9. EH...

103 20 3
                                    

"Astaghfirullahaladzim nayyyy, bangunnn ituu siapa dikasur kamuuuu nayyyy" seru aminah heboh ketika dirinya masuk kedalam kamar nayyara dan menemukan nayyara tidak sendiri, saking terkejutnya nayyara dia sampai langsung berdiri begitu terbangun.

"Kenapa buuuu?" Seru nayyara dengan wajah yang begitu panik.

"Itu siapa ya allohh nayyy, kamu abis ngapainnn sihhh" seru aminah yang segera menghampiri nayyara dan menepuk-nepuk pundaknya.

"Itu jiann buuu, dia semalem numpangg" jawab nayyara agar aminah tak lagi salah paham.

"Jian? Adek kamu nay?" Tanya aminah balik terkejut, nayyara mengangguk dan terduduk ditepian kasur sambil mengusap-usap dadanya, seruan aminah tadi benar-benar berefek untuk jantung nayyara.

"Dia gatau abis darimana tapi semalem bilang mau balik ke Bandung udah kemaleman jadi dia numpang bu" ujar nayyara memperjelas kejadian semalam, aminah ber ohh sambil mengangguk.

"Ibu udah takut banget loh nayy! Takut kamu melakukan sesuatu yang dilarang" kata aminah was-was yang malah membuat nayyara terkekeh.

"Ibu lucu ahh! Nay mau mandi, mau sekolah, mau ketemu bian ganteng.... Kalo jian udah bangun suruh dia beresin kasur aku yah bu soalnyaa dia tidurnya gasrak banget, ngorok lagi" pesan nayyara pada aminah sebelum ia masuk kedalam kamar mandi.

Tak butuh waktu lama untuk nayyara menyelesaikan mandinya dan bersiap-siap untuk sekolah, sebelum pergi ia kembali menatap adiknya itu dengan pandangan menusuk.

"Udah tau masih hari sekolah! Malah ke Jakarta, untung pinter lu dek" celetuk nayyara sebelum ia keluar dari kamarnya dan turun untuk sarapan.

"Bu, hari ini nilai ujian dibagiin tau! Doain yah semoga nilai aku bagus walaupun sedikit bagusnya" pinta nayyara sambil sibuk mengoleskan Nutella ke atas roti tawarnya.

"Iyahh semoga bagusnya banyakk yah nayy" doa aminah langsung ditempat.

"Hehe aamiinn"

Baru saja nayyara mau menggigit rotinya, ia mendengar seperti ada suara deru motor yang ia kenal membuat nayyara tak jadi menggigit roti yang sudah hampir masuk ke mulutnya dan segera berlari menghampiri aminah untuk salim.

"Bu, buuuu! Aku makan dijalan ajah yahh buu, aku pamit sekolah dulu, assalamualaikum" seru nayyara repot lalu menyalimi aminah dan segera berlari keluar.

"Ihhh biann jangan berangkat dulu plisss, ayo berangkat barenggg" mohon nayyara sambil terburu-buru ingin menyalakan motornya, karena terburu-buru kunci motornya saja tak masuk-masuk membuat nayyara kesal sendiri.

"Ihhh kenapa sih" gerutu nayyara kesal tapi sukses untuk menyalakan motornya dan pergi menyusul bian dengan satu tangan memegang roti tawarnya.

Tapi apa boleh buat? Kecepatan nayyara sangat terbanting dengan kecepatan bian yang sangat cepat itu, belum apa-apa dia sudah jauh tertinggal.

"Yailahhh, pasti bian udah jauh banget nih" gumam nayyara sedih dan menyerah begitu saja untuk mengejar bian lagi.

🌱

Nayyara memarkirkan motornya dengan kesal karena tadi dia tidak berhasil mengejar bian dan sarapannya jadi tidak benar.

Dan dia semakin dibuat kesal karena seseorang tiba-tiba saja menoyor kepala nayyara dari belakang dengan sangat tidak sopan.

"Hehhh toyor-toyor! Nanti gua ga pinterr gimanaaa?" Protes nayyara yang langsung memukul-mukul tubuh haikala kesal.

"Helm kenapa ga dipakeeee? Kebiasaan lu yeh" semprot haikala langsung, nayyara langsung terkekeh mendengarnya.

NAYYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang