23 - Here

511 40 0
                                    

Leona?? sial kenapa dia bisa ke sini? Lewat rak buku tadi?! Mana mungkin, rak buku itu tebal banget dan pasti kokoh kalau pake bom pasti bisa sih tapi dari tadi gue nggak denger suara bom.. batin Yudha.

J-jangan-jangan.. dia tau cara buka rak buku itu?? ck sial!

Delicia menatap tajam Leona sambil menggepal tangannya erat. "Ohh jadi ini orang yang dari dulu lo incer? Kaget sih gue. Gue punya firasat buruk kalau lo nangkep gue buat bantu lo nangkep nih anak kan?!"

"Hehe, itu tau~ saya juga kaget ternyata kalian udah kenalan ya~! Nah sekarang.." Leona mengulurkan tangannya. "Serahin Yudha sekarang."

Yudha tersentak dan mengernyitkan alisnya.

"Ha! Gamau, ini jodoh gue! Masa gue langsung kasih ke lo?? nanti lo bunuh dia lagi." ucap Delicia lalu tertawa lepas.

Wajah Leona yang tadi berseri tiba-tiba menjadi suram dan menggepalkan tangannya. "Ternyata, kamu terpengaruh juga?" ucap Leona sambil mengeluarkan senjata api.

"Wih mau main pake kekerasan? Oke-oke!" teriak Delicia sambil mengeluarkan kedua senjata apinya.

"Woy Yudha, kalo lo masih mau hidup lo lari ke pintu basement utama! Gue tahan nih anak biar nggak nangkep lo." seru Delicia.

"T-tapi, itu bisa beresiko loh-"

"Bodo amat! Ambil resikonya, kita nggak punya pilihan lain. Lo mau lewat di rak buku? Nggak bisa! Itu gunanya buat masuk, nggak bisa keluar! Udah sana pergi!" seru Delicia kemudian ia berlari mendekati Leona dan menembaknya.

Leona berhasil menghindar dan menembak Delicia.

"HAHA MOTHERFATHER! NGGAK KENA YA ANJENG! CUPU LO BANGSAT!" Teriak Delicia sambil tertawa layaknya orang gila.

Delicia berhasil mengalihkan perhatian Leona dan itu membuat Yudha berlari cepat ke arah pintu utama. Basement ini tidak lah terlalu luas jadi ia bisa menemukan pintu utama tersebut.

S-sial.. mereka tuh siapa sih?? berantemnya pake pistol lagi njing... kayaknya mereka mafia deh.. batin Yudha.

Oh! Ketemu!

Di saat Delicia sedikit lengah Leona berhasil menembak tangan kanan Delicia dan melumpuhkan dirinya dengan cara memukul belakang kepalanya.

"Ack! kont.." gumam Delicia hingga ia terkapar tak berdaya.

"...maaf, Delicia kakak nggak mau nyakitin kamu. Kakak gamau kamu mati di tangan kakak.. jadi maaf." gumam Leona lalu tersenyum mengerikan.

"Yudha, kamu yang buat kehidupan saya jadi begini... kamu harus mati." ucap Leona lalu berlari cepat ke arah Yudha yang sedang berusaha membuka kunci basement.

"Ck! Anjiingg! cepeett! Di tengah kepanikannya, Yudha berhasil membuka kunci basement dan dengan itu ia langsung membuka pintunya dan keluar dari basement.

Ketika pintu basement terbuka Yudha merasakan sedikitnya harapan untuk keluar dari sini namun harapan itu menghilang karena ia belum benar-benar keluar dari basement.

Ternyata basement ini memiliki 1 pintu lagi untuk benar-benar keluar dari sini.

Basement ini juga bercabang dan itu yang membuat Yudha merasa hilang harapan dan tak tahu harus berbuat apa.

Ia menghentikan langkahnya sambil menatap pintu yang besi yang memiliki yang harus di buka menggunakan password itu dengan mata terbelalak dan keringat yang membasahi tubuhnya.

Leona yang berhasil menghampiri Yudha ikut menghentikan langkahnya dan terkekeh kecil. "Gimana? Kaget ya? Kamu pasti kecewa karena belum bisa keluar dari sini,"

Give | GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang