"Segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah titipan, bukan kepemilikan. Dan kamu adalah titipan istimewa yang tidak akan pernah berhenti ku syukuri."
"Diba, Umma kan udah bilang jangan OVT terus," ujar Bu Nyai Halwa membuka pembicaraan.
"Ma, ini bukan OVT tapi waspada. Sekarang banyak banget Lo Gus, Ustad, atau tokoh agama apapun yang beredar di tiktok nyebarin ajaran sesat," sahut Adiba.
"Efek terlalu sering main media sosial jadinya begini kan?" Kata Bu Nyai Halwa sambil menepuk jidatnya sendiri.
"Umma nih mentang-mentang Gus Haidar putra tunggal Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur'an langsung di bela-belain," kata Adiba salah sangka lagi.
Bu Nyai Halwa menghela nafas. Ia menarik tangan Adiba dan membawanya menuju depan lemari miliknya.
Bu Nyai Halwa membuka lemari dan menunjukkan koleksi baju seksi yang membuat kedua mata Adiba membelalak seketika.
"Umma punya banyak, apa kamu mikir Umma sesat?" Tanya Bu Nyai Halwa.
Adiba terdiam tak bisa menjawab.
Bu Nyai Halwa tersenyum kemudian memegang kedua bahu Adiba.
"Cantiknya Umma, dengarkan baik-baik. Ini baju memang seksi dan haram hukumnya di pakai di depan publik tapi kalau kamu pakeknya di depan suamimu jadi halal dan malah dapat pahala," ujar Bu Nyai Halwa menjelaskan.
"Kenapa begitu? Karena suamimu sudah di perbolehkan melihat aurotmu. Jadi misal kamu pakai di depan Gus Haidar itu sah-sah saja. Sampai sini paham?" Ujar Bu Nyai Halwa.
"Umma, Brati Diba gagal paham lagi?" Ujar Adiba.
"Iya," sahut Bu Nyai Halwa sambil tertawa kecil.
"Aaa malu," teriak Adiba sambil menutupi wajahnya sendiri.
"Kamu itu pinter tapi soal beginian suka gagal paham," celetuk Bu Nyai Halwa.
"Terus sekarang Diba harus gimana? Diba malu banget sama Gus Haidar Ma," sahut Adiba.
"Minta maaf seperti biasa," ucap Bu Nyai Halwa.
Adiba menghela nafas berat. Lagi dan lagi ia harus di hadapkan dengan momen memalukan yang membuatnya merasa kerdil di hadapan Haidar.
Setelah menenangkan diri, Adiba kembali menghampiri Haidar di kamar.
"Assalamualaikum Gus," ucap Adiba.
"Waalaikumsalam," sahut Haidar.
"Maaf ya Gus, aku gagal paham lagi," ucap Adiba sambil menunduk malu.
"Nggak masalah Diba," sahut Haidar.
Adiba tersenyum mendengar Haidar menyebut namanya.
"Gus Haidar nggak marah?" Tanya Adiba.
"Kenapa harus marah?"
"Gara-gara aku gagal paham, semua orang di rumah jadi geger dan bikin Gus Haidar panik."
"Udah lupain, sekarang waktunya istirahat," ujar Haidar.
Adiba berjalan mendekat ke arah ranjang. Jantungnya berdebar tidak karuan. Ia mulai naik ke atas ranjang dan duduk di samping Haidar.
"Rasanya aneh banget," gumam Adiba.
"Biasanya tidur sama boneka Doraemon, sekarang tidur sama lelaki," ujar Adiba.
![](https://img.wattpad.com/cover/339798413-288-k347206.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Syurga (TERBIT)
Romance"Aku memang bukan lelaki idaman para wanita tapi aku berjanji akan berusaha menjadi satu-satunya lelaki idamanmu." _Haidar Al-Faraby Menikah muda memang bukan impian Ning Adiba sama sekali tapi apa yang tidak di inginkan belum tentu menjadi hal terb...