13. jadi 08 berapa?

83 19 4
                                    

"tumben lu waras nay?" Tanya haikala sebagai sapaan dipagi hari, nayyara mendecak kesal karena tahu-tahu ditanyai seperti itu sedangkan dia tidak melakukan sesuatu apapun.

"Emang biasanya gimana? Gila gituh?" Tanya nayyara menanggapi.

"Yahh biasanya kan lu gapake helm! Harus gue ingetin dulu sebanyak seribu kali" jelas haikala, nayyara menoleh kearah motornya dan melihat helm merah muda pemberian haikala.

"Biasanya juga gue pake kalo inget" koreksi nayyara tak mau disalahkan.

"Eh si bian hari ini main basket tau! Mau nonton ga lu?" Tawar haikala, nayyara mengangguk dengan semangat.

"Udah tau, dan pasti nonton! Gausah sok nawarin gitu deh" seru nayyara.

"Oh iya lupa, gue kan sedang berhadapan dengan babunya bian" seru haikala meledek sampai mata nayyara melotot karena ucapan aneh yang dikatakan laki-laki itu.

"Hehhh maksud lo babu apa?" Tanya nayyara sewot.

"Babu cinta! Alias bacin" jawab haikala, nayyara ber ohh dan tidak sewot lagi.

"Kalo lo bilang gitu gue ga bantah soalnya gue emang bucinn banget sama biannnnn, bian ganteng, bian pinter, bian keren, bian cool, bian kece" seru nayyara yang mulai mengeluarkan sisi jametnya, haikala rasa nayyara begitu memuja bian seperti gadis-gadis lain memuja artis Korea mereka.

"Lu ga denger tadi gua bilang apa? Bacin nay bacin! Bukan bucin!" Koreksi haikala penuh tekanan.

"Lagian elo! Mana ada bacin, bacin mah cincinnya aki-aki kocak" seru nayyara sewot.

"Tapi bacin lebih bagus daripada bucin nay"

"BODO!"

"Hahahahaha kesel yah mbakk?" Ledek haikala semakin menjadi-jadi.

"Hahahah kepo yah om?" Balas nayyara tak kalah meledek, haikala spontan memegangi dagunya dan area mulutnya karena takut tumbuh janggut atau kumis sampai dibilang om-om.

"Gua baru 17 tahun yah anjir! Jangan om om ajah lo!" Protes haikala.

"Makanya diem!" Suruh nayyara yang akhirnya membuat haikala bungkam sambil terus mengikuti langkah gadis itu.

"Bian kemana yahhh? Gue mau ngasih semangat ke dia sebelum main basket" gumam nayyara seorang diri sambil terus memerhatikan satu-satu siswa yang ia lewati, mungkin nayyara sudah lupa kalau haikala masih mengikuti dibelakangnya.

"Sarapan kali" jawab haikala santai, nayyara menoleh dengan sedikit tidak percaya.

"Kan gue bilang KALI ngerti ga? Belum tentu bener nay" jelas haikala sebelum dituduh macam-macam.

"Ohh iya sih! Sorry sorry" ujar nayyara memohon maaf karena sudah menatap seperti tadi.

Tapi pada akhirnya nayyara pergi ke kantin sekolah untuk mencari bian dengan haikala yang masih setia mengikutinya tanpa alasan. Haikala benar, bian sedang makan disalah satu bangku dikantin ini.

"Emangnya tante sarah ga bikinin dia sarapan yah?" Pikir nayyara bingung, sedangkan haikala menghampiri bian lebih dulu karena nayyara sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Eh yann, traktir kek!" Pinta haikala tahu-tahu dan langsung ambil posisi disebelah jerry yang sedang khusyuk menikmati bubur ayamnya.

"Dateng-dateng minta traktir! Kayak ga punya dosa banget lu anying!" Seru rendy kesal, haikala memasang wajah jelek untuk mengejek rendy lalu menatap nayyara yang tampak ragu untuk menghampiri mereka.

"Eh kayaknya si nay mau makan juga tuh! Suruh gabung aja yak" ujar haikala memberitahu, Jerry dan rendy spontan menoleh pada nayyara yang hanya berdiri didepan pintu kantin.

NAYYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang