30 - Lost

622 39 0
                                    

(21+)

Kembali ke masa kini...

Aluna menutup pintu mobilnya usai menaruh tubuh Yudha ke dalam mobilnya, setelah itu Aluna memakai coat hitamnya dan mengambil seputung rokoknya lalu menaruh rokoknya di mulutnya.

"Apinya nyonya?" tanya salah satu pelayannya yang langsung menyalakan korek api untuk Aluna. Ia mengarahkan ujung rokoknya ke api setelah itu Aluna menghisapnya.

Ia menghembuskan asap rokok dari mulutnya lalu melihat ke arah mansionnya yang sedang kacau balau ini. Mansionnya sedang di selidiki oleh para staff dari organisasi Dead Flower.

Aluna mulai melangkah ke ke arah sekumpulan jenazah termasuk jenazah Leona dan Reza, yang sedang di baringkan di tanah dan tertutupi oleh kain putih.

Ia melangkah perlahan melihat ke arah jenazah itu dan berhenti tepat di depan jenazah Reza.

Perlahan ia menyamakan tingginya dengan Reza lalu membuka kain putih yang menutupi wajah. Aluna terdiam lalu mengusap pelan kening Reza. "Makasih udah bertahan sampai sini Rez, gue bangga sama lo."

Aluna menutup matanya lalu menghela nafas berat. Ia kembali bangkit dan membuka matanya lalu melangkah pergi.

"Woy, lo coba cari tau tentang latar belakangnya Reza. Besok lusa harus ada, paham?" tanya Aluna pada kacungnya.

"Baik nyona."

Saat Aluna sudah mau melangkah pergi, datang rekannya Afrin yang sedang berlari ke arahnya. "Woy anjeng! Jangan pergi duluu!!"

Aluna memutar bola matanya lalu menggigit rokoknya. "Apa?"

"G-gue... bawa rekaman CCTV mansion lo." ucap Afrin dengan nadas terengah-engah lalu ia menyerahkan sebuah flashdisk kepada Aluna.

Mata Aluna terbelalak lalu tersenyum semeringai. "Bagus deh," Aluna menerima flashdisk tersebut.

"Ini bisa menjelaskan semuanya." lanjutnya.

Afrin mengangguk setuju. "Tadi gue juga sempat liat rekaman CCTV di depan mansion lo, ada dua mobil asing yang masuk ke rumah lo."

"Dua mobil asing?"

"iya, kayaknya mobil asing itu salah satunya mobil Leona tapi gue nggak tau ya mobil satunya punya siapa."

Aluna terdiam lalu mengangguk. "Nice ingpo, makasih." Ia menjabat tangan Afrin lalu memberikannya uang.

Afrin terkekeh. "Makasih bre, kayak gue gunain ini buat booking cewe- eh maksudnya buat beli game baru hehehehe."

Aluna menaikan satu alisnya lalu terkekeh. "Oh jadi lo bukan perjaka lagi ya?" Aluna tersenyum semeringai.

"Oke, gue duluan ya bye." Aluna berbalik lalu mematikan rokoknya.

Aluna membuka pintu mobilnya di bagian kursi belakang lalu melihat Yudha yang masih tertidur. Perlahan Aluna masuk ke dalam mobil lalu memindahkan tubuh Yudha di pangkuannya.

Aluna tersenyum lalu membelai rambut Yudha lembut lalu mengecup bibirnya. "Udah lama gue nggak lakuin ini.."

Tangan Aluna yang terlihat sedikit besar dan berurat itu mengusap paha mulus Yudha yang masih tertutup oleh celana. Aluna mengecup leher Yudha lalu menggigitnya lembut.

"Umm.." tubuh Yudha mulai sedikit bergerak yang membuat Aluna sedikit terkejut namun itu tak membuatnya untuk berhenti.

Tangan Aluna berpindah dan memasuki baju Yudha lalu meraba perutnya.

"Ghhh.." Yudha masih menutup matanya dan mengernyitkan alisnya. Wajah Yudha mulai memerah sedikit.

Mulut Aluna mulai membuat hickey (cupang) di tengkuk Yudha lalu membuat tanda gigitan di sisi lehernya.

"Mmmhh.." Yudha akhirnya membuka matanya sedikit lalu terkejut.

"E-eh?! K-kenapa ini?!?" ucap Yudha heran dan wajahnya memerah karena melihat tangan Aluna yang sedang meraba tubuhnya.

"Malem sayang~" ucap Aluna sambil menjilat tengkuk Yudha.

Mata Yudha terbelalak lalu memberontak. "WOY LO KENAPA SIH ANJING?! GUE BANGUN-BANGUN DAH DI GREPE-GREPE AJA!"

"Shuussh, kenapa kok nggak boleh? Ini kan hadiah karena kamu udah bangun." ucap Aluna.

"Bilang aja lo sange sama gue anjing!!" pekik Yudha.

"Emang." Aluna tersenyum lebar dan mulai melingkari tangannya di perut Yudha.

Yudha terdiam sejenak lalu mengernyitkan alisnya dengan wajahnya yang semakin memerah.

"CABUL!!!"

Aluna tertawa puas lalu mengarahkan dagu Yudha untuk menghadap ke sisi dan menatap wajah Aluna.

"Kenapa? Kamu malu ya? Gapapa kalo sama aku mah sayang, i'll be very gentle to you~"

Yudha terdiam lalu menatap Aluna tak percaya.

"Beneran loh, aku bakal lembut hari ini."

"Gue tetep nggak mau meski lo dah lembut sama gue bangsat! Udah lepasin guee!!" Yudha kembali memberontak.

Dan Aluna mengeratkan genggamannya. "Yakin?"

Yudha yang merasakan bahwa Aluna menggengamnya erat dan jika ia semakin memberontak genggaman Aluna ikut menjadi lebih erat.

"Ugh.. sial.." gumamnya lalu Yudha perlahan mulai tenang.

Aluna tersenyum semeringai.

"Udah kalem? Okay, good boy." Aluna menggengam dagu Yudha  dan mengarahkannya kesamping lalu mencium Yudha dengan French kiss.

"Mmmhh.. hnghh.." Yudha merasakan lidah Aluna yang menjelajahi rongga mulutnya lalu tangan Aluna meraba dada Yudha.

"Ghh..j-jangan... ahmm.." ucap Yudha di sela-sela ciuman panasnya itu. Aluna mengarahkan tangan nakalnya itu ketempat sensitif Yudha yang berada di bawah sana.

Mata Yudha terbelalak lalu ia mulai merapatkan kakinya.

Aluna membuka matanya lalu membuka lebar kaki Yudha dan dengan sengaja Aluna menggigit bawah bibir Yudha.

"Mng?!" wajah Yudha semakin memerah dan tubuhnya mulai sedikit bergetar.

Aluna menggerakan tangannya dan membuka celana Yudha.

"J-jangan...mngh! berhenti...!" ucap Yudha yang bibirnya yang masih di kecup oleh Aluna.

Aluna melepas ciumannya sejenak lalu menatap Yudha dengan tatapan nakal. "Jangan berhenti?"

"Bukan gitu maksud gue! Hnghh?!" mata Yudha kembali terbelalak saat tangan Aluna mulai meraba lightsabernya.

"Ghh.. berhenti!" tangan Yudha menggengam lengan Aluna namun tangan Yudha di tarik oleh Aluna lalu mengikat kedua tangan Yudha dan mengarahkan tangannya di atas kepala Yudha.

"H-hah?! Woy lepasin gue!!" teriak Yudha sambil terus memberontak.

Aluna tersenyum semeringai lalu mulai memijat lightsaber Yudha.

"Ah! Mnghh..ahh!" Yudha menggigit bawah bibirnya dan terus menggeliat.

"Tenang sayang, serahin ini sama aku." saat tangan kirinya sedang bermain, tangan kanan Aluna melingkari perut Yudha.

"Hahh.. mnghh.. b-berhenti...! gue mohon..~" setelah mengucapkan itu Aluna mulai menggosok tangannya di lightsaber Yudha.

"Ahh! mmmh..!" mata Yudha terbelalak dan air matanya mulai menetes.

"Kamu mulai menikmati ya, sayang~" Aluna terkekeh kecil lalu menggigit daun telinga Yudha.


Give | GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang