Kondisi di luar saat ini sedang hujan deras dan Yudha masih terjebak di kelas. Ia melihat ke arah jendela lalu menghela nafas panjang. "Sialan, nyesel gue gantiin si Revan buat piket."
Yudha melanjutkan piket kelasnya hingga beberapa saat Enia muncul di belakang Yudha.
"Yudha? Kok belum pulang? Hari ini kan lo nggak piket." ucap Enia.
"Ah, gue gantiin si Revan buat piket katanya dia mau jenguk neneknya," balas Yudha lalu menaruh sapu di sampingnya.
"Lo sendiri? Kenapa belum pulang?" tanya balik Yudha.
"Gue nunggu jemputan bejir, lama bet!" balas Enia lalu duduk di salah satu meja.
Yudha berdeham mengerti lalu melanjutkan piketnya. Suasana menjadi hening seketika, lalu Enia melihat Yudha yang sedang fokus bersih-bersih itu.
"Yudha.. boleh nggak, gue tanya sesuatu?" tanya Enia.
"Nggak." jawab singkat Yudha.
Enia mengernyit kesal. "Lah kenapa?!"
"Pasti pertanyaan lo aneh, kalo pertanyaan lo aneh gue gamau jawab." jelas Yudha.
"Hee! Nggak kok nggak aneehh! I-ini penting!" seru Enia.
Yudha pun menengok kearah Enia sambil menaikan satu alisnya. "Terus?"
"Hmm g-gue penasaran akan sesuatu, apa hubungan lo sama kak Aluna?" tanya Enia.
Suasana pun menjadi hening seketika dan Yudha menghela nafas panjang sambil memijat pelipisnya.
"Pertanyaannya aneh jadi gue gamau jawab." Yudha mengalihkan pandangannya.
"BANGSAT! ITU NGGAK ANEH ANJING!" seru Enia.
"Serius deh gue bener-bener penasaran sama hubungan kalian berdua, kalian pacaran?" lanjutnya.
Yudha masih terdiam dan akhirnya menjawab. "Kita nggak pacaran, kita cuman teman masa kecil dan kita nggak deke-"
"Terus kenapa sering pulang bareng dan kalian deketan mulu dah?" potong Enia.
Mata Yudha terbelalak. "Kok lo bisa tau kita sering pulang bareng?" tanya Yudha.
Padahal kita selalu pulang telat dan kalo pulang bareng pun... pas sekolah dah sepi. Batin Yudha.
Enia terdiam lalu menutup mulutnya. "Hmm i-itu.. nggak usah di pikirin! G-gue cuman sering liat kalian pulang bareng aja!"
"Hmm oke. Tapi kenapa lo penasaran sama hubungan kita berdua? Dan kayaknya lo nggak suka sama kak Aluna ya?" tanya balik Yudha sambil menaruh sapu yang sedari tadi ia pegang di sampingnya.
"Maksud gue, setiap kali lo ketemu sama kak Aluna lo langsung sinis gitu sama dia dan kalo gue deket sama kak Aluna... lo jadi badmood."
Enia kembali terdiam dan ia turun dari meja lalu melangkah menghampiri Yudha. Ia menunduk dalam dengan wajahnya yang memerah dan ia menggepal tangannya erat.
"Sebenarnya.. iya gue nggak suka sama kak Aluna karena dia selalu deket sama lo dan itu bikin gue cemburu.." ucap Enia.
Mata Yudha terbelalak dan ia hanya bisa terdiam mendengar pernyataan dari Enia.
"Gue nggak suka liat kalian terus berduan, gue benci liat kak Aluna deketin lo terus yang membuat gue hilang kesempatan untuk deketin lo," Ia melihat ke arah wajah Yudha dengan matanya yang berbinar dan pipi yang bersemu merah.
"Gue suka sama lo Yud-" ucapannya terpotong seusai melihat Aluna di belakang Yudha. Aluna menutup mata Yudha dengan tangannya dan menarik tubuh Yudha mendekat pada dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give | GxB
Romansa[Budidayakan follow sebelum membaca!] Yudha, seorang siswa yang di kenal sebagai 'saksi' atas kasus pembunuhan keluarganya sendiri dan sudah lama menghilang dari publik. Namun pada akhirnya ia kembali bersekolah dan bertemu dengan teman masa keciln...