51. diskusi

61 13 12
                                    

"Sama-sama" sindir Bian karena melihat Nayyara yang baru turun dari motornya sudah nyelonong pergi tanpa basa-basi sedikitpun.

"Makasih! lain kali gausah kayak gini, gua ga nyaman" cetus Nayyara memperingatkan. Begitu dia sudah membuka pintu rumahnya, Bian kembali memanggilnya entah untuk apalagi.

"Nay" panggil Bian dengan suara pelan namun sanggup membuat Nayyara menoleh dan mengangkat dagunya.

"Sini dulu" pinta Bian, Nayyara menggeleng tidak mau.

"Gua cape Bian" keluh Nayyara malas.

Bian tidak lagi menjawab perkataan Nayyara dan malah turun dari motornya kemudian menghampiri Nayyara dengan tatapan yang lebih bersahabat, tidak seperti dulu yang selalu menatap Nayyara dengan tatapan tajam dan jengah.

"Jangan minta gua buat menjauh Nay, kalo lo ga nyaman gua bakal buat lo merasa nyaman seiring berjalannya waktu! Tapi lo buka hati lo lagi buat gua, ya?" entah belajar darimana Bian bisa bicara selembut ini, namun itu hanya membuat dada Nayyara sesak karena mengingat kejadian terakhir kali.

"Gua kayak gini karena sikap lo Bi! Tolong lo intropeksi lagi diri lo sampe bisa-bisanya lo malah bersikap kayak gini sekarang! Lo merasa bersalah kah?" jelas Nayyara yang benar-benar sudah lelah menghadapi Bian hari ini.

"Gua minta maaf Nay"

"Gua maafin lo, cuma rasa kecewa gue belum hilang! Gua gabisa nerima lo secepat ini" Nayyara mengatakan lebih jelas mengapa dirinya sampai seperti ini pada Bian, semua itu tidak bisa ditebus hanya dengan kata maaf.

"Selama apapun kalo lo kasih gua kesempatan buat nebus semuanya, gua sanggupi Nay" dan seperti tidak ada kata menyerah untuk Bian, dia masih berusaha tawar menawar dengan Nayyara agar setidaknya dia tidak meminta Bian untuk menjauihinya.

Nayyara menghela nafas lelah, memang pria dihadapannya ini pintar sekali membuat Nayyara sampai tak punya pilihan lain.

"Bian"

"Apa?"

"Harusnya lo kayak gini ke cewek lo Bi" ujar Nayyara yang kali ini menatap bola mata Bian dengan tatapan lelahnya.

"Lo cewek gue!" ujar Bian diluar prediksi, Nayyara memutar bola matanya membuat Bian terkekeh dan menusuk pipinya dengan telunjuk.

"Fyi gua udah putus sama Felly Nay" klarifikasi Bian sumringah, entah tertinggal dimana kulkas dua pintunya itu.

"Tiba-tiba?" tanya Nayyara tak percaya, Bian mengangguk pelan.

"Gua gapunya siapa-siapa sekarang dan gua mau sama lo, gimana?" tanya Bian bahkan sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Belajar jadi buaya darimana sih lo?!" cetus Nayyara yang malah bertambah kesal. Bian menertawakan dirinya, benar juga yang dikatakan Nayyara.

"Gatau" jawab Bian sambil mengangkat bahu.

"Udah kan? gua mau masuk nih" Nayyara memastikan lagi karena tidak ingin setengah-setengah.

"Berarti lo kasih gua kesempatan kan? ga minta gua buat jauhin lo kan?" tanya Bian lagi untuk memastikan, Nayyara mendecak.

"Terserah dah! Cape"

"Hahaha rest a well cantik" goda Bian tepat sebelum Nayyara menutup pintu rumahnya dan sukses membuat Nayyara menutup pintu dengan emosi.

DORR!!

"Busett, galak banget si Nayy" gumam Bian walaupun sambil cekikikan karena Nayyara sangat menggemaskan sekali.

🌱

Bian datang agak sedikit terlambat ke tempat biasa mereka nongkrong karena harus mengantar pulang gadis nya terlebih dahulu. Untungnya Bian sedang dalam keadaan mood baik, jadi dia biasa saja begitu diledeki oleh Haikala dan Rendy yang pasti sudah diceritakan Haikala.

NAYYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang