"Bagaimana kau bisa menyimpulkannya dengan kata Doraemon? Apa itu Doraemon?" Tanya Isdor keluar dari mobil.
"Kapten, kapten yang mencari komiknya untukku. Jadi aku membacanya!" Tunjuk Raon padaku.
Aku menemukan komik itu di wilayah utara dan memberinya kepada Raon yang suka membaca buku. Tapi dia tidak menyukai buku berat seperti Isaac. Dia menyukai buku cerita, novel, komik, dan DVD kuno drama. Mungkin itu sebabnya dia ingin menjadi seorang aktor. Berbeda dengan Isaac yang menyukai bacaan berat sampai aku tidak bisa membacanya. Dia terlalu pintar untuk otakku yang sudah tua.
"Kau kakak yang baik!" Isdor menepuk kepalaku.
"Karena mereka membantuku dan aku memberi balasan sepadan untuk mereka!" Aku melihat yayasan yang masih sangat sama persis.
Ada pohon besar yang memiliki ayunan di depan. Aku menyentuh pohon dan melihat nama Winter lagi dan lagi. Kenapa aku sangat suka menulis namaku sendiri dimana-mana?
"Kapten, kami menemukan banyak namamu dimana-mana. Bahkan di jalanan!" Teriak Isaac.
"Namaku lagi?" Aku menahan tawa menahan sebuah kebodohan ini.
"Tempat apa ini?" Tanya Diego melihat yayasan.
"Tempat para orangtua menjual anak mereka! Aku akan masuk lebih dulu!" Jantungku berdebar-debar saat menuju ke arah pintu.
Pintu yang sama, goresan yang sama, dan semuanya yang begitu sama persis di ingatan terakhirku. Aku membuka perlahan dan lembut, bahkan pintunya sama sekali tidak terkunci. Aku tersenyum dan melihat betapa samanya dengan ingatanku. Meja yang sama, kursi yang sama, pintu-pintu yang sama, coretan-coretan anak kecil yang sama, dan sebuah tulisan Winter yang sangat besar di dinding. Aku yang membuatnya!
"Hahahaha... Gila! Ini gila!" Aku menyisir rambutku dan bergerak ke segala pintu.
Pintu ini adalah pintu untu menuju kamar temanku yang termuda. Ada mainan anak-anak, coretan-coretan yang sama dengan di luar, dan kado. Kado hari ulang tahunnya! Aku tertawa miris dan membuka pintu lainnya tanpa henti. Apakah teori tidak masuk akal Raon benar? Apakah kami tinggal di tempat ini dan masa lalu secara bersamaan!? Tapi bagaimana bisa?
Aku tidak tahu cara kami pergi ke dua waktu berbeda! Apakah ada mesin waktu yang kami lewati? Apakah ada hal seperti itu? Aku menepuk dadaku berulang kali dan membuka pintu lainnya.
"Sialan! Sialan! Bagaimana bisa?" Aku menunduk dalam melihat pintu menuju tempat paling buruk lainnya. Di depan hanya berisi kamar-kamar anak yang termuda dan memiliki sikap baik. Tapi tidak yang di balik pintu ini.
Aku memegangi gagang pintu dengan gemetaran. Apakah aku bisa memperlihatkannya kepada orang-orang di belakang sana?
"Winter?" Seseorang menyentuh pundakku.
"Aku tidak bisa Caleb! Tempat ini lebih buruk dari gorong-gorong air!"
"Kita lakukan bersama!" Bisiknya menyentuh tanganku untuk membuka pintu.
Aroma obat-obatan tercium begitu tajam. Aku berjalan melewati banyaknya tempat untuk menghukum para anak-anak yang bersalah. Hanya ada jeruji besi di tempat ini. Aku terus berjalan bersama Caleb yang memegangi tubuhku yang sangat lemas melihat hal-hal mengerikan. Bahkan seseorang pernah mati di tempat ini. Aku menutup mulutku dan berjalan lagi. Pintu merah itu bertuliskan namaku.
Dua orang bodoh tapi hanya Winter yang pintar.
"Apakah kita bisa masuk?" Tanya Caleb.
