04 - Gone

1.8K 112 7
                                    

 Sepulang sekolah saat hujan deras dan angin yang cukup berhembus kuat, Aluna merenung menatap jendela mobil.

 Ia nyaris saja tertidur akibat suasana yang menenangkan sekaligus musik yang membuatnya mengantuk.

 Seketika ponselnya bergetar dan muncul sebuah notif, Aluna yang menyadarinya meraih ponselnya kemudian membuka notif dari sebuah aplikasi aneh.

  Aziekiel Alunazara, anda di tugaskan secara terhormat oleh organisasi 'Dead Flower'.

    Target kita kali ini ada direktur keuangan yang di duga mengkorupsi dan mencemarkan nama baik organisasi.

 Catatan tambahan : Buat dia sekarat dan masukkan tubuhnya ke freezer.

  Segera lakukan tugas anda dan identitas target akan diberikan sekitar 3 jam kedepan. Sekian.

                                                  Total Pembayaran : 300.000.000

"Huh?! Cuman 300?! apaan sih nggak niat kerja kalo duitnya cuman segini mah." Aluna membuka jendela mobil dan membuang ponselnya begitu saja.

Aluna kembali menutup jendela mobil dan mengernyit kesal.

"Nyonya, mau saya laporkan masalah ini ke pusat?" tanya Reza asisten pribadi Aluna.

"Iya, kalo mau gue yang kerja minimal gajinya jangan segitulah." ucap Aluna jengkel.

"Baik nyonya saya akan segera melaporkannya." balas Reza.

  Perkerjaan Aluna saat ini adalah pembunuh bayaran yang di jalankan oleh organisasi terlarang bernama Dead Flower. Sudah 5 tahun lamanya Aluna berkerja sama dengan organisasi tersebut.

  Aluna memiliki nama julukan untuk menyamarkan identitas di depan pembunuh bayaran yang lain yaitu Give yang berarti pemberian.

 Organisasi Dead Flower memiliki sistem rank, ada rank yang terdiri dari S-A-B-C-D-E. Rank yang di tempati Aluna saat ini adalah A.

  Jadi semakin tinggi rank maka semakin tinggi juga bayaran dan kejaminannya.

  Target yang sering di incar oleh para kostumer adalah para koruptor,penjabat,pemerintah bahkan tak jarang juga rakyat jelata.

  Perjalanan panjang mereka berakhir ketika mobil sudah terparkir di depan pintu mansion mewah Aluna, Ia membuka pintu dan keluar dari mobil.

 Saat itu juga sekitar 30 pelayan menyambut kedatangan tuan mereka.

"Selamat datang, nyonya." ucap para pelayan sambil membungkuk.

Aluna berjalan santai melewati baris-baris pelayan yang berdiri di sampingnya itu.

"Ugh, hari melelahkan, tolong bawa mantel ini jauh-jauh dariku." ucap Aluna sambil melepaskan mantel dan memberikan mantel itu ke salah satu pelayan.

Saat Aluna ingin melangkah pergi, pelayan yang menerima mantel Aluna tadi tampak memanggilnya dan berbisik kepada Aluna.

Aluna yang tadinya lelah berubah menjadi kemarahannya yang meluap-luap.

"Yudha!" teriaknya kencang lalu berlari ke arah kamar di mana Yudha terkurung.

Ia membuka pintu dengan kencang kemudian terdiam.

Nampak Yudha tak berada di dalam dan kamar ini terlihat berantakan, Aluna menemukan rantai yang mengikat Yudha terpotong dengan mudahnya.

Aluna tersenyum mengerikan kemudian mengambil sebuah pistol yang terletak di laci dan Aluna keluar dari kamar itu.

"Yudha keluar lo! Lo udah berani macam-macam ya." Aluna mengarahkan pistol itu ke arah atap dan menembaknya.

"Ayo jangan takut, keluar kau anak nakal~" Aluna tertawa jahat kemudian berlari menuju pintu keluar.

Banyak pelayan yang mencoba menenangkan Aluna namun mereka terpaksa kehilangan nyawanya akibat Aluna yang hilang kendali.

Aluna berlari ke arah taman dan ia melihat para pelayan laki-laki sedang menghentikan Yudha yang mencoba kabur dari mansion dengan cara melompat pagar mansion yang tinggi.

"Hahaha, di situ ya kamu Yudha!" Aluna berlari cepat ke arahnya.

 Yudha yang terkejut ketika keberadaannya di ketahui oleh Aluna, melompat dan terjatuh yang membuat kakinya terkilir.

"Shh, Agh.." Yudha mempaksakan dirinya untuk bangun.

"Gue harus pergi secepat mung-" Yudha yang menyadari ada seseorang yang menatap dirinya dari atas kemudian mendongak.

Matanya terbelalak dan tubuhnya bergetar.

Aluna berhasil memanjat pagar itu dan mencoba melompat.

"Come here honeyy~! Time to plaay!" Aluna menjilat bibirnya dengan tatapan mengerikan dan langsung melompat kemudian mengejar Yudha.

Yudha yang panik mencoba berlari sekencang mungkin yang ia bisa.

  Hujan yang deras dan angin berhembus cukup kuat membuat Yudha sulit untuk melihat jalan begitu pun Aluna.

Yudha menangis sangking ketakutannya, bagaimana tidak? Terdengar suara tembakkan yang ikut menghiasi derasnya hujan membuat Yudha semakin takut.

"Tolong! Kumohon siapa pun!" Teriak Yudha sambil terus berlari.

Dorr!

Seketika langkahnya terhenti ketika merasakan kakinya yang mati rasa karena tertembak.

Yudha jatuh terkapar dan menjerit kesakitan.

"Aaaa! Ughh sakit!! aaaghhh tolongg! Hiks..AGH!" rintihnya.

Yudha langsung terkejut ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

 Yudha yang panik menyeret tubuhnya di aspal yang dingin dan basah guna melarikan diri.

Aluna yang sudah berada di dekatnya, secara sengaja berpinjak di kaki Yudha yang terluka dan berlumuran darah, membuat Yudha berhenti dan merintih kesakitan.

"AGH!! SAKIT NGHH AGHH! GUE MOHON LEPASSSS!! SAKITTTT..!" Yudha menjerit dan air matanya mengalir deras.

Aluna tersenyum sinis dan semakin kuat menginjak kaki Yudha.

"AAAAAAAAAAAAA!! ugh.. gue mohon... hiks." jeritannya yang tadi memekik kemudian perlahan menjadi lirih.

Aluna melepaskan pijakannya dari kaki Yudha kemudian menarik rambut Yudha untuk mendekatkan wajahnya kepada wajah Aluna.

"Ini hukuman karena kamu lari, dasar anak nakal. Udah di bilang nurut malah kabur." ucap Aluna.

Aluna melihat kaki Yudha yang sudah berlumuran darah kemudian mencubit gemas pipi Yudha dan tersenyum.

"Sekarang tidurlah." ucap Aluna kemudian menggendong Yudha yang perlahan-lahan tak sadarkan diri.


Ok, mommy. //wink

Give | GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang