Ujian percobaan telah usai, Bian dan yang lain sudah bisa melakukan hal yang mereka suka seperti biasanya lagi dan malam ini bian akan kembali turun ke arena untuk balapan.
"Hati-hati bro" ujar yandi mengingatkan bian karena dulu dia pernah jatuh dari motornya saat balapan dan tidak ingin hal semacam itu menimpa temannya juga.
"Santai" jawab bian sambil memanaskan motornya.
"Kalo kata si sobri, lawan lo kali ini baru pertamakali balapan dimari yan! Cuma dibandung dia raja nya" ujar yandi memberitahu sedikit informasi, membuat bian menatap kearah lawannya yang sedang melakukan hal yang sama seperti dirinya, memanaskan motor.
"Raja dibandung bukan berarti di Jakarta juga" celetuk bian yang sudah siap dengan motornya.
"Oke gua percaya sama lo! Inget keselamatan lebih utama yan" teriak yandi mengingatkan sekali lagi sambil berjalan menjauh karena balapan akan segera dimulai.
"Starttttt"
Keduanya sama-sama mulai melaju dengan secepat kilat, mereka masih beriringan sebelum akhirnya bian yang memimpin pertamakali. Tentu saja lawannya tidak akan membiarkan hal itu dan segera menyalip bian.
Garis finis mulai terlihat, tapi mereka masih saja terus saling menyalip, bian mengakui kalau lawannya ini memang cukup mahir namun tidak semahir dirinya karena pada akhirnya tetap bian lah yang memenangkan balapan malam itu.
"Woooii gilaaaa biannnnnnn" sorakk rendy kesenangan.
"Kan gua bilang apa? Lintasan sama si bian udah besti" bisik haikala pada yandi dan juga jerry.
"Angjayyyyy temen guaaaa" seru sobri heboh dan segera menyusul bian yang masih berada dijalanan, yang lain juga ikut menghampiri bian dan mendorong-dorong nya bangga, apalagi haikala.
"Wehhhhh mantappp mantappppp temen guaaaaa badassss"
"Jangan lebay anjir! Malu" celetuk jerry mengingatkan.
"Biarin apasih! Ceritanya kan gua fans bian garis keras" seru haikala semangat.
"Gue ikut haikala" sahut yandi tahu-tahu membuat haikala langsung terharu karena ucapannya.
"Akhirnya gua punya followers juga" ujar haikala yang sangat dilebih-lebihkan sampai mengusap matanya yang bahkan tak berair.
"Gausah gitu juga kali kal! Norak lu ah" cetus rendy yang jadi kesal juga.
"Eh yan, tuh lawan lo kayaknya mau kemari deh yan" bisik Maxim pelan, bian yang sedari tadi hanya menonton haikala langsung beralih menatap lawannya yang samakin mendekat dengan datar.
Teman-teman bian yang tadi sedang mengerubunginya langsung memberikan ruang untuk si lawan agar bisa mendekat.
"Lo keren bang!" Puji si lawan yang sudah mengacungkan tinjunya, tentu saja bian membalas tinjuan itu.
"Thanks" ucap bian singkat.
"Oh iyah kenalin gua jiandra sulaiman, dari bandung" ujarnya memperkenalkan diri.
"Ohh barudak bandungg" gumam haikala tengil.
"Btw tadi lo juga keren loh! Gua suka skill lo ji" maxim balik memuji jiandra meskipun seharusnya pujian itu keluar dari mulut bian.
"Emang iyah bang? Sukur deh kalo gituh! Soalnya gua mau niat tinggal disini sekalian nyari circle, kalo gua masuk circle kalian gimana?" Tanya jiandra menawarkan diri, yang lain spontan melihat kearah maxim yang mengangguk begitu saja.
"Emang umur lo berapa? Kok kayak masih bau minyak telon?" Tanya Jerry memulai interogasi.
"Gua baru mau masuk SMA bang" jawab jiandra santai sambil mamainkan helm motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...