Part 50

25.7K 1.8K 289
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat berarti untuk Ning Adiba karena hari ini adalah haflah akhirussnah atau wisuda perpisahan setelah beberapa hari sibuk menjalani ujian.

Gus Haidar datang lebih awal untuk menyaksikan sang istri memakai baju kelulusan dengan toga.

Air mata haru tak dapat Ning Adiba tahan ketika ia di panggil ke atas panggung atas penghargaan nilai terbaik.

Tiga tahun sudah ia jalani pendidikan Madrasah Aliyah dengan berbagai kenangan. Kini ia telah lulus dan akan meninggalkan masa-masa sekolah yang sangat berarti baginya.

Selesai acara, Ning Adiba berfoto bersama kedua orangtuanya dan tak lupa sosok suami yang membawakan buket boneka Doraemon yang memakai toga sama sepertinya.


"Happy graduation sayang," bisik Gus Haidar mesra.

Ning Adiba tak dapat menahan gelora cinta di hatinya. Ia memeluk tubuh suaminya dan menyalurkan rasa bahagianya saat ini.

"Semoga ilmunya manfaat," kata Gus Haidar mendoakan.

Selesai sesi berfoto. Ning Adiba langsung pulang ke rumah Kyai Ilzam untuk merayakan kelulusan Ning Adiba.

"Setelah ini mau kuliah di mana dek?" Tanya Gus Albi.

"Entahlah Mas. Yang pasti di universitas Jombang soalnya aku akan pulang ke sana," jawab Ning Adiba.

Jujur perasaan Ning Adiba benar-benar campur aduk saat ini. Bagaimana pun juga ia tetap berat pergi meninggalkan tanah kelahirannya. Ada banyak kenangan dan perjalanan yang tidak akan pernah ia lupakan.

"Besok rencananya Haidar mau bawa Ning Adiba pulang ke Jombang. Bagaimana menurut Abi dan Umma?" Tanya Gus Haidar meminta pendapat kedua mertuanya.

"Abi nggak masalah sama sekali Dar. Abi tahu betul bagaimana perjuangan kamu di sana. Semoga Adiba bisa membantu dan tidak merepotkan," sahut Kyai Ilzam.

"Kalau Umma sebenarnya agak berat melepas Adiba tapi Umma percaya kamu bisa menjaganya. Umma nitip Adiba ya Dar. Di butuh banyak belajar dan semoga kamu bersabar membimbing dia," ujar Bu Nyai Halwa.

Sungguh kedua mata Ning Adiba berkaca-kaca mendengar ucapan kedua orangtuanya. Ia sendiri rasanya sedih meninggalkan kedua orangtuanya. Ia masih tidak menyangka jika pada akhirnya ia akan tinggal dengan mertuanya dan meninggalkan kedua orangtuanya yang sedari kecil mengasuh dan memberikannya kasih sayang.

"Setelah sekian lama akhirnya kalian berdua bisa bersama dan nggak LDR lagi. Abi doakan semoga pernikahan kalian akan semakin sakinah mawadah warahmah setelah ini," kata Kyai Ilzam mendoakan.

"Makasih Abi dan Umma atas doa dan kasih sayang yang selama ini di berikan pada Adiba. Adiba minta maaf kalau belum bisa banggain," sahut Ning Adiba dengan air mata haru yang menetes.

"Kamu sangat membanggakan Diba. Dan semoga nantinya kamu bisa membanggakan suami dan mertua kamu dengan akhlak dan Budi pekertimu," sahut Kyai Ilzam.

"Insyaallah kalau ada waktu, Umma dan Abi akan silaturahmi ke sana. Jadi kamu jangan merasa kehilangan kita," ucap Bu Nyai Halwa.

"Haidar juga mau berterima kasih pada Umma dan Abi yang telah mengasuh dan mendidik Ning Adiba menjadi perempuan sholiha. Haidar janji akan memperlakukan Ning Adiba seperti Umma dan Abi memperlakukan Adiba," ucap Gus Haidar.

Partner Syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang