55. Supermarket

31 7 0
                                    

"Ambil satu barang yang kalian inginkan dan kembali padaku! Jika kalian tersesat segera pergi ke kasir dan tunggu aku disana. Jangan percaya orang asing dan jika seseorang menarik tubuh kalian segera gigit tangannya dan katakan apa?" Tanyaku.

"Perampok!!" Seru mereka.

"Bagus! Aku akan bersama Isaac, segera ambil barang yang kalian inginkan. Sampai jumpa bertemu lagi anak-anak!"

"Siap kapten!" Mereka memberiku hormat dan berjalan layaknya prajurit perang.

Apa yang kubutuhkan sekarang? Isaac duduk manis di depan dengan membaca sebuah buku majalah. Majalah tentang orang terkaya di dunia, Steve Jobs. Aku tidak tahu selera anak-anak jadi seperti ini.

"Mama, ini siapa?" Tanya Isaac menunjuk wajah seseorang.

"Steve Jobs! Dia orang paling kaya di dunia! Dia juga pintar dan membangun perusahaan yang sangat berpengaruh di dunia. Tapi dia sangat baik menjadi orang kaya." Aku mendorong troli dan mengambil banyak barang ke dalam.

Anak-anak lebih suka memakan sereal saat pagi hari, siang mereka memiliki makanan di kantin sekolah, malamnya mereka lebih suka memakan masakan buatanku yang tidak seberapa itu. Jika mereka ingin memakan sesuatu mereka akan bekerja sama dengan ku sebagai pengawas. Mereka lebih hebat dariku dalam hal masakan!

"Awassss!!!"

Apa? Sebuah botol jatuh dari atas, tanganku mencengkram botol besar itu sebelum mengenai anakku.

"Kau baik-baik saja Isaac?" Tanyaku mengembalikan botol besar berisi 10 L.

"Iya!" Isaac mengangkat jempolnya dan membalikan majalah begitu tenang.

Bagaimana botol ini bisa jatuh? Aku melihat sekeliling dan menemukan seorang anak yang tersenyum dan menyembunyikan bolanya.

"Bermainlah di luar? Dimana orangtuamu? Apakah kau dibiarkan disini sendiri? Bagaimana jika botol ini mengenai anakku?" Tanyaku pada anak kecil itu yang berlari pergi.

Dasar!

"Winter!"

"Oh, Caleb! Kau disini?" Tanyaku mengambil susu lebih kecil lagi.

"Iya, kau juga. Siapa anak itu?" Tanyanya menunjuk Isaac yang masih fokus membaca.

"Anakku!" Kataku dengan senyuman.

"Mama! Diego membeli banyak cemilan!" Teriak Jisoo.

"Tidak! Aku hanya membawa satu!" Teriak Diego.

"Nanti bisakah kita membeli novel di toko buku?" Tanya Raon tidak membawa apapun.

"Kita akan membeli novelnya nanti, Jisoo dimana bandonya? Diego, kau menyimpan cemilanmu dimana? Dalam bajumu? Keluarkan dan kembalikan, jangan menjadi seorang pencuri!" Kataku pada mereka.

"Ini bandonya! Ada tanduk unicorn!" Tunjuk Jisoo padaku.

Ini memang tanduk unicorn! Aku mengambilnya dan memasukannya ke dalam troli. Diego mengeluarkan cemilannya dan pergi dengan wajah suram. Siapa yang mengajarinya untuk menjadi seorang pencuri? Aku dulu bekerja paruh waktu saat malam hari dan sangat berat jika aku mengalami kerugian. Aku yang akan disalahkan! Uangku juga akan tinggal sedikit untuk menambah uang ibu pengasuh dulu.

"Mereka siapa?" Tanya Caleb menunjuk anak lainnya.

"Mereka anak-anakku, anak-anak ini teman mama di panti dulu! Namanya Paman Caleb! Perkenalkan diri kalian dengan benar!"

"Hallo, namaku Jisoo Nam! Aku berumur 7 tahun!" Jisoo tersenyum cantik.

"Aku Diego Smith, aku 9 tahun!"

"Raon, hanya Raon. Umurku 10 tahun!"

"Isaac, 5!" Isaac mengangkat tangannya dan menunjukan kelima jarinya tanpa mau melihat Caleb.

Senangnya mereka bisa memperkenalkan diri dengan baik!

"Mama, bolehkan aku memilih sereal untuk bulan ini? Aku ingin rasa buah!" Jisoo membuat mata yang begitu bersinar melihatku.

"Aku suka jagung! Jangan buah!" Tolak Diego.

"Buah!"

"Jagung!"

"Coklat!" Seru Isaac.

"Kita akan melihat dan menentukannya nanti! Caleb, aku harus mengurus anak-anak. Selamat berbelanja!" Aku mendorong troli menuju tempat sereal.

Benar dugaanku jika mereka akan membeli banyak makanan! Besok aku akan pergi sendiri saja seperti biasanya.

🔫🔫🔫

"Bau!!" Jisoo menutup hidungnya saat memasuki toko.

"Tunggulah di taksi dengan Diego! Aku akan cepat kembali!"

"Baiklah!" Jisoo berbalik menunggu di taksi bersama Diego.

Ada dua anak yang akan membeli buku, Raon yang sangat ingin membeli novel yang telah dia incar beberapa hari yang lalu dan Isaac yang secara tiba-tiba ingin buku tebal. Aku tidak tahu buku apa yang dia inginkan jadi aku membeli buku tentang komputer dan coding. Dia memilihnya sendiri!

"Memangnya kau bisa membacanya?" Tanya Raon pada Isaac yang menatap buku barunya.

"Bisa!" Isaac mengangguk dan mengucapkan banyak kata yang aku sendiri tidak tahu apa yang dia katakan.

"Tapi buku itu tidak cocok untuk anak umur 5 tahun. Kau harus membaca buku ini!" Raon mengambil buku tentang pengetahuan abjad.

"Aku sudah bisa membaca! Mama, aku sudah bisa membacakan?" Tanya Isaac melihatku.

"Dia bisa Raon! Biarkan saja dia membaca apa yang ingin dia baca! Sekarang, ayo bayar semua buku kalian dan pulang! Hari ini aku akan menggoreng ayam untuk kalian!" Seruku.

Jika terlalu lama disini aku tidak yakin mereka hanya akan membeli satu buku saja. Uangku tidak sebanyak itu untuk mereka. Aku menggiring dua anak yang nampak begitu bahagia setelah mendapatkan buku yang mereka mau.

"Winter!"

Caleb? Kenapa kami bisa bertemu lagi? Apakah dia juga ingin membeli buku disini?

"Oh, hai! Kau mau membeli buku juga?" Tanyaku.

"Iya, kau sudah ingin pulang?" Tanya Caleb.

"Iya, paman! Paman ada dimana-mana ya?" Tanya Isaac melihat Caleb dari atas ke bawah.

Itu juga yang ingin kutanyakan! Dia berada dimana-mana! Tapi sudahlah, kami harus pulang dan aku harus menyiapkan makanan untuk mereka semua.

"Hanya kebetulan saja! Apa yang kau beli itu?" Tunjuk Caleb pada buku Isaac.

"Tidak tahu! Aku hanya beli saja! Paman, paman punya perusahaan atau tidak?" Tanya Isaac.

"Aku punya kenapa?"

"Saham itu apa?"

Hah! Aku menggendong Isaac dan menutup mulutnya. Sejak kapan dia tahu tentang saham perusahaan? Apakah dia membaca sesuatu di majalah itu? Ini luar biasa untuk anak lima tahun! Tapi aneh!

"Aku ingin memiliki saham?" Tanya Isaac lagi.

"Hah... Iya! Katanya jika memiliki saham kita akan menjadi kaya raya! Mama, mama harus menanam saham di perumahan paman sepertinya perusahaan paman bagus sampai paman memiliki mobil itu! Jadi, berapa uang yang bisa kutanam disana?"

Hah?

"Berapa yang kau punya?" Tantang Caleb.

"Mama! Percayalah padaku dan berikan uang mama untuk paman. Kita akan jadi kaya raya!" Teriak Isaac.

"Hah... Jangan dengarkan dia! Dia baru saja membaca majalah tentang bisnis. Kami pulang dulu, Caleb!" Aku menarik tangan Raon dan masuk ke dalam mobil.

Aku harus membeli banyak buku berat untuk Isaac! Mungkin dia salah satu anak jenius!

🔫🔫🔫

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Clovis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang