19 - Ahead

650 44 3
                                    

Suara langkah kaki terdengar menggema di lorong apartemen dan tampak Delicia sedang mengejar Aluna yang berada di depannya.

"Aluna! Oyy!" teriak Delicia.

"Lo kenapa sih?! Tiba-tiba buat rusuh aja?? tau nggak sih lo yang berulah gue yang kena bangsat!" dumel Delicia.

Aluna tetap bungkam dan semakin mempercepat langkahnya. "Heh bajingan! Woy lo tanggung jawab kek! Si anying malah kabur."

Ketika Aluna sudah berada di depan pintu lift, ia memencet tombol dan seketika pintu lift terbuka kemudian Aluna memasuki lift tersebut.

 Ia kembali memencet tombol lift yang membuat pintu lift tertutup dan turun. Aluna terdiam sebentar kemudian menghela nafas berat dan bersandar di dinding lift.

Sialan, ucapan Xevi bikin gue keinget mulu. Gue juga nggak sangka kalau Reva itu mantan pacarnya Yudha dan lebih sialnya lagi gue tertampar realita kalo Yudha sayang banget sama Reva. Batin Aluna.

Aluna menggigit bawah bibirnya dan menggepalkan tangannya. Bajingan... padahal gue berharap kasih sayang dari Yudha, agh! Bangsat,bangsat,bangsat!!

Tak lama pintu lift terbuka dan nampak banyak orang-orang yang berada di lobby. Aluna pun melangkah keluar dengan wajah murung yang terlihat mengerikan jika orang-orang melihat wajahnya.

"S-selamat jalan, nona." ucap satpam yang langsung membukakan pintu apartemen.

Kini Aluna berada di luar dan ia tampak menelpon seseorang sambil menghisap seputung rokok.

"...ugh, apaan sih udah malem ganggu gue tidur aja lo.." ucap Afrin dengan suara lirih.

"Gue mau nanya soal kerjaan, mumpung gue lagi niat nih cepet kasih. Bodo amat mau rank S kek F kek intinya apa aja dah tingkat kesulitannya." balas Aluna.

"Aelah jencek.. katanya lo mau ambil cuti si anying! Ini mendadak minta kerjaan.. huft, yaudah deh gue ada nih untung sisa satu. Oke jadi misi lo–" ucapan Afrin tiba-tiba terhenti karena Aluna yang menyuruh Afrin menjeda perkataannya sejenak.

"WOY! LO JANGAN BIKIN GUE EMOSI NGAPA??!" ucap Afrin kesal.

"Berisik, diem dulu." balas Aluna kemudian membisukan suara telepon.

Aluna menatap tajam ke arah mobil Leona yang muncul tiba-tiba dan Leona memberhentikan mobilnya tepat di depan Aluna kemudian membuka jendela mobil.

"Halo dek, malem-malem tumben kesini? " tanya Leona sambil tersenyum lebar.

Aluna mengernyitkan alisnya. "Bukan urusan lo."

"Ehh, jahat banget. Padahal kakak cuman nanya." balas Leona.

Leona menghela nafas berat kemudian mengeluarkan secarik amplop berwarna cream dan ia memberikan amplop itu kepada Aluna.

"Nih kakak ada surat untuk kamu, ini penting." ucap Leona.

Aluna terdiam sejenak dan mengambil amplop itu. "Oke, urusannya udah selesaikan? You can go now."

"Yup, adios sistah!" Leona tersenyum dan menutup jendela mobil kemudian mobilnya melaju cepat.

Setelah mobil Leona sudah jauh dari pandangan Aluna, ia membuka amplop itu dan terdapat surat di dalamnya seperti surat undangan.

Ia membaca surat itu dengan seksama kemudian matanya terbelalak hingga Aluna membeku di tempat.

Ternyata itu memang benar surat undangan tapi surat undangan itu di kirim langsung oleh Ayah dan Ibu Aluna secara langsung.

Singkat saja undangan itu tentang pertemuan keluarga yang wajib di hadiri oleh seluruh keluarga Aziekiel malam ini juga.

"Haha, gajelas banget dulu gamau ketemu sekarang?? pft gajelas babi," Aluna meremat surat itu kemudian membuangnya ke kotak sampah dan beralih ke telepon.

"Oh? Dah di matiin? Padahal gue cuman sebentar, oke deh telepon lagi aja." gumam Aluna kemudian ia melangkah menuju tempat parkir dimana mobilnya berada.

-

-

-

-

-

Kini Yudha sedang mengerjakan tugasnya dengan di temani cemilan baru favoritnya, apalagi kalo bukan keripik bayam yang Aluna tawarkan waktu itu.

Ia mengerjakan tugasnya dengan konsentrasi hingga konsentrasinya pun buyar ketika ia mendengar dentuman keras dari pintu rooftop.

DUUM!

"Ehh?! A-apaan ya..?" ucap Yudha terkejut kemudian menoleh ke arah sumber suara.

Matanya terbelalak melihat seekor burung putih yang tergeletak tak berdaya dengan luka di sayap kirinya dan bekas darah burung itu yang menempel di pintu tersebut.

Sontak Yudha bangun dari duduknya dan dengan cepat melangkah menuju pintu rooftop lalu membukanya.

"Duh kasihan.. kamu nggak apa-apa? Jangan mati dulu ya biarku obati." ucap Yudha sambil menggendong burung putih itu masuk ke dalam kamar.

Yudha mengambil kotak P3K yang berada di dekatnya kemudian mengobati luka burung itu.

"Selesai! Kalau gini nggak bakal sakitkan? Yaudah di taruh di luar dulu ya?" Yudha kembali bangkit dari duduknya dan melangkah menuju rooftop kembali.

Ia menaruh burung putih itu di sebuah kotak kardus yang kemudian ia baluti dengan kain putih tebal agar burung itu tetap hangat.

Yudha tersenyum kecil dan ia menengok ke arah langit malam yang di hiasi oleh bintang.

Saat Yudha ingin berbalik sorot matanya tertunjuk kepada gerbang mansion yang terbuka lebar dan sebuah mobil masuk ke dalam mansion.

Mobil itu terlihat asing baginya, Yudha yakin kalau itu bukanlah mobil Aluna. Karena penasaran ia menetap di rooftop sambil menunggu seseorang keluar dari mobil tersebut.

Dan betapa terkejutnya ia melihat Leona yang keluar dari mobil itu. "Eh? Cewek itu lagi? Kenapa dia datang ya?"

Brak!

Mendengar suara yang bersumber dari belakangnya, Yudha menengok ke belakang dan melihat Reza yang datang dengan nafas terengah-engah.

"T-tuan Yudha?! Anda dimana?! Tuan Yudha!" panggil Reza.

"Iya? Aku di sini, kenapa kak?" tanya Yudha sembari kembali ke kamar dan menghampiri Reza.

"Tuan... anda harus segera bersembunyi, sekarang juga! Jangan khawatir saya akan menjaga anda, saya mohon tuan!" ucap Reza kemudian memegang pundak Yudha.

"Emang kenapa, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Yudha dengan cemas.

"Tak ada waktu lagi tuan saya berjanji akan menjawabnya nanti, sekarang bersembunyilah." Reza pun menuntun Yudha untuk bersembunyi di sebuah lemari baju.

Yudha pun mau tak mau masuk ke dalam lemari tersebut. Beberapa saat Reza terdiam kemudian tersenyum.

"Tetap di sini ya tuan saya mohon jangan kemana-mana." ucap Reza dan ia langsung menutup pintu lemari.

Helo helo author up lebih awal ya karena bsk author lumanyan sibuk hehe dan bsk jg udh lebaran :v pls bakal kangen momen puasa sih. T_T

Btw untuk semua umat muslim yang merayakan, minal aidin wal faizin ya!

mohon maaf bila author punya salah sama klean dan kdng" suka delay hiks. Oh ya janlup bagi THR ke aing ya :P

Give | GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang