HAPPY READING.....☺️
"Jiannnnn" Nayyara berlari kecil di tengah-tengah parkiran motor, orang-orang yang tidak mengenal mereka pasti mengira kalau Nayyara adalah adik dari Jiandra. Maklum tubuh Jiandra sangat cepat membesar dan tinggi, apalagi dia suka bermain basket.
"Beneran mau ke kos gue ka?" Tanya Jiandra memastikan. Nayyara mengangguk, sangat yakin.
"Tuh bang Bian udah natap gue pake tatapan maut anjirrr!! Gua takut gua kenapa-napa dah ka" protes Jiandra dengan ekspresi takut yang sepertinya tidak dibuat-buat, mau bagaimana pun dia ini anak laki-laki pintar yang payah.
Nayyara menoleh ke belakang kemudian menghela nafas sambil terkekeh, lucu sekali Bian yang bersikap posesif ini.
"Bi, aku gapapa sama Jiann" seru Nayyara berusaha menenangkan, Bian malah berjalan menghampiri mereka sambil menenteng helm full face nya.
"Gue mau ikut!" Tegas Bian, Nayyara melirik ke arah Jiandra yang hanya mengangkat bahu. Bian meraih tangan Nayyara kemudian dia menariknya pelan agar Nayyara tak terlalu dekat dengan Jiandra, lucu sekali.
"Hahaha, okee ikut! Tapi aku sama Jian ya?" Nayyara tetap menegosiasi namun Bian tetap menggeleng, Nayyara jelas harus bersamanya karena dia adalah pacarnya.
"Sama bang Bian aja ka!" Jiandra juga tak masalah dengan hal itu, Nayyara mengangguk kemudian menggelangkan tangannya pada lengan Bian.
"Ayo" ajak Nayyara gemas, Bian menatapnya dan tak mampu untuk tidak tersenyum. Bagaimana bisa jantung Bian berdebar hanya karena menatap gadis itu? Dia merasa tidak sehat sekarang.
CUP
Tanpa ada yang menduga Bian spontan mengecup kening Nayyara. Bahkan Jiandra pun terkejut menyaksikannya, apalagi Nayyara.
"Taiii bang ada gua!" Celetuk Jiandra yang langsung menutup matanya, pura-pura polos.
"Punya gue" ujar Bian yang kemudian mengusap rambut Nayyara lembut, jangan tanya bagaimana kabar gadis itu sekarang, dia sudah hampir terbang ke kayangan.
"IIIII PIKIRIN PERASAAN AKU JUGAAA" teriak Nayyara histeris, dia sudah tidak mampu menahan salah tingkahnya.
"Lo marah?" Tanya Bian memastikan, Nayyara menggeleng.
"Aku saltingg" jelas Nayyara yang terdengar seperti merengek, Bian tersenyum tipis sekali.
"Ayo pergi"
🌱
Jiandra mempersilahkan mereka masuk dan langsung membuat kejutan untuk keduanya, Nayyara bahkan menutup mulutnya dengan telapak tangan saking terkejutnya.
"Hehe maaf yaa ka" Jiandra malah cengengesan tanpa merasa bersalah. Nayyara menghunuskan matanya tajam ke arah Jiandra, bisa-bisanya kamar nya seberantakan ini.
"De, kenapa berantakan banget gini sih? Ya alloh, emang lo betah apa tinggal di tempat yang kayak gudang gini? Hah?" Tentu saja Nayyara langsung menyemprot Jiandra karena emosi.
"Gua ga sempet ka, sorry" ucap Jiandra terlihat menyesal, Nayyara menghela nafas kemudian mulai memungut baju-baju adiknya yang berserakan dimana-mana.
"Kan gua udah suruh lo laundry! Nanti bawa kalo mau berangkat sekolah terus ambil pas pulang sekolah, Papah pasti ngasih duit banyak ke lo kan? Jangan buat jajan, ngerokok aja deh!" Omel Nayyara yang dapat dipastikan tidak akan berujung sampai kamar Jiandra rapih, akhirnya Jiandra hanya bisa mengangguk pura-pura patuh.
"Ini sempak astaga... JIANDRAAAAA"
"Iya kaaa ampun kaaa"
~
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...