"Berikan aku waktu!"
Aku mengatur napas dan membuka segera pintu ini. Sebuah hal lainnya terlihat, seorang wanita muda tertidur di atas ranjangku. Ada dua ranjang dan satu meja yang memiliki banyak hal di atas sana. Ini kamarku dan kamar temanku. Kami berbagi tempat bersama selama 10 tahun lamanya. Kami adalah dua anak paling bodoh dan tidak mau menuruti perintah.
"Tunggulah disini Caleb!" Aku mendekati wanita itu dan menaburi garam ditubuhnya. Dia tampak biasa saja tapi saat aku menyentuh tangannya. Dia terbangun seketika.
"Arghttt... Jangan bunuh aku! Tolong jangan bunuh aku!" Dia berteriak histeris.
"Hey! Tenang! Aku manusia! Tenanglah, kau aman disini!" Aku mencoba memeganginya.
"Manusia? Kau bukan Amo?" Tanya wanita didepanku.
"Iya, kau juga? Bagaimana caramu ke tempat ini dan siapa kau?" Tanyaku hati-hati.
"Aku yang mengirimkan sinyal! Apakah kalian dari distrik lain? Aku mengirimkan kalian sinyal tapi seseorang menculikku dan membunuh teman-temanku!"
"Siapa dia?"
"Aku tidak tahu! Dia berpakaian putih dan berkacamata hitam!"
Profesor Donovan? Aku melihat wajah wanita ini, jadi dia anak pemilik toko mainan itu? Apakah dia selama ini yang selamat dan bertahan hidup sampai saat ini?
"Bagaimana caramu hidup di tempat ini?" Tanyaku ingin tahu.
"Hah! Kami bersembunyi di supermarket dan tinggal disana disaat sekelompok anak-anak berpakaian putih membunuh Amo. Kami selalu menghindari mereka karena mereka juga tidak segan-segan membunuh seseorang yang mengganggu mereka. Aku takut! Aku takut mereka datang lagi! Tolong aku! Keluarkan aku sekarang! Tolong aku! Kita harus cepat pergi dari sini! Orang itu bisa mengendalikan Amo! Ayo cepat pergi!" Dia menarikku begitu kuat.
Siapa yang mengendalikan Amo? Profesor Donovan? Aku menatap Caleb dan mendorong wanita ini bersamanya. Aku harus membawa semua barang-barangku disana. Mungkin saja, dulu aku meninggalkan sesuatu.
"Bawa anak ini pergi! Aku akan menyusul kalian nanti!"
"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Caleb mencengkram tanganku.
"Ayo cepat pergi dari sini! Ayo cepat pergi!" Wanita itu menarik tangan Caleb.
Aku melepaskan tangan Caleb dariku dan memilih untuk mengemasi semua barang di meja tanpa terkecuali. Mencopot segala kertas di dinding dan memasukkannya ke dalam tas. Aku berlari keluar sesaat aku bisa melihat bayangan seseorang dari arah lorong lain. Napasku seakan tercekat melihat seseorang berpakaian putih berdiri disana.
"Profesor Donovan? Hey! Tunggu, pergi kemana kau! Jelaskan padaku! Bajingan!" Aku memilih mengikutinya pergi.
Kenapa dia bisa di tempat ini? Kenapa dia...
Apakah dia menipuku selama ini? Bukankah dia orang baik daripada pemilik yayasan ini? Aku terus mengikutinya sampai ke tempat lain. Ini dia, ini tempat kami berlatih bersama. Ada banyak peralatan dari mesin dan kayu. Kami semua berjuang di tempat penuh alat berbahaya sejak kecil. Aku menatap nanar Profesor Donovan yang berdiri di depan sebuah pintu.
"Sudah lama tidak bertemu Winter!"
🔫🔫🔫
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Clovis ( END )
Science FictionMasa depan yang begitu menyeramkan untuk seluruh umat manusia, kawanan Amo datang dan membuat banyak manusia menjadi kehilangan kesadaran atas dirinya. Setiap distrik akan mengirimkan perwakilan mereka yang telah terlatih untuk menghabisi para Amo...