"Ciee Nay ciee" Nayyara baru duduk saja kicauan burung pipit seperti Haikala sudah terdengar membuat Nayyara lagi-lagi hanya bisa menghela nafas.
"Lo diem!! Gua males ribut ah kal" seru Nayyara kesal yang malah terlihat seperti merengek dimata Haikala.
"Lo seharusnya ceria gasih Nay? Kan berangkat bareng sama mas crush" tanya Haikala bingung namun sambil mengangkat-angkat alisnya mengejek.
"Kal, buat semua yang dia udah lakuin ke gua apa masih bisa gua bilang dia mas crush? Lagian emang dia mau mungut sampah yang udah dia buang?" Nayyara membalas ejekan Haikala serius kali ini, walaupun yang sebelumnya juga serius ini lebih serius lagi.
"Iya sorry sorry, tapi nih kalo kata gua yaa Nay, mungkin aja Bian punya alasan selama ini kenapa dia harus begitu sama lo? mungkin dia baru nyesel dan sadar kalo lo seberarti itu buat dia? hayoo kalo gitu gimana?" Haikala membuka sedikit pikiran Nayyara agar lebih luas walaupun itu hanya membuatnya semakin pusing. Nayyara menggeleng.
"Ga mungkin! Bian tuh emang ga pernah suka gue dan emang bukan gue yang dia inginkan, makanya dia cuma mempermainkan gue aja! Dia jahat banget anjirr!" Nayyara menyangkal semua kemungkinan itu, dia tidak ingin terjebak untuk kedua kalinya.
"Yaudah terserah lo! Awas kemakan omongan sendiri" ujar Haikala mewanti-wanti sampai bergidik.
"Kan emang karena kemakan omongan sendiri gua jadi begini kal"
"Iya dah terserah lo! Gua berharap lo dapet yang terbaik aja, contohnya gua" bisa-bisanya memang gemini ini.
"Biasanya contoh tuh ga boleh di pake lagi kal, berarti bukan elu orangnya haha!"
"Anjir dibalikin!" umpat Haikala kesal.
🌱
Jiandra menghampiri Bian ketika jam istirahat di kantin, bukan tanpa alasan karena Bian sudah memberikan pesan pada Jiandra sebelum jam istirahat tiba.
"Kenapa bang?" tanya Jiandra setelah mereka ber tos an.
"Nayyara" ucap Bian datar seperti memberikan sinyal kalau alasan Jiandra kesini adalah kakak nya.
"Saran gua jangan gangguin dia bang" Jiandra mulai membuka obrolan yang lebih panjang.
"Terus gue biarin lo deketin dia gitu?" tanya Bian ketus, matanya langsung menghunus tajam.
"Bang gua tuh..."
"Apa? Suka?" Bian memotong, Jiandra menghela nafas dan menggeleng.
"Engga anjir bang! Cuma gue tau gimana perjuangan dia buat sembuh dari lo! jangan buat dia dilema lagi bang gua mohon" jelas Jiandra yang memang terlihat memohon namun itu hanya membuat Bian mendecak kesal.
"Lo gausa anter jemput dia lagi! biar gue aja" cetus Bian yang menghiraukan penjelasan Jiandra.
"Bang..."
"Gua suka dia! Kalo lo liat gua sakitin dia lagi lo boleh mukul gue sampe babak belur Ji" Bian lagi-lagi memotong ucapan Jiandra yang kali ini memang bisa ia pertimbangkan ucapannya.
"Cowok dipercaya karena dia bisa pegang omongannya, gua kasih lu kesempatan karena lo suka ka Nayyara! Tapi kalo sampe dia nangis gara-gara lo maaf banget bang gua beneran bakal mukul lo" timpal Jiandra serius.
"Sepenting apa Nayyara buat lo?" tanya Bian tak kalah serius.
'Dia kaka gua anjir bang' sayangnya itu hanya bisa terucap didalam hatinya.
"Dia udah kayak kaka gua sendiri bang" jawab Jiandra akhirnya, Bian hanya mengangguk saja kemudian berdiri dari duduknya.
"Gua duluan"
"Yo bang, hati-hati!"
~
Entah Bian harus percaya atau tidak pada Jiandra yang mengatakan kalau dirinya tidak suka Nayyara karena sudah menganggapnya seperti kaka sendiri, yang penting dia sudah mendapat persetujuan untuk mengantar jemput gadis itu, bahkan Bian bisa mengantarnya kemanapun ia mau.
Sekarang Bian harus mengurus hal lainnya dan merelakan kelas selanjutnya, sebut saja Bian kena karma karena dia sampai segininya demi gadis lemah yang terus mengejarnya selama bertahun-tahun.
"Minta nomor Erik" ujar Bian di telepon.
"Buat apa beb!"
"Cepet!"
"Dia ga megang hp sekarang"
"kenapa?"
"Dia di penjara yan, dia udah cabul sama cewek terus gamau tanggung jawab! Eh tapi kamu jangan bilang siapa-siapa yah sayang apalagi temen-temen balapan kamu. Aku gamau sepupu aku dipermaluin" jelas Felly panjang lebar, Bian juga tersenyum lebar karena dia tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaganya untuk seorang bajingan seperti Erik.
"Oh oke, makasi infonya"
"Kamu dimana? Aku mau ketemu aku kangen"
"Sorry Fell, gue mau putus! Lo kejar karir lo aja yang bener, gua ga bakal berpengaruh apa-apa buat kesuksesan yang lo mau itu" ujar Bian diakhir telepon karena setelah itu dia langsung memutus sambungan bahkan memblokir nomor Felly, dia pasti akan menghubungi Bian terus setelah ini.
Semudah itu ternyata menyusun semua ini, semoga kedepannya jalan Bian untuk memperjuangkan Nayyara juga akan semudah ini.
Untuk pertama kalinya Bian memutusi pacarnya duluan, untuk pertama kalinya juga Bian merasa sangat bersemangat untuk memperjuangkan seseorang, kalau memang dirinya sejahat itu pada Nayyara, dia akan menebusnya sedikit demi sedikit.
"Nay ayo balik kayak dulu Nay, gua kangen"
🌱
Nay tuh nay, Bian udah jadi cogil tuh nayy
yeyy demi apaa aku update lagii wkwk, semangatinn aku gesss tolongg😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...