41 - After Last Night

601 35 1
                                    

Yudha menghela nafas berat karena lelah usai kejadian tadi malam, kini ia berada di kelasnya dan sedang mengerjakan latihan soal yang di berikan kepada gurunya.

Sial, kok gue jadi malu karena kejadian kemaren ya..? Gimana nasib kak Deli ya? batin Yudha.

Yudha menggeleng dengan cepat. Udah ah, jangan di pikirin! Gue harus fokus belajar.

Pada akhirnya Yudha melanjutkan tugasnya, lalu beberapa saat kemudian Xevi menepuk pundak Yudha yang berada di sampingnya.

"Um? Napa Xev?" tanya Yudha.

"Gini loh rek, gue ada ingpo buat lo." ucap Xevi.

"Apaan?"

"3 minggu lagi ulangan bre." ucap Xevi.

Mata Yudha terbelalak. "Ulangan?! Gile cepet banget ya.. kok lo bisa tau 2 minggu lagi ulangan? Padahal belum di kasih tau guru loh."

Xevi terkekeh kecil lalu tersenyum. "Gue anak guru, jadi taulah."

"Ohh iya, bener juga.." Yudha menghela nafas berat lalu fokus kembali ke buku yang sudah berisi jawaban dan soal.

Gue harus fokus belajar mulai saat ini dan gue juga harus pergi ke rumah bibi lebih awal..

-

-

-

-

"Ackk!" pekik Delicia karena kesakitan usai pipi,tubuh dan juga pinggangnya di hajar habis-habisan oleh Aluna. Kini ia sedang di obati Zayan dan dengan terpaksa Zayan memijat pinggang Delicia yang sakit.

Zayan tetap terdiam sembari memijat pinggang kakaknya itu, lalu dengan sengaja Zayan memukul pinggang Delicia.

"Ukhh! Woyy! Jangan di pukul gitu napa dah?! Nambah sakit nih..!" rengek Delicia.

"Biar sakitnya ilang, gue pukul aja." ucap Zayan lalu kembali memijat pinggang kakaknya hingga suara bel terdengar yang di sambung oleh seseorang yang membuka pintu.

Ternyata itu Aluna yang baru saja pulang menyelesaikan misinya, tangan dan bajunya masih ternodai oleh darah, mukanya yang suram dan dingin membawa kesan mengerikan untuk Zayan dan Delicia yang membuat mereka bergedik ngeri.

"W-wih baru pulang nih? Gimana misinya? Lancar?" tanya Delicia basa-basi.

Aluna tak menjawab dan melepas sepatunya, ia melangkah menuju kamar mandi lalu menutup pintunya. Mereka berdua menghela nafas berat secara bersamaan karena melihat wanita berambut ikal nan panjang itu menjadi sangat suram, mungkin karena kejadian kemarin malam ia menjadi seperti itu.

"Dia kayak gitu gara-gara lo sih kak." Zayan kembali memukul pinggang Delicia.

"ACK! Bajingan jangan di pukul anjing!" Seru Delicia dengan marah.

Zayan pun bangkit usai memijat kakaknya lalu pergi mengambil ponselnya dan bermain game dengan santai. Delicia menrengut kesal lalu menggerakan kakinya naik turun sembari tengkurap di sofa.

"Dek ambilin hape--" Dengan cepat Zayan mengambil ponsel kakaknya lalu melemparnya.

Delicia mengambil ponselnya lalu asik membuka sosial media. Suasana rumah itu menjadi hening karena kesibukan masing-masing, lalu Aluna keluar dari kamar mandi dengan mood-nya yang sudah kembali normal.

Aluna melirik ke arah kakak dan adiknya lalu mendecak kesal. "Ini bener nggak ada yang mau jemput Yudha? Gue mau ganti baju dulu nih, gue biarin kalian jemput Yudha untuk saat--"

"Gue aja kak." ucap Zayan.

"Biar gue yang jemput Yudha!" ucap Delicia.

Mereka mengucapkan perkataan mereka secara bersamaan, mereka saling menatap satu sama lain lalu menatap satu sama lain dengan sinis.

Give | GxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang