Part 30

26.9K 1.6K 1K
                                    

Pagi hari yang cerah. Ning Adiba izin tidak masuk sekolah. Sementara Gus Haidar sendiri terpaksa izin ke kampus untuk mengurus tugas kuliah yang di bebankan dosen padanya.

Dalam hati sangat berat meninggalkan istri kecilnya yang sedang tidak enak badan namun Gus Haidar tetap pergi dan berjanji akan secepatnya kembali jika tugasnya telah selesai.

Ning Adiba tidak keberatan karena ia mengerti jika suaminya adalah mahasiswa yang memiliki kesibukan di kampus.

Setelah kepergian Gus Haidar, Ning Adiba memutuskan untuk mendengarkan sholawat dari ponselnya. Hatinya tenang sembari bibirnya ikut bersenandung ria.

Tubuhnya masih terasa lemas dan wajahnya pucat. Tiba-tiba terdengar bunyi pesan. Ia membukanya dan ternyata dari Umma.

*Kamu sakit nduk? Umma masih di rumah sakit sama Abi dan Mas Albi. Sepertinya Mas Albi akan segera menikah dengan Mbak Nana*

Terkejut? Sudah pasti. Apa Gus Albi dan Nana telah sepakat menikah?

Terdengar bunyi pesan lagi. Ia membuka WhatsApp dan ternyata berasal dari Gus Afiq.

*Mas sudah izinkan sekolah kamu. Kata Mas Haidar, kamu sudah makan dan minum obat tadi pagi. Jangan lupa istirahat yang banyak dek. Jaga kesehatan karena sebentar lagi kita akan menyambut berita hangat. Mas Albi menikah!*

Ning Adiba senang karena sosok kakak pertamanya yang telah lama menjomblo itu akhirnya menemukan tambatan hatinya  tapi berita pernikahan Gus Albi dan Nana terdengar sedikit mendadak karena ia belum mengetahui pernyataan Gus Albi tentang persetujuannya menikah dengan Nana. Sebenarnya apa yang terjadi?

Tak lama kemudian muncul kembali sebuah pesan yang ternyata berasal dari Gus Haidar.

*Assalamualaikum Ning. Sepertinya aku nggak bisa pulang cepat🙏tolong maafkan aku soalnya ada sosialisasi mendadak dan parahnya aku di tunjuk menjadi ketua panitia. Aku sudah chat Umma dan minta tolong untuk menjenguk kamu. Tolong maafkan aku sekali lagi Ning*

Kecewa? Tentu. Tapi Ning Adiba tetap mencoba sabar karena ia tidak bisa menuntut lebih. Pendidikan adalah prioritas Gus Haidar sebelum ia menikah dengan Ning Adiba. Dan Ning Adiba sadar akan itu.

Detik selanjutnya kembali muncul pesan dari sang Umma.

*Umma sudah chat Mas Afiq kalau dia ngajar nanti tak suruh ke rumah kamu nduk. Maaf Umma beneran belum bisa pulang soalnya lagi ngurus banyak hal di rumah sakit sama Abi*

Ning Adiba membelalakkan mata setelah membaca pesan Bu Nyai Halwa. Ia semakin sadar jika dia tidak bisa berharap pada siapapun saat ini.

"Ya Allah, jadi begini ya rasanya kalau ada waktu di mana semua orang tidak bisa membantu dan menemani dan yang paling setia menemani dan selalu bisa membantu hanya engkau ya Allah," ucap Ning Adiba muhasabah diri.

Ning Adiba mencoba menerima kondisi saat ini. Ia memutuskan untuk membuka akun Instagram untuk melihat perkembangan akunnya dan menghilangkan rasa bosan.

Tak lupa mengecek akun Instagram Gus Haidar yang rupanya muncul postingan baru. Terlihat jika postingan di buat oleh seseorang yang tidak ia kenal siapa namun menandai akun Instagram Gus Haidar.

Slide demi slide foto Ning Adiba lihat. Ada lima slide dalam unggahan itu. Slide pertama sampai keempat terlihat aman karena postingan foto terlihat Gus Haidar sibuk mengurus acara bersama para teman-temannya meskipun pandangan Ning Adiba sedikit ganjal karena Gus Haidar selalu berdampingan dengan seorang perempuan.

Partner Syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang