25. balkon lagi

80 22 8
                                    

Meskipun sulit dan terasa berat setiap harinya, semua siswa telah berhasil menjalankan ujian selama 3 hari dengan total 9 materi ujian,

tidak terasa ujiannya hanya tinggal dua hari lagi dan tak lama dari itu kenaikan kelas akan tiba, anak kelas 11 akan lebih sibuk karena akan segara menjadi kaka paling senior, belum lagi mereka harus lebih ekstra dalam belajar kalau ingin masuk ke perguruan tinggi.

Dan harapan kecil nayyara setiap ujian kenaikan kelas selalu sama, semoga dirinya naik kelas seperti anak-anak yang lain, tidak masalah kalaupun nilainya kecil, yang penting dia naik kelas.

Kalian tahu? Sampai malam ini juga bian masih mengajari nayyara dari balkon rumah masing-masing, bian akan memeriksa nayyara setiap 15 menit sekali untuk melihat apa yang sedang gadis itu lakukan. karena dirinya juga harus belajar, bian tidak bisa terus-terusan memerhatikan nayyara dan apa yang dikerjakannya.

"Sampe mana?" Tanya bian untuk yang kesekian kalinya, nayyara memperlihatkan buku paketnya dan menunjuk tulisan yang sedang dia pelajari.

"Nanti lo kasih soal ke gue?" Tanya nayyara memastikan, bian mengangguk.

"Kayak biasa" jelasnya yang kemudian kembali duduk dibangku yang memang disediakan dibalkon kamarnya sambil lanjut membaca buku.

"Sayang"

Jangan heran, nayyara sudah memutuskan untuk sering memanggil bian dengan kata 'sayang' meskipun bian juga sudah sering menegur nya hingga ia lelah dan membiarkan nayyara melakukan sesukanya, bian bahkan mulai terbiasa sekarang.

"Bian sayang gamau kopi?" Tanya nayyara yang tiba-tiba memunculkan dirinya di pembatas balkon mereka, bian menoleh pada nayyara kemudian menggeleng.

"Yaudah gue masuk sebentar yah, gue mau buat susu dulu biar ga ngantuk" izin nayyara kemudian berjalan masuk kedalam kamarnya untuk membuat susu dibawah.

Begitu nayyara turun, ternyata Aminah belum tertidur karena masih menonton sinetron favoritnya di televisi, biasanya nayyara juga akan menemani Aminah menonton sinetron, cuma sekarang dia harus belajar dan tidak bisa melakukannya.

"Mau apa nay?" Tanya aminah tanpa menolehkan pandangannya pada nayyara.

"Mau buat susu" jawab nayyara yang sudah berjalan menuju dapur.

"Kamu lagi belajar?" Kali ini aminah bertanya dengan tatapan yang mengarah pada nayyara.

"Iya sama bian" jawab nayyara dengan sedikit menampakkan senyum cantiknya, Aminah mengangguk kemudian kembali menatap layar didepannya.

"Sekalian aja buatin bian nay" usul Aminah

"Tadi udah nay tawarin cuma dia gamau" jawab nayyara jujur.

"Buatin aja, nanti juga di minum" kata aminah, nayyara mengangguk kemudian melihat kearah rak yang berisi berbagai macam minuman.

"Good day ini yang suka di minum kala kan bu?" Tanya nayyara sambil menunjukkan bungkus kopi saset berwarna merah.

"Iya" jawab Aminah, nayyara mengangguk kemudian mengambil satu saset untuk bian, kalau haikala saja suka kemungkinan bian juga suka bukan?

"Keripik ini kalo aku bawa boleh bu?" Tanya nayyara meminta izin sambil menunjukkan sebungkus keripik Qitela pada aminah.

"Boleh, bawa aja nay itu kan punya kamu" jawab Aminah memberikan izin, nayyara mengangguk senang dan segera kembali keatas dengan membawa minuman serta keripik itu menggunakan nampan.

Tanpa nayyara duga, tahu-tahu bian sudah berada di balkon kamarnya saja membuat nayyara sedikit terkejut namun tidak jadi karena kalau dipikir-pikir waktu itu bian juga pernah melompat ke balkon kamarnya.

NAYYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang