4. Berlatih Untuk Kalah

47 9 0
                                    

Bughh... Bughh...

Mereka semua berlatih dengan baik!

"Wuhhh..." Aku suka melihat mereka dari atas tempat ini.

Lawan terberat adalah Isdor dan Valrey. Franco dan Minho memiliki kekuatan setara, Hwan tidak lebih baik dariku, dan wanita itu! Aku melihat Taylor yang bertarung dengan seseorang dari distriknya. Aku belum pernah berbicara dengannya lebih dari satu kata. Mungkin hanya menyapa atas dasar sopan santun saja. Selebihnya tidak ada.

Memangnya apa asiknya bertarung brutal dan disaksikan banyak pasang mata? Pertandingan para Clovis bukan hanya adu kekuatan tapi sponsor. Siapa yang kuat, dia mungkin akan mendapatkan sponsor untuk meraup pundi-pundi uang begitu juga dengan orang yang menyeponsori mereka. Orang kaya itu lebih suka menghamburkan uang mereka untuk kegiatan tidak bermanfaat daripada membantu sesama. Distrik tujuh, sedikit orang yang mau turun ke wilayah itu bahkan distrik pusat yang harusnya menjadi sandaran untuk berharap, mereka memalingkankan wajah mereka seakan distrik tujuh tidak pernah anda. Mereka hanya tidak tahu saja. Jika distrik tujuh tidak ada, siapa yang akan menjadi tameng hidup untuk mereka.

Para Amo di luaran sana akan terus merasa lapar, setelah tubuh inangnya tidak tersisa lagi mereka akan datang menuju para manusia berada. Aku tidak tahu apakah masih ada manusia tersisa di luaran sana tapi yang jelas para Amo akan mengejar mereka. Aku merasa aneh dengan Amo, mereka datang dan terus menyerang manusia tanpa henti. Tapi mereka akan tahu kapan membutuhkan manusia atau tidak. Seakan mereka tidak ingin membunuh manusia dalam waktu cepat. Mungkin semacam tidak ingin sumber makanan mereka hilang dan membuat mereka pergi ke tempat asal mereka lagi. Apakah hanya itu? Berpuluh-puluh tahun mereka datang tapi tidak satupun manusia yang bisa mengusir mereka.

Aku jadi merasa curiga, mungkin salah satu diantara kami semua di tempat ini adalah Amo. Cara membedakannya sangat sulit tapi sangat mudah jika masa hidup Amo akan berakhir di tubuh inangnya. Cairan akan keluar dari tubuh mereka. Aku hanya membunuh Amo-Amo yang membahayakan. Jika tidak, aku akan menunggu mereka sampai saat kematian mereka mendekat. Jadi aku tidak akan membunuh orang yang salah lagi.

"Hey! Winter! Kau mau disana terus? Kau tidak berlatih?" Tanya Hwan dari bawah.

"Berlatih? Berlatih untuk apa? Untuk kalau?" Isdor tertawa terbahak-bahak.

Kenapa dengan mereka ini?

"Wuhhh... Aku sudah berlatih berhari-hari dengan membunuh Amo. Aku datang untuk melihat kekalahan kalian saja!"

Mereka semua serentak melihatku. Apakah kata-kata ku menyinggung mereka? Bahkan aku tidak mengatakan kalimat lebih buruk lagi! Misalnya mereka akan mati ditangan robot ini! Aku tersenyum dan pergi setelah puas menikmati tontonan asik ini.

Kapan-kapan aku akan datang lagi dan mengompori mereka!

🔫🔫🔫

"Tidak ada sponsor yang masuk!" Isaac menggelengkan kepalanya.

Memangnya untuk apa sponsor? Mereka hanya sebagai sumber uang saja!

"Ini akan sulit untuk kapten!" Jisoo tidur dengan begitu lesu.

Apakah dia tidak bersenang-senang di tempat ini? Dia bisa keluar dan mencari pria tampan mungkin juga kaya untuk dijadikan suaminya. Dia bisa menikah dan pergi dari distrik tujuh sesuai keinginannya selama ini. Aku mengambil cemilan dan memainkan game lagi. Kenapa aku harus sulit jika tidak ada sponsor yang masuk?

"Aku tidak butuh! Itu hanya pertandingan!" Jawabku tetap fokus ke game.

"Tapi jika kapten memiliki sponsor, kapten akan mendapatkan pakaian bagus, makanan enak, tempat untuk beristirahat yang layak, intinya kapten bisa dimanjakan!" Jelas Isaac.

"Bukankah ada kalian berdua? Aku tidak membutuhkan sponsor lagipula aku akan memakai seragam Clovis saja." Tanganku mengambil cemilan dan memakannya.

"Aku merasa tersanjung! Tapi bagaimana dengan kapten yang terluka? Kita tidak memiliki obat-obatan yang memadai! Lebih baik kita kembali pulang saja!" Jisoo bangkit dari tidurnya.

"Hah? Pulang? Kau gila? Aku sudah memiliki niat untuk bertarung dan kita pulang begitu saja? Aku tidak akan terluka. Lawan pertamaku adalah Minho, jika aku menang. Aku akan melawan Hwan atau Isdor. Jika menang lagi yang terakhir adalah Valrey! Aku sudah siap untuk kalah!" Aku mengambil cemilan lagi.

"Sangat pesimis!" Isaac memutar badannya dan menatap ke layar komputer lagi.

Aku memiliki kepercayaan diri untuk menang tapi aku sadar diri. Aku tidak bisa mengukur kemampuanku dengan enam orang itu. Sejujurnya aku belum pernah melawan mereka selain Isdor dan Hwan. Aku tidak tahu dengan empat lainnya.

Terutama Valrey yang terkenal kejam dan tanpa ampun itu. Lebih baik aku menghindari untuk tidak bertarung dengannya.

"Bagaimana jika kita pergi keluar dan mencari sponsor kecil? Mungkin toko pakaian atau toko bahan bangunan!" Usul Isaac.

"Kau ingin apa? Kita baru pertama kali bergabung, bagaimana bisa mereka akan percaya? Orang kaya itu sulit didekati oleh orang miskin yang tidak memiliki apapun! Hah, bagaimana jika kita pergi ke bar? Kapten, aku akan mendandanimu secantik mungkin dan kita bisa mendapatkan sponsor!" Jisoo mengambil baju dan alat meriasnya.

"Kau ingin menjual kaptenmu kepada pria hidung belang? Tidak! Aku tidak akan pernah merelakan kapten menjadi sepertimu!" Isaac melindungi tubuhku dari Jisoo.

"Minggir! Ini demi keselamatan kapten saat bertarung! Ini juga demi kita yang tidak dianggap remeh oleh lawan! Cepat! Aku akan membuat kapten menjadi wanita cantik di seluruh distrik ini!"

"Kau gila! Kau wanita gila! Kapten tidak membutuhkan pria yang hanya ingin bersenang-senang saja! Orang kaya di bar hanya mencari kesenangan mereka! Kau pikir juga mereka kaya, mungkin mereka menghilangkan stress disana! Tidak! Kapten adalah anak baik yang tidak suka hal-hal buruk selain rokok dan alkohol!" Teriak Isaac.

"Aku juga tahu! Tapi keadaan mendesak! Siapa yang akan memberinya pertolongan jika terluka? Kita hanya memiliki obat-obatan sederhana saja! Lihat! Hanya ada barang-barang buruk ini saja!" Jisoo memperlihatkan kotak obat kami yang hanya berisi beberapa barang yang kotor.

Kami mendapatkannya dari tempat Amo dan benda itu sempat jatuh ke kubangan lumpur.

"Yess, levelku naik! Yuhuuuu... Hey! Lihat ini! Levelku naik lagi!" Aku mendekati Jisoo dan Isaac dan menyombongkannya.

Tidak sia-sia aku memainkannya sejak tadi! Akhirnya aku berhasil mencapai level empat setelah memberi makan banyak sapi dan kambing! Tunggu, Raon! Aku akan berada di atas levelmu!

🔫🔫🔫

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Clovis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang