapa orang mendekat dengan langkah terburu-buru, Alexa yang menyadarinya pun mendongakkan kepalanya. Disana dua orang gadis tengah menatapnya dengan tatapan khawatir yang sangat kentara.

"BUBAR WOY KALIAN KIRA INI TONTONAN HAH!?" teriaknya yang dibalas tatapan tak terima oleh semua orang, namun meskipun tidak terima, mereka mau tak mau membubarkan diri dengan perasaan dongkol.

"Huuuuuuu" sorakan para murid sebelum benar-benar pergi dari sana.

Melihat semua orang sudah pergi, gadis yang berteriak tadi membalikkan badannya,

"Marella Lo nggakpapa kan?" Tanya salah satu gadis berambut sebahu yang diangguki oleh temannya.

Sementara Alexa yang mendengar gadis itu menyebutkan nama asing yang ditujukan kearahnya pun mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Marella?" Tanyanya

Kedua gadis itu mengangguk serempak.

Alexa yang semakin bingung pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ia baru menyadari kalau sekarang ini ia tengah berada ditempat asing, seragam yang asing dan juga orang-orang yang tidak ia kenal. Ia dimana batinnya.

Melihat kebingungan sang sahabat kedua gadis yang diketahui bernama Oliv dan Sofya itu saling melempar pandangan, Oliv memberanikan diri menepuk punda Alexa pelan. Membuat Alexa tersadar dari lamunannya.

"Lo kenapa sih, kayak bingung gitu?" Tanya Oliv bingung akan sikap sahabatnya itu.

"Kalian siapa?" Tanya Alexa bingung.

"What Lo tanya kita siapa? Kita itu sahabat Lo Marella masa Lo lupa sih? Jangan aneh-aneh deh nggak lucu tau" ucap Oliv sambil tertawa garing.

Melihat pipi sahabatnya memerah dengan cap lima jari tercetak jelas, Oliv membelalakkan matanya ketika sebuah asumsi tiba-tiba terlintas di benaknya,

"Ya ampun pasti tadi Revaldo nyakitin Lo kan?" Tanya Oliv khawatir, tanpa persetujuan ia langsung menarik tangan Alexa dengan tergesa-gesa.

Sementara Alexa yang ditarik berusaha menolak, namun seakan tuli kedua gadis yang mengaku sebagai sahabat Marella itu terus menarik tangan Alexa untuk menuju ke UKS.

Disisi lain, Revaldo sudah berdiri dengan bantuan kedua sahabatnya. Ringisan kecil terdengar, ia menatap kepergian ketiga gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
______________________________________

TBC

Mau bilang apa sama Alexa?

Menurut kalian gimana chapter ini?


#Tolong vote ya
#Tandai cerita atau bagian yang terdapat typo
#Terimakasih

~10 April 2023~

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang