(21+)
Air mata Yudha menetes deras dengan wajahnya yang masih memerah. Lightsaber miliknya sedang di mainkan oleh Aluna dan ia belum sempat keluar.
"Mnghh..anhh..huu.." Yudha menunduk dalam dan seluruh tubuhnya bergetar hebat.
Aluna tersenyum semeringai lalu ia mencium pipi Yudha dan mengocok lightsaber Yudha dengan cepat.
Mata Yudha terbelalak dan mulutnya terbuka lebar. "Ahh! Ghh.. berhentiihh! Anngh!"
"Wow.. kayaknya kamu mau cum ya? " Aluna semakin mempercepat gerakan tangannya.
"Hahh... p-please... lemme...mnghh.." air mata Yudha semakin mengalir deras usai Aluna menutup hole yang ada di lightsabernya.
"H-hah?! L-lo...?! anghh lepasin tangan lo...!" Yudha menggeliat dan memberontak.
Aluna tersenyum semeringai. "Nggak akan."
Aluna mengeluarkan sebuah benda berbentuk keychain yang lumanyan panjang dan memasukan keychain itu kedalam lightsaber Yudha.
"Ahh! Shhh..! s-sakitt! Ahhh!!" Yudha terus menggeliat dan memberontak.
"Please... ini sakit banget.. gue mohon lepasin..." rengek Yudha yang masih meneteskan air matanya.
Tangan nakal Aluna berpindah ke dada Yudha dan memainkan nipplenya.
"Hngh! Hahh..mnghh..janganhhh.." seluruh tubuh Yudha menjadi tegang dan kakinya mulai melemas.
Aluna tersenyum sinis lalu membuka lebar kaki Yudha dan mengusap jarinya di hole Yudha lalu memasukkan jarinya yang lentik dan panjang itu.
"Ah mnghh, s-sakit!!" rintihnya lalu melihat ke arah lightsabernya. Sial... rasanya miliku mau meledak.. ini sakit banget...! batin Yudha.
Dengan sengaja Aluna mencubit nipple Yudha dengan tangannya yang lain lalu mata Yudha terbelalak karena merasakan tempat itu sudah menjadi sensitif.
"Mnghh..w-woy.. lepasin ini... ini sakit banget.. gue mohon..lepasin.." rengek Yudha dan menangis terisak-isak dan menggigit bawah bibirnya.
"Yang mana? Di depan atau di belakang?" tanya Aluna lalu membuat hickey di punggung Yudha.
Mata Yudha terbelalak lalu ia terdiam sejenak. "Y-yang depan..."
Aluna tersenyum semeringai. "Oke, aku lepasin." ujar Aluna lalu menarik keluar keychain itu dari lightsaber Yudha.
"AHH!!" teriak Yudha sambil mendongakkan kepalanya dan air maninya keluar lalu berceceran di mana-mana dan membasahi celana Aluna.
"Waduh.. banyak juga ya..~" ucap Aluna lalu menjilat bibirnya dengan wajahnya yang sedikit memerah.
Yudha menangis terisak-isak dan merasa sedikit lega karena akhirnya ia bisa keluar namun penderitaannya belum selesai. Karena jari Aluna masih berada di hole Yudha yang membuat Yudha tak nyaman.
"Gimana rasanya? Enak ya?" tanya Aluna sambil terkekeh kecil lalu memainkan jarinya di hole Yudha dengan cara membuka lebar hole Yudha.
"Tau nggak sih.. di sini sempit banget.." lanjut Aluna.
"Hnghh! Mmmh..." Yudha menunduk dalam dan melihat tangan Aluna yang sedang asik bermain dengan holenya.
Aluna pun menambah lagi jarinya, kini 4 jari Aluna bersarang di hole Aluna. Saat itu juga Yudha merasakan rasa sakit yang luar biasa dan merasakan perut bagian bawahnya yang menjadi panas.
"Ahhh! Mmhhmm! A-apa?! E-empat jari??!" Heran Yudha lalu menggeliat.
"Sayang.. kalau kamu banyak gerak nanti nambah sakit, tenang ya?" bisik Aluna di telinga Yudha.
Yudha tertegun lalu beberapa saat Yudha pun menjadi tenang dan air mata masih tertera di wajahnya yang membuat Aluna merasa puas lalu menggerakkan jarinya maju dan mundur.
"Hngh?!" Mata Yudha terbelalak dengan salivanya yang mulai keluar dari mulutnya.
"Ahhh! Mnghh.. jangann!! ghhh! Shhh.. ohh~"
"Kamu udah mulai menikmati ya sayang?" ucap Aluna sambil terkekeh kecil lalu menggerakan jarinya semakin cepat.
"Ohhhh...! hahh hnghh!!" Yudha mendongakkan kepalanya kembali dan menggengam tangannya yang masih terikat.
"Aku suka suara imutmu sayang..~" Aluna menjilat telinga Yudha dan menggigitnya. Aluna masih menggerakkan jarinya cepat hingga ia mendengar suara seseorang.
Suara itu berasal dari 2 kacung Aluna yang sedang berjalan menghampiri mobilnya. "Oh? Ada orang yang mau datang ya?"
Mata Yudha terbelalak dan ia kembali menggeliat. "Hnghh! L-lepasin...! n-nanti kalau mereka lihat kita kayak gini gimana?!?"
"Hmm..." Aluna berdeham sebentar kemudian tersenyum semeringai.
Salah satu kacung Aluna mengetuk jendela mobil belakang dan Aluna membuka jendela mobil.
"Nyonya, urusan kita di sini sudah selesai. Mansion anda akan di bersihkan dan direnovasi dalam waktu 3 minggu, untuk sementara anda akan tinggal di apartemen nona Delicia." jelas kacung Aluna.
"3 minggu ya? Hmm kak Delicia yang ngajak buat gue tinggal di apartemen dia gitu?" tanya Aluna.
"Iya nyonya, apakah anda ingin pergi sekarang juga?"
Aluna mengangguk. "Tapi kasih gue waktu 5 menit bisa? Setelah itu lo boleh masuk mobil kok."
Kacung Aluna membungkuk hormat. "Baik nyonya." setelah mengucapkan itu, kacung Aluna berbalik dan melangkah pergi.
Aluna menutup jendela mobil lalu melihat Yudha yang sedang duduk di sebelahnya dan seluruh tubuhnya tertutupi oleh selimut, tangannya juga sudah terlepas dari ikatannya.
Kaki Yudha masih bergetar serta melemas dan nafasnya yang putus-putus, wajahnya masih bersemu merah serta keringat dimana-mana.
Yudha menatap Aluna dengan ekspresi marah. "Bajingan lo! Hole gue jadi sakit ya bangsat!"
"Hahaha! Maaf sayang~ jangan marah gitu dong, kamu masih mau ya?" tanya Aluna sambil terkekeh kecil.
"NGGAK! GUE GAMAU LAGII!!" jawab Yudha dengan kesal lalu menutup wajahnya dengan selimut.
Aluna tertawa lepas lalu menggelengkan kepalanya. "Yaudah sini." Aluna memindahkan tubuh Yudha kepelukannya lalu menepuk pundaknya lembut.
Wajah Yudha sedikit memerah dan ia hanya bisa pasrah dengan perlakuan wanita yang ia anggap gila dan cabul ini.
AMBATUKAAAMMM

KAMU SEDANG MEMBACA
Give | GxB
Romantika[Budidayakan follow sebelum membaca!] Yudha, seorang siswa yang di kenal sebagai 'saksi' atas kasus pembunuhan keluarganya sendiri dan sudah lama menghilang dari publik. Namun pada akhirnya ia kembali bersekolah dan bertemu dengan teman masa keciln...