"siapa tuh?"
"Kal..... Gue mau pulang....." Lirih nayyara begitu melihat sosok yang sangat ia takuti ada dihadapannya dengan jarak sekitar 3 meter.
Haikala tentu saja langsung menatap nayyara dengan khawatir setelah mendengar lirihan itu.
"Kenapa nay?" Tanya haikala yang sedikit mengguncangkan pundak nayyara yang sudah tertunduk, nayyara menggeleng cepat sambil memejamkan matanya rapat-rapat.
"Dia takut ketemu gue lagi itu" celetuk seseorang dengan gelak tawa yang menggema, pria itu turun dari motornya dan berjalan menghampiri haikala dan nayyara dengan congkak.
"LO SIAPA BANGSATT??!" seru haikala pundung, bahkan dia sudah hampir menonjok pria itu kalau saja yandi tidak menahan tubuhnya, meskipun ia tidak tahu dengan pasti masalah pria itu dengan nayyara, yang pasti dia telah membuat gadis kesayangannya merasa takut.
"Hahaha lo bian?" Pria itu malah bertanya dan masih bisa terkekeh, haikala mendecak sedangkan yang lain spontan menatap kearah bian yang hanya terdiam dengan tatapan mata yang menusuk kearah pria itu.
"Kenapa?" Akhirnya bian membuka suara dan berjalan mendekati pria itu dan menatap nya dingin meskipun didalam hati bian sudah sangat ingin memukul wajah menyebalkan pria itu.
"Lo bian?" Tanya pria itu memastikan, bian membuang pandangannya kearah lain dan mengangguk.
"Lo serius lebih milih cewek anjing itu daripada sepupu gue? Hah?" Tanya pria itu yang sudah menaikkan nada bicaranya.
"Gue ga milih" sahut bian yang masih bisa santai, pria itu melirik kearah nayyara yang sudah tidak berkutik dan hanya bisa menundukkan kepala.
"Jelas-jelas lo lebih milih dia bangsat!" Seru pria itu disertai tangannya yang tiba-tiba saja mendorong kepala nayyara sampai gadis itu spontan mendongak dan meringis.
"JAGA TANGAN LO!!" teriak bian, rahangnya sudah mengeras melihat kelakuan pria itu.
"Udah keliatan jelas lo lebih milih dia daripada sepupu gue! Buktinya lo marah banget padahal gue cuma nyolek kepalanya doang"
"Dia cewek anjing!"
"Tapi dimata gua dia hewan"
BUK!!!
"NGOMONG LO SEKALI LAGI BANGSATTT!" bian melayangkan tinjunya tepat ke wajah pria itu saking kesalnya.
Pria itu terkekeh kemudian memegang wajahnya yang terasa ngilu karena tinjuan bian yang tidak main-main, pria itu kembali menatap nayyara yang sudah gemeteran dan tertawa.
"Gue benci dia anjing! Benci banget! Tapi kalo lo jauhin dia dan balik sama sepupu gue, gue bisa biarin dia napas dengan tenang!"
"Lo siapa ngancem-ngancem gue? Lo pikir gua gabisa jaga dia?" Tanya bian tak terima.
"Lo gabisa bro! Buktinya aja waktu itu dia udah babak belur sama gue, motornya juga jadi rongsokan sama gue, lo gabisa jaga dia dengan baik bian" papar pria itu dengan begitu terang-terangan sampai membuat bian terpaku, itu memang benar, saat itu dia terlambat menolong nayyara.
"Dia milik gue!" Tegas bian pada pria itu.
"Gua bakal hancurin milik lo kalo gitu" timpal pria itu santai, tangan bian mengepal dan sudah siap untuk melayangkan tinjuan lagi untuk pria itu, namun bian memilih untuk menahannya.
"Kalo gua menang, lu jauhin dia dan jangan pernah usik dia lagi! Sedikit pun!" Bian mengajukan tawaran yang segera diangguki oleh pria itu tanpa pikir panjang.
"Kalo lo kalah, lo harus lakuin apa yang gua bilang tadi " balas pria itu, bian mengangguk dan segera mengambil helmnya kemudian menatap nayyara beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...