Yudha duduk di ruang tamu sambil memakan buah kelengkeng dan menonton acara favoritnya di TV, kini ia berada di rumah Aluna dan beberapa bulan ini Aluna dan Yudha sudah resmi berkencan lalu memutuskan untuk tinggal bersama.
Bibi Yudha tak tahu akan hal ini tapi Yudha tak punya pilihan lain, Ia tak mau hidup sendiri di rumahnya jadi ia memilih untuk tinggal bersama dengan Aluna, wanita yang ia sukai.
"GAKHH! YUDHA TOLONG AKuUuU!" pekik Aluna dari kamar mandi dan Yudha mengabaikannya, Aluna selalu seperti itu setiap harinya. "YUDHAAA!"
"Apaan sih anjing?! Kalau mau mandi, mandi aja nggak usah ngajak gw!" pekik Yudha dengan kesal lalu ia mendecak kesal.
"Ini beneran sayang, tolong aku dulu!" pekik Aluna sambil merengek.
Yudha menghela nafas berat lalu melangkah menuju kamar mandi dengan kesal dan segera membuka pintu. "Apaan bangs-"
Mata Yudha terbelalak dan wajahnya memerah, ia melihat Aluna hanya memakai bra dan celana dalam yang membuat Yudha terkejut bukan main.
"Rambut aku nyangkut di sisir, gimana ini??!" ucap Aluna panik sambil menarik-narik sisir yang melekat di rambutnya.Yudha mengernyit kesal lalu wajahnya semakin memerah. "PAKE BAJU DULU YANG BENER!"
-
-
-
-
Kembali lagi di ruang tamu, kini Aluna sudah memakai baju yang layak. Ia memakai hoodie putih dengan celana pendek berwarna hitam dan sedangkan Yudha saat ini sedang sibuk melepaskan sisir yang ada di rambut Aluna.
"Lagian rambut nggak di rawat, kusut gini kan jadinya?!" ucap Yudha dengan kesal lalu Aluna hanya terdiam, ia pasrah dengan omelan yang di keluarkan Yudha.
"Kalau nyangkut lagi, jangan berharap gw bakal bantu lo." cetus Yudha.
"Maaf, hiksngok." ucap Aluna lalu rambutnya sudah terbebas dari sisir yang menyangkut. Yudha memberikan sisir itu kepada Aluna dan kembali memakan buah yang ia makan sebelumnya dan kembali menonton TV.
Aluna menatap ke arah Yudha lalu Aluna mencium rambut Yudha dan mendusel wajahnya di rambut Yudha yang lembut. "Wangi lavender.."
Yudha membiarkan Aluna melakukan hal itu dan terus memakan buah kelengkeng.
"Yudha, siniin buah kelengkengnya." ucap Aluna.
"Hah?! Nggak! Lo mau minta kan?" tanya Yudha dan ia langsung menyembunyikan buah tersebut di belakangnya.
"Nggak sayang, aku mau kupasin ini buat kamu." ucap Aluna lalu tersenyum lembut. Wajah Yudha sedikit merona merah lalu ia menyerahkan buah itu kepada Aluna.
Aluna pun mulai membuka kulit kelengkeng itu dan membuang bijinya, kemudian ia menyuapi buah kelengkeng itu kepada Yudha.
Yudha mengernyit kesal. "Gw bukan bayi, gw bisa makan sendiri."
"Kamu bayi aku sayang, you still need me as your mommy right?" tanya Aluna lalu terkekeh kecil. Dengan cepat Yudha menjitak kepala Aluna.
"Dih! Di goda dikit langsung baper-" Yudha menjitak Aluna kembali. "Yudha mah!"
Yudha menghela nafas berat dan ia kembali menatap TV yang ada di hadapannya, dengan Aluna yang masih terus menyuapi Yudha buah kelengkeng tersebut.
Sebuah Iklan muncul sesaat acara TV favoritnya terjeda sementara. Yudha menutup matanya dan menyandarkan kepalanya di sofa, namun Aluna malah mengarahkan kepala Yudha di dadanya.
Aluna mengelus kepala Yudha lembut lalu tersenyum. "There, there."
Mata Yudha terbelalak terkejut lalu wajahnya merona merah, matanya mulai relax dan ia mengernyit kesal. Yudha tak menolaknya dan justru menikmati hal tersebut.
Hmm..Booba. Batin Yudha.
[HAY AGAIN, READER-READER KESAYANG RERAAK]
[lanjut ngga nih side storynya? oh ya illustnya maaf bangett kita cancle ya? illustratornya lagi hiatus dan lamaaaaaaaa bgt jadi mon maaf ya T_T]

KAMU SEDANG MEMBACA
Give | GxB
Romance[Budidayakan follow sebelum membaca!] Yudha, seorang siswa yang di kenal sebagai 'saksi' atas kasus pembunuhan keluarganya sendiri dan sudah lama menghilang dari publik. Namun pada akhirnya ia kembali bersekolah dan bertemu dengan teman masa keciln...