"K-kkaka??" Nayyara terbata-bata menyebut seseorang yang ada di hadapannya saat ini, sangat tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang sudah tak ia jumpai beberapa tahun ini.
"Lo ngapain disini Naya?" Tanya gadis itu yang kemudian melirik Bian yang hanya menatapnya datar. "Lo pacaran?" Gadis itu melontarkan pertanyaan kedua.
"Eh... itu.." Nayyara tergagap karena bingung harus menjawab apa.
"Lo siapa?" Tanya Bian polos, bahkan pria itu sudah berdiri dari duduknya dan membuang sembarang gelatto strawbery yang sudah mencair itu.
"Gua? Gua Kaylie Sulaiman, kakanya Nayya" gadis itu dengan cepat memperkenalkan dirinya. Nayyara juga ikut berdiri.
"Bukannya kaka di Canada?" Tanya Nayyara heran, Kaylie mengangguk.
"Gua lagi libur dan mutusin buat pulang, lo ga ke rumah Mamah?" Jawab Kaylie sekaligus memberikan pertanyaan selanjutnya. Nayyara menggeleng pelan, sejak dulu ia tak pernah di harapkan jadi dia tidak akan datang.
"Cantik yaa adek gua sekarang" puji Kaylie tiba-tiba, Nayyara tentu saja terperangah karena dulu Kaylie tidak pernah seperti ini kepadanya. Dia sama sifatnya seperti Mamah.
"Eh thank you ka! lo juga kok mirip bule sekarang mah" Nayyara memuji balik.
"Lah Bian?" Tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing bagi Bian dan ia menemukan Maxim yang tiba-tiba muncul di hadapannya, tentu saja Bian terkejut karena dia mengira Maxim berada di Kanada.
"Eh bang anjirr kok lu disini ga bilang-bilang?" Tanya Bian lebih dulu, mereka saling merangkul satu sama lain dan segera memisahkan diri dari Nayyara dan Kaylie.
"Dia pacar gue, kita ketemu di Canada" jelas Kaylie dengan senang hati. Nayyara mengangguk dan kembali duduk di pinggiran trotoar membuat Kaylie melakukan hal yang sama.
"Nay, maafin gue yaa buat selama ini ga pernah jadi kaka yang baik buat lo! Dari dulu gua tau hidup lo menderita, papah sama mamah ga ada yang mau ngambil hak asuh lo sedangkan gua sama Jiandra enak-enak aja sampe sekarang. Suami baru mamah kaya raya makanya bisa bikin gua kuliah di luar negeri! Dulu gua selalu mikir kalo gua bantuin lo pasti gua kena imbasnya juga jadi mending gue cuek aja sama keadaan lo, maaf yaa Nay" cerita Kaylie panjang, Nayyara mengangguk sambil tersenyum manis.
"Gapapa ka, gua berhasil kok ngelewatin masa-masa sulit itu" balas Nayyara tenang, Kaylie malah menghela nafas. Dia tetap menyesal atas perlakuannya di masa lalu.
"Pikiran gua juga baru terbuka pas ketemu Maxim, dia bener-bener bisa merubah pola pikir gua dan gua rasa dia emang bener. Haha makanya gua suka dia" lanjut Kaylie bercerita, Nayyara mengangguk setuju.
"Gua kenal ka Maxim juga sebentar ka soalnya dia kaka alumni di sekolah gua! Over all emang baik sih, ade kelas aja banyak yang suka" Nayyara ikut bercerita.
"Hahaha untung aja dia udah ga sekolah" gumam Kaylie dengan tawa canggung, setelah itu pun keduanya sama-sama terdiam karena sudah lama sekali tidak berinteraksi satu sama lain.
"Papah masih suka jengukin lo ga?" Tanya Kaylie yang akhirnya membuka topik baru, Nayyara menggeleng.
"Udah hampir setahun ga pernah ke tempat gue, kalo ke tempat Jian sih sering katanya" jelas Nayyara datar "Apalagi mamah, gua udah gatau deh dia gimana" lanjut Nayyara disertai helaan nafas.
Kaylie menepuk-nepuk pundaknya dan memeluk Nayyara beberapa saat. Jarang sekali kaka nya seperti ini karena dari dulu dia terkenal anti romantic.
"Nanti biar gua sama mamah yang ke Jakarta, lo kirim aja alamatnya ke gua yaa" usul Kaylie yang tentu menyenangkan hati Nayyara.
"Lo abis ini mau kemana?" Kali ini Nayyara yang memulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...