48. Kekacauan

34 8 0
                                    

Apa ini? Peringatan apa?

"Arghttt... Amo!" Teriak seseorang.

Aku berlari membawa pisau daging dan melihat Amo yang sedang menyerang seseorang. Tanganku terangkat dan menancapkan pisau ke lehernya.

"Cepat pergi!" Kataku padanya.

Darimana asal Amo ini? Bahkan pintu gerbangnya tertutup sempurna. Dari mana asalnya? Aku melihat sekeliling dan melihat Bibi Jae yang memeluk anak-anak. Dari arah lain muncul beberapa Amo. Sialan! Disaat seperti ini kenapa mereka harus datang?

"Winter!" Caleb melemparkan senjata api untukku.

"Pergi ke Bunker!" Teriakku keras.

Dorrr... Dorrr...

Dorrr... Dorrr...

Dari mana asal Amo-Amo ini? Di tempat ini tidak memiliki akses masuk dan keluar selain gerbang disana. Tapi gerbang tertutup! Aku menembaki mereka yang berdatangan dari berbagai arah. Dari mana semua Amo-Amo ini?

"Kapten! Bunker penuh!" Teriak Diego.

"Apa orang tua dan anak-anak sudah masuk?" Tanyaku.

"Iya!"

"Pegang senjata kalian dan terus melihat dari mana asal Amo ini. Ambil kotak bom!" Teriakku.

"Aku akan mengambilnya!" Teriak Jisoo.

Dorrr... Dorrr...

Dorrr... Dorrr...

Sialan! Kenapa mereka bertambah banyak!!! Darimana semua Amo ini? Aku baik ke atas rumah dan menembaki Amo dari atas. Dari mana datangnya mereka?

"Kapten! Mereka datang dari distrik enam!" Teriak Raon.

Distrik enam? Aku melihat distrik enam, benar saja. Para Amo berdatangan dari tempat itu. Tapi bagaimana bisa? Apa yang terjadi sampai mereka datang dari sana sebanyak ini? Aku berlari dan membuka pintu berisi drone.

"Isaac! Gunakan drone dan ambil peledak garam!" Teriakku.

"Tapi benda itu..."

"Sekarang!"

Tidak ada jalan lain selain menggunakan saat ini. Yang jelas pintu gerbang itu harus ditutup. Aku melihat ke atas gerbang. Beberapa penjaga berdiri disana dan hanya melihat tanpa mau membantu kami. Apa yang sedang mereka lakukan di atas sana? Hah?

"Isaac, cari tahu juga apa yang terjadi!!!"

Dorrr... Dorrr...

Booommm... Duarrrr...

"Taburi tubuh kalian dengan garam!" Teriakku.

Dorrr... Dorrrr....

Booommmm... Duarrrrr...

Sialan! Mereka terlalu banyak! Orang-orang disini tidak sebanyak itu! Dimana bantuan? Apakah tidak ada Clovis? Aku menembaki tubuh mereka lagi dan lagi. Drone berterbangan dan menaburkan garam peledak. Itu akan mengiritasi tubuh Amo dan membunuh mereka.

Dorrr... Dorrr....

Boommmm... Duarrrr....

Clovis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang