56 - True Revenge

285 24 4
                                    

Flashback on

Beberapa tahun yang lalu tepat saat Caesar menginjak kelas 5 SD, Caesar datang ke indonesia bersama keluarganya untuk perjalanan bisnis.

Ia dan sekeluarga menginap di rumah kediaman keluarga Aziekiel untuk sementara, kebetulan ayah Caesar dan ayah Aluna adalah teman dekat dan bisa memberi tempat sementara untuk tinggal.

"Terima kasih telah menerima kami, Tuan Aziekiel." ucap ayah Caesar.

"Sama-sama Tuan William, tak perlu sungkan karena kita saudara bukan?" ucap Theo dengan senyumannya.

"Benar sekali, oh ya perkenalkan ini istri saya bernama Lyla dan anak saya Caesar." ucap ayah Caesar sambil tersenyum ramah.

"Senang bertemu dengan anda," ucap ibu Caesar dengan nada bicara yang bercampur dengan logat prancis sambil sedikit membungkuk. "Allez César, dis bonjour à mon oncle." bisik ibu Caesar sambil sedikit mendorongnya kedepan karena malu-malu.

 "B-bonjour." ucap Caesar malu-malu.

Theo terkekeh kecil dan tersenyum balik. "Its nice to see you Mrs. Lyla and Mr. Caesar. Please let me introduce my wife and children."

Lyla mengangguk setuju. "Sure, why not?"

Theo pun memanggil anak-anak serta istrinya untuk datang menemui tamu yang di anggap penting ini. Saat mereka berkumpul dan memperkenalkan diri mereka, perhatian Caesar teralihkan oleh Aluna yang sedari tadi tersenyum ramah.

"César?" panggil ibu Caesar yang membuat Caesar mendongak menatap ibunya. "Pourquoi es-tu abasourdi ? Etes-vous intéressé par l'une des filles là-bas?"

"Non!" ucap Caesar dengan wajah merona sambil menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya anak saya tertarik untuk bermain dengan anak-anak anda, Tuan Aziekiel," Ayah Caesar tertawa.

"Quelle fille t'intéresse César?" tanya ayah Caesar.

Mendengar pertanyaan ayahnya Caesar menunjukkan jari ke arah Aluna.

Aluna sedikit tersentak dan mengerjapkan matanya. "Aku nggak bisa bahasa inggris."

Delicia yang mendengar jawaban spontan Aluna langsung mencubit tangan adiknya itu.

"Ouch, apaan sih kak?" bisik Aluna.

"Hey kalian tenanglah." sahut Leona sambil tersenyum kaku.

Ayah Caesar tersenyum ramah. "Oh itu tak mengapa nona kecil, Caesar bisa berbicara bahasa indonesia walau pun hanya sedikit karena baru saya ajari. Jadi selama di tempat ini mau kah kalian berempat bermain dengan Caesar?"

Mereka berempat menatap ayah Caesar lalu mengangguk setuju. Di saat itulah hubungan antara Caesar dan Aluna menjadi dekat, dulu mereka adalah teman masa kecil yang akrab namun karena adanya suatu permasalahan membuat hubungan mereka sangat renggang.

Semenjak mereka tinggal di sana dalam kurung waktu 3 bulan, entah mengapa perhatian orang tua Caesar lebih ke arah Aluna di bandingkan dirinya. Mungkin ini hanya perasaannya saja tapi ini berlangsung lama.

Caesar merasa bahwa orang tuanya lebih membanggakan Aluna di banding dirinya, itu membuat Caesar cemburu dan mencoba mengembalikan perhatian orang tuanya. 

Di suatu hari, Aluna membantu orang tua Caesar mengemasi barang yang di ikuti oleh saudarinya.

Merasa ada kesempatan Caesar pun ikut membantu namun ia hanya membuat sebuah kekacauan dan di marahi habis-habisan oleh orang tuanya. Sejak saat itu, perasaan bencinya muncul dan ia berniat untuk membalas dendam.

Give | GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang