Bian baru kembali ke kelas saat bel masuk berbunyi bersama Jerry, hujan deras sedang turun diluar, mungkin kegiatan basketnya akan ditunda kalau sampai hujannya tak kunjung reda.
Bian melangkah menuju kursinya dengan tatapan yang sedikit bingung, gadis itu dimana? Seharusnya kan dia sedang berbincang dengan nita saat ini seperti biasanya, bahkan tas milik gadis itu juga tidak ada membuat bian jadi sedikit takut, bukan karena dia perhatian. Hanya saja kalau gadis itu benar-benar sakit kemungkinan dia penyebabnya.
"Lagian bego!" Cetus bian tiba-tiba
"Gue diem aja dikatain bego " sahut jerry salah paham, bian melirik temannya lalu menggeleng.
"Bukan lo" jawab bian datar dan segera mengeluarkan buku paketnya untuk mempersiapkan pelajaran.
"Nit, si nay kemana?" Tanya Jerry tahu-tahu
"Gue juga gatau! Tadi lo liat dia ga tapi?" Tanya nita balik, Jerry mengangguk.
"Tadi dikantin bareng gue dia!" Jelas Jerry
"Kamar mandi kali" jawab nita berasumsi.
'bisa jadi' batin bian membenarkan asumsi nita, setidaknya dia sudah tidak perlu memikirkan gadis itu kalau memang dia sedang dikamar mandi.
Tapi ternyata, sampai bu Rini masuk kedalam kelas pun nayyara masih belum muncul juga, bahkan sampai Bu Rini mengabsen satu-satu murid dan memulai pelajaran, nayyara masih belum terlihat tanda-tanda kehadirannya.
"Ibu! Saya mau nanya dong" seru nita ditengah-tengah pelajaran, Bu Rini mengangguk.
"Kenapa nita?" Tanya bu Rini.
"Nayyara kemana bu?" Tanya nita
"Dia pulang soalnyaa sakit" jawab Bu Rini apa adanya, tentu saja nita terkejut karena selama dua tahun dia mengenal nayyara, belum sekalipun dirinya menyaksikan gadis itu sakit.
"Ohh gitu yah bu, makasih deh bu!" Ujar nita berterimakasih lalu kembali fokus pada pelajaran meskipun didalam hatinya ia mengkhawatirkan teman sebangkunya itu, Jerry menyenggol lengan bian setelah mendengar jawaban bu Rini.
"Jangan-jangan gara-gara sambel lo lagi?" Tebak Jerry berbisik.
"Iya kali" jawab bian tenang dan santai.
"Lu harus ngerasa bersalah lu! Kasian anaknya ampe pulang gituhh" seru Jerry pada bian.
"Bukan salah gue! Dia yang mau" koreksi bian agar temannya itu tak salah faham.
"Tapi, yaa kan itu juga gara-gara lo bian mahesa alfat! Udah tau si nay bakal nurutin apa ajah permintaan lo! Masih aja minta yang enggak-enggak" seru Jerry kesal, tapi tak mendapat respon apapun dari bian.
🌱
Hujan mulai mereda, tapi tetap saja bian dan teman-temannya yang lain tidak bisa bermain basket karena lapangannya pasti licin, jadi yang dilakukan bian dan tiga temannya hanya duduk dikursi penonton basket sambil menghisap rokok milik masing-masing.
"Si nay sakit tuh gara-gara makan sambel?" Tanya haikala mulai bertanya setelah Jerry menceritakan padanya.
"Tadi kan Si Jerry udah ceritaa, masih ajah lo nanya! Heran gue" seru Rendy kesal, haikala terkekeh lalu dengan sengaja mengarahkan asap rokoknya pada rendy agar laki-laki itu semakin pundung.
"Ngelunjak lu yakk anjinggg!" Seru rendy yang beneran pundung sampai mau melempar haikala dengan sepatunya kalau saja Jerry tak menahannya.
"Udah tau si rendy begitu masih ajah lu ledekin kal" tukas Jerry heran membuat haikala hanya bisa tertawa lagi.
"Kasian amat tuh anak" ucap rendy tiba-tiba, entah kemana kemarahan yang tadi ia luapkan sekarang sudah tergantikan dengan rasa iba nya pada nayyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYARA
Fanfiction"Bukan anak baik" Semenjak kejadian itu Nayyara menilai dirinya sendiri sebagai anak yang tidak baik. Kalau dia anak baik, dia tidak akan mungkin di pindahkan ke Jakarta. Kalau dia anak baik, papah nya akan menganggapnya sebagai keluarga dan membiar...