"Maaf kalau aku tidak sesuai ekspektasimu tapi aku akan berusaha menjadi manifestasi kebahagiaanmu."
_Haidar Al-Faraby
"Jadi Mas mau cium keningku nggak?" Kata Adiba menawarkan lagi.
Mendengar itu, Haidar tersenyum lebar. Tangannya bergerak mengelus puncak kepala Adiba lembut.
"Kamu istri yang berbakti, selalu menawarkan diri pada suami," puji Haidar.
"Aku belajar dari Umma," sahut Adiba.
Haidar mengangguk kecil.
"Aku mau cium kening kamu tapi kamu harus membacakan tilawah merdu," kata Haidar.
"Mas tahu aku bisa tilawah?" Sahut Adiba tak menyangka.
"Bukan cuma tahu kamu bisa tilawah tapi tilawah kamu sudah jadi favorit," ujar Haidar membuat Adiba mengangguk kecil sambil tersenyum.
"Tapi aku kan udah batal wudhu-nya Mas," keluh Adiba.
"Memangnya kamu nggak hafal?" Tanya Haidar.
"Hafal tapi nggak enak kalau nggak lihat Al-Qur'an secara langsung," jawab Adiba.
"Nggak papa. Biar aku simak," ujar Haidar.
Mau tak mau, Adiba pun menurut. Ia segera membacakan tilawah dengan suara merdunya.
Sekalian pamer skill ke suami
Mendengar suara merdu Adiba, Haidar tersenyum sambil menikmati. Selesai dia ayat, Haidar langsung memegang kedua bahu Adiba dan mendaratkan kecupan di keningnya.
Cup.
Adiba mematung seketika dengan debaran jantung membabi buta. Belum usai, rasa gugupnya, Haidar malah membelai kedua pipinya dan menatapnya sangat mesra.
"Cukup atau belum?" Tanya Haidar.
Mendengar itu, Adiba spontan menggelengkan kepala dengan ekspresi polosnya membuat Haidar tertawa kecil.
Haidar tak menyangka jika sosok kecil Adiba memiliki sikap berani meski tingkahnya terkadang masih polos.
"Kalau kamu bisa jawab ini, nanti aku kasih ciuman lagi," ujar Haidar memberikan tantangan.
"Apa Mas?"
"Kenapa dalam madzhab imam Syafi'i, suami dapat membatalkan wudhu istri. Begitu pun sebaliknya?"
Hening. Adiba tidak bisa langsung menjawab. Ia mengingat-ingat segala pelajaran fiqih yang ia dapatkan.
"Karena istri itu ajnabiyah atau istilahnya orang yang halal di nikah. Brati istri itu bukan bukan termasuk mahrom atau orang yang haram di nikah. Sedangkan dalam madzhab Syafi'i siapapun kecuali mahrom itu membatalkan wudhu," kata Adiba menjawab.
"Tapi suami-istri itu boleh melakukan hubungan badan, kenapa tetap membatalkan wudhu meski sudah melakukan akad?" Sahut Haidar mencoba mengetes tingkat pengetahuan Adiba tentang fiqih.
![](https://img.wattpad.com/cover/339798413-288-k347206.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Syurga (TERBIT)
Romance"Aku memang bukan lelaki idaman para wanita tapi aku berjanji akan berusaha menjadi satu-satunya lelaki idamanmu." _Haidar Al-Faraby Menikah muda memang bukan impian Ning Adiba sama sekali tapi apa yang tidak di inginkan belum tentu menjadi hal terb...