26. Seorang Sponsor

37 9 0
                                    

"Apa yang kau lakukan?"

Kenapa Jisoo berdiri di depan mobil?

"Kapten! Mobil kita... Itu..."

Mobil kami? Kenapa dengan mobil kami? Pagi ini mobilku baik-baik saja. Aku ke dalam hanya mengambil beberapa bungkus rokok gratis. Mataku membulat saat tahu mobil kami telah kehilangan empat roda, empat pintu, dan bahkan semua kursi hilang entah kemana. Bukan itu juga dimana atap mobilnya??

Ini bukan sebuah mobil tapi rongsokan!

"Sialan!" Aku mengacak rambutku dan menatap sekeliling. Parkiran ini cukup sepi bahkan tidak ada tanda-tanda orang sedikitpun, CCTV juga tidak ada.

"Bagaimana ini? Barang-barang kita juga menghilang!" Tanya Jisoo.

"Bisakah kau panggilkan nomer telepon Caleb?" Pintaku.

"Oh, ini!"

Aku tahu siapa pelakunya! Pasti orang itu! Siapa yang paling membenciku di dunia ini selain seorang Valrey? Siapa? Hanya dia yang memiliki dendam padaku tapi kenapa? Aku benar-benar akan mendatangi rumahnya di distrik satu. Tidak peduli seberapa kaya dia, aku akan mencarinya dan menyeretnya ke para Amo!

"Hallo!"

"Dimana Valrey?"

"Winter? Apa yang terjadi?"

"Katakan dimana dia, lihat, dan coba jelaskan bagaimana aku tidak bisa marah pada adikmu itu! Hah? Bajingan! Aku akan membunuhnya jika selama 24 jam dia tidak mengembalikan mobilku utuh dan barang-barangku. Jika tidak, aku akan membawa Amo ke distrik satu! Kemari dan jelaskan padaku, sialan!" Aku menutup telepon.

Bisa gila! Mobil ini dibeli dari hasil sumbangan para masyarakat distrik satu, juga gajiku selama setahun! Aku tidak akan membiarkan seorang pun merusaknya! Aku menunggu kedatangan Caleb dan beberapa orang lainnya di belakang tubuhnya. Tentu saja saat datang wajah mereka sangat terkejut sampai tidak bisa berkata-kata dengan mobil ini.

"Cari pelakunya! Bahkan jika itu Valrey! Bawa dia kemari!" Teriak Caleb marah.

"Sialan! Apa masalah adikmu itu padaku? Aku tidak mengganggunya sama sekali! Katakan padaku Caleb kenapa dia seperti ini? Hah!" Aku menatap nanar mobilku.

"Aku yang akan bertanggung jawab! Aku benar-benar meminta maaf atas nama adikku!"

"Hah, ck. Bawa dia kemari, aku hanya ingin permintaan maaf darinya. Aku juga tidak ingin kau bertanggung jawab. Dia sudah sangat keterlaluan padaku!"

"Tenanglah, Winter!" Caleb mencoba menenangkanku tapi tidak bisa.

Amarahku sudah berada di atas dari segala amarah!

"Lepaskan aku! Hey! Apa yang kalian lakukan padaku!" Teriak seseorang.

Orang-orang Caleb membawa seorang pria dengan penuh paksaan. Valrey terus meronta-ronta dan mengucapkan banyak sumpah serapah. Aku mendekatinya yang sedang menatapku marah, bisa-bisanya dia melakukan hal kekanak-kanakan

"Ini ulahmu lagi kan? Dimana barang-barangku dan semua isi mobil itu?" Tanyaku.

"Bukan aku!"

"Pfttt... Lalu siapa? Kau tahu, di dunia ini hanya kau yang sangat membenciku, apa tidak cukup kau melakukan kecurangan, membuatku yang tertuduh, membuat gerbang terbuka sampai kami berjuang keras untuk bertahan hidup, dan sekarang kau merusak mobil ini? Apa masalahmu padaku? Jelaskan! Apakah aku mengganggumu, kalau begitu aku minta maaf. Apakah aku melukaimu, aku minta maaf. Tapi ini kelewatan Valrey! Sangat kelewatan! Aku kira kau bisa berubah ketika kita ke wilayah timur itu bersama. Nyatanya tidak! Jadi katakan dimana mobilku dan barang-barangku?"

"Bukan aku! Apakah kau tuli? Bukan aku merusak mobil jelek itu! Apa kau kira hanya aku yang membencimu di dunia ini? Kau tidak tahu saja banyak orang yang tidak suka pada seorang wanita cacat sepertimu!"

"Heh, hahaha... Kau tahu? Dulu tanganku utuh tapi kau tahu kenapa jadi seperti ini? Aku membunuh temanku! Jadi jangan membuatku kehabisan kesabaran Valrey! Aku bisa membunuhmu dan semua orang di distrik satu. Tapi pasti aku akan dihukum mati jika melakukannya! Baiklah, baiklah jika kau tidak mengakuinya. Aku juga tidak akan memaksamu lagi. Lepaskan dia!" Pintaku kepada orang-orang Caleb.

Tubuh Valrey di lepaskan seketika. Aku sudah tidak bisa lagi melihat wajahnya dimanapun!

"Kau! Tidak akan mengikuti ekspedisi apapun denganku tidak sama sekali! Caleb, ini permintaanku. Tolong jangan pernah membuat kami bertemu setelah ini. Jika aku melihat wajahnya lagi, saat itu mungkin aku akan membunuhnya di depan matamu dan jangan pernah injakan kaki busukmu itu ke distrik tujuh! Mulai sekarang kau akan jadi musuh kami seperti Amo, Valrey!"

Aku pergi dan menarik tangan Jisoo untuk mencari harta benda mobil. Mungkin saja dia buang ke tempat sampah atau yah, laut? Aku akan mencarinya sendiri.

🔫🔫🔫

Beberapa memang di buang ke tempat sampah, lainnya berceceran di jalanan dan telah diambil seseorang. Beruntungnya barang-barang kami selamat walau basah karena air laut. Aku memasang pintu terakhir. Bannya selamat, pintu selamat, setirnya selamat, atapnya selamat, tapi kursinya menghilang entah kemana. Aku sudah memesannya, tapi mungkin saja, tidak seperti dulu.

"Istirahatlah, kapten!" Jisoo memberiku minum.

"Tidak, aku akan menunggu kursi dan kita pulang. Kabari Isaac, kita pulang terlambat!"

"Baiklah! Apakah kapten ingin berbicara dengan Tuan Caleb, sepertinya Tuan Caleb ingin berbicara denganmu tadi. Tapi kau begitu sibuk mengambil tas di laut."

"Tidak perlu! Ini bukan tanggung jawabnya! Aku juga tidak ingin balas budi!"

"Kapten, apakah kau sangat marah pada Kapten Valrey?" Tanya Jisoo duduk didekatku.

"Apakah kau tahu jenis manusia apa itu Valrey? Aku tidak tahu kenapa kebenciannya padaku begitu tinggi? Apakah aku memiliki sebuah kesalahan sampai dia harus seperti ini? Bukan satu dua kali, Jisoo. Aku masih bisa memakluminya, tapi jika berkali-kali. Aku rasa dia bukan manusia yang pantas untuk disebut manusia! Bahkan dia lebih parah dari Amo!"

"Ya, Kapten Valrey memang sangat keterlaluan. Bahkan sudah kelewatan batas. Harusnya kapten tampar atau pukul saja dia tadi."

"Aku tidak sudi melakukannya! Tanganku terlalu bersih untuk memukul wajah anak orang kaya itu!"

Mungkin tangan robot bisa memukul wajahnya itu! Aku akan mencekik lehernya sampai dia mati dan membuangnya ke para Amo untuk dinikmati. Hahaha... Aku sudah gila memikirkannya.

"Sudahlah! Aku tidak ingin membahas dia lagi! Marahku juga tidak ada artinya untuknya, kau tahu apa yang bisa digambarkan dengan amarah yang berada dipuncak?" Tanyaku pada Jisoo.

"Apa?"

"Kediaman seseorang!"

🔫🔫🔫

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Clovis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang