Nayyara tersenyum begitu puas didepan gerbang sekolah sore ini, betapa bangga dirinya menatap dirinya sendiri yang sudah terpajang dimana-mana, apalagi ada foto yang bersama bian membuat nayyara pasti menjadi perbincangan anak-anak murid yang lain esoknya.
Meskipun begitu nayyara tidak akan pernah peduli, karena kalau dia harus memikirkannya dia tidak akan bisa mendapatkan kesempatan ini, dan soal bagaimana reaksi felly saat melihatnya?
Tentu saja dia marah besar pada nayyara karena dia bukan hanya mengambil posisi model sekolah milik felly, tapi juga kesempatan bersama bian yang jelas-jelas pacarnya."Gua juga gatau kalo gue yang dipilih Bu Rini buat jadi pasangannya bian" gumam nayyara pada seseorang yang juga sedang menatap banner nayyara sedaris tadi.
"Lo lebih cocok berarti! Lagian si felly tuh muka ramahnya mines, makanya ga dijadiin model penerimaan sekolah! Udah dia mah cocoknya buat model prestasi sama promosi ajah" terang haikala santai,
nayyara mengangguk setuju karena waktu itu Bu Rini juga mengatakan hal yang mirip seperti yang dikatakan haikala.
"Lo juga tadi ga percaya kalo gue foto bareng sama bian kan?" Tanya nayyara dengan sedikit malas, haikala terkekeh kemudian merauk wajah nayyara yang sedang kesal itu.
"Yaa gua mana tau kalo itu asli, lo sih kebanyakan halunya" kata haikala jujur
"Yeuu, bangke lo!"
"Eh nay, hari senin gua ulang tahun!" Ujar haikala tiba-tiba, nayyara tampak sudah tidak terkejut dan malahan mengangguk.
"Iyah tau, lu mau kado apa?" Tanya nayyara tulus.
"Rumah" jawab haikala yang tampak begitu serius sampai nayyara memukul pelan bahunya.
"Mintanya yang waras!" Cetus nayyara kesal, haikala terkekeh
"Padahal gue bener loh nay"
"Lu pikir gue bisa beli rumah? Gua masih SMA anjrit!"
"Emang rumah harus berbentuk bangunan?" Pertanyaan haikala membuat nayyara terdiam.
"Yaa iyah" jawab nayyara ragu, haikala kemudian tersenyum manis pada nayyara entah kenapa alasannya? Mungkin haikala memang benar-benar tidak waras.
"Kan hari senin libur tuh, gue mau main kerumah lo" ujar haikala, nayyara mengangguk tidak masalah.
"Main ajah, nanti gue buatin kueh-kueh an sama ibu" kata nayyara setuju, haikala mengangguk senang.
"Balik yok! Capek gua liatin lu mulu" ajak haikala yang langsung merangkul nayyara tanpa permisi dan membawanya menuju parkiran.
🌱
Malam ini nayyara tidak tahu harus melakukan apalagi setelah makan malam karena sinetron yang biasa ia tonton bersama aminah sedang libur digantikan dengan acara bola.
Musim hujan mulai tiba di bulan juni ini, terasa sekali hawa dingin yang lebih menusuk daripada biasanya setiap kali ia keluar dan berdiri di balkon.
Karena cukup lama nayyara terdiam, pikirannya jadi kembali pada saat felly menghampirinya hanya untuk mengungkapkan amarahnya pada nayyara, ternyata perihal model penerimaan sekolah dan beruntung bisa bersama bian saja bisa membawa dampak sebesar ini pada seseorang.
Flashback on.
"Aaaaa serius di pajang hari ini juga? Aaa maluu bangett, tapi gue cantik sih" puni nayyara yang sedang terkagum-kagum pada wajahnya sendiri.
Ia lebih terkagum lagi karena melihat dirinya bersama bian dengan gambar sebesar itu, rasanya seperti semua orang sedang mendukung hubungan mereka meskipun kenyataannya banyak yang tidak menyukai karena nayyara tiba-tiba menjadi model dadakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...