22. Pertemuan Penting

40 7 0
                                    

"Kapten! Ayo bangun! Kau akan menghadiri pertemuan hari ini! Cepat! Kau harus bersiap-siap!"

Sapi! Sapiku! Para kambingku! Tunggu dulu, aku akan memberi mereka makan lebih dulu!

"Kapten! Cepat bangun! Kau akan terlambat nanti!"

Oh, iya. Aku ambilkan rumput dulu untuk kalian makan. Ayo cepat besar dan aku akan menjual kalian!

"Kapten! Cemilanmu di makan Diego!"

"Hah? Apa? Dimana Diego? Aku akan menghukumnya lagi! Oh, Jisoo untuk apa kau membawa ember?" Aku memegangi kepalaku yang berdenyut.

Kenapa efek air garam masih sangat terasa di kepalaku. Apakah Jisoo menambahkan garam lainnya? Mungkin garam laut. Aku menutup wajahku dan mengingat kejadian dulu. Aku juga pernah mengalami rasa sakit dikepalaku tiap meminum air garam. Rasanya ada yang tidak beres dengan isi kepala ini.

"Aku sudah memilihkan baju! Ini dia!" Jisoo menunjukkan gaun selutut berwarna biru tua. Dadanya membentuk V line. Cukup bagus jika aku bisa menutup banyak bagiannya.

"Aku akan mandi!" Kataku bangkit dari tempat tidur.

"Kenapa kapten memegangi kepala? Apakah kapten sakit kepala lagi? Apa karena aku memberikan banyak garam kemarin?" Tanya Jisoo khawatir.

"Aku hanya terkejut saat bangun tidur saja! Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa!"

Mungkin karena semalam aku tidur larut malam. Aku sudah berhasil mencapai level yang sama dengan Raon. Akhirnya perjuanganku tidak sia-sia. Setelah ini kami bisa bermain cara menjadi seorang ksatria!

"Kapten! Aku akan menjahit bagian depan. Pasti kapten tidak suka memakai pakaian seperti ini. Aku akan menambahkan pita!" Teriak Jisoo dari luar.

"Terserah!"

"Aku juga menemukan kalung dan sepatu hak cantik. Tapi apakah kapten bisa memakainya?"

"Bisa!"

Dia pikir aku hidup di zaman apa? Aku melihat pantulan wajahku di cermin. Titik-titik hitam di pipi dan hidungku menghilang entah kemana. Sepertinya botol perawatan wajah dari Jisoo berguna. Kulitku juga tidak sekusam dulu. Aku jadi mengingat masa lalu!

"Aku sudah siap! Bantu aku!"

🔫🔫🔫

Kenapa dengan mereka? Semua orang melihatku saat aku berjalan keluar dari kamar. Jisoo sangat terkejut saat tahu aku bisa menggunakan sepatu berhak tinggi. Itu karena aku sudah hidup lebih lama darinya. Kakiku melangkah memasuki lift. Apakah mereka sudah berada disana?

"Tunggu!" Seseorang masuk dengan cepat.

"Hwan, kau baru datang?" Tanyaku padanya.

"Heh? Siapa?"

Siapa? Siapa yang siapa?

Hwan melihatku dari atas ke bawah dan membuka mulutnya lebar-lebar. Ada apa dengannya ini? Aku mengangkat alis dan keluar saat pintu lift berbunyi. Harusnya aku memakan sesuatu dulu sebelum datang, sepertinya banyak orang yang belum datang untuk pertemuan hari ini. Aku membuka pintu dan mendapati beberapa orang yang datang. Valrey, Minho, Franco, Taylor, dan Pimpinan Seok. Juga beberapa petinggi lainnya.

"Selamat siang!" Aku tersenyum dan duduk di samping Taylor yang kosong.

"Kau siapa?" Tanya Taylor padaku.

"Hmm?" Apakah dia lupa ingatan setelah bertarung melawan Franco.

"Apakah aku terlambat?" Isdor datang bersama Hwan yang masih linglung.

Kenapa dengan semua orang disini? Mereka melihatku dan menatapku sebagai manusia asing yang tiba-tiba datang entah darimana. Aku memang bukan Clovis lagi, tapi aku harus menjelaskan situasinya kepada mereka. Isdor duduk didekatku dan mengangkat alisnya.

"Siapa kau? Apakah kau Clovis baru?" Tanyanya.

Ada apa dengan isi otak mereka? Apakah mereka juga sakit kepala setelah minum air garam buatan Jisoo. Jisoo memang akan membunuh seseorang jika membuat makanan atau minuman.

"Maaf atas keterlambatannya, ternyata kalian semua sudah berkumpul. Aku akan memulai rapat hari ini." Caleb datang dan bersiap menjelaskan.

"Tunggu, Winter belum datang!" Isdor mengangkat tangannya.

"Winter? Dia disampingmu!" Tunjuk Caleb padaku.

"Hah?" Mereka semua melihatku lagi.

"Apa isi otak kalian bergerak setelah meminum air garam? Jelas-jelas aku Winter! Memangnya kalian tidak bisa membedakannya? Aneh!" Caleb saja bisa mengenaliku.

Kenapa dengan mereka semua ini?

"Baiklah, kita mulai pertemuan ini. Beberapa saat yang lalu, aku menugaskan Winter dan 5 Clovis lain untuk memeriksa sinyal dari anak pemilik toko mainan. Tapi mereka hanya menemukan handphone mengirim sinyal tanpa seorangpun yang terlihat disana. Tidak ada tanda-tanda keberadaan manusia yang selamat. Bisa dipastikan sinyal itu adalah sinyal palsu, ini bukti yang dikirim oleh Hwan!" Caleb memutar video.

Ini perjalanan kami ke wilayah timur. Tapi kenapa wajahku yang tersorot? Aku melihat Hwan yang memalingkan wajahnya dariku. Apa-apaan dia ini? Pantas saja aku harus melihatnya. Bahkan dia merekamku saat aku asik tidur dan bergumam tentang sapi dan kambing. Ini memalukan! Dia juga merekam saat aku kesakitan.

"Tunggu! Berhenti! Hentikan videonya, bisa mundur 5 detik?" Pintaku pada Caleb.

Video berhenti dan mundur ke lima detik yang lalu. Kenapa bisa? Aku mendekat dan melihatnya lebih jelas. Tidak mungkin, bagaimana dia bisa disana? Seorang pria berjas berdiri di antara para Amo dengan memakai kacamata hitam. Dia tengah tersenyum melihat ke atas gedung supermaket.

Profesor!

"Kenapa dia!"

Kepalaku?

"Winter, kau baik-baik saja?" Tanya Caleb memegangi lenganku.

"Ughhh... Tidak mungkin!"

Bagaimana bisa dia hidup? Dia hidup lebih dari bertahun-tahun yang lalu! Harusnya dia sudah mati sejak dulu! Harusnya dia tidak mungkin hidup setelah membuatku hibernasi selama ini. Bukankah hanya aku yang dia gunakan untuk tidur dalam jangka waktu lama. Tapi dia hidup! Profesor hidup. Aku menggigit bibirku dan menatap wajah profesor lagi.

"Tempat itu, bagaimana bisa terbentuk?" Tanyaku pada Caleb.

"Wilayah timur?"

"Iya, bagaimana bisa tembok itu berdiri disana dan Amo-Amo itu hidup. Bagaimana bisa? Harusnya disana hanya berisi Amo mati!"

"20 tahun yang lalu, wilayah timur dibuka seperti distrik ini. Banyak orang yang pergi ke tempat itu dan tinggal. Tapi 10 tahun kemudian, peristiwa mengerikan terjadi. Orang-orang mulai terjangkit Amo. Satu persatu mereka mati. Banyak orang yang melarikan diri termasuk aku dan keluargaku, tapi anak perempuanku tertinggal rombongan. Aku adalah pemilik toko mainan, aku tidak berharap kalian menemukan anak itu. Dari sinyalnya aku juga tidak yakin dia hidup di tempat yang dipenuhi Amo. Tapi aku sangat berterima kasih kepada kalian yang datang ke tempat itu dan memeriksanya, terima kasih banyak." Seorang pria berdiri.

Dia pemilik toko mainan? Jadi anaknya pasti sudah mati, itu hanya sinyal palsu. Tapi siapa yang melakukannya? Siapa yang membuat sinyal palsu itu. Aku melihat lagi wajah profesor dan pria pemilik toko mainan.

Jangan katakan! Jangan katakan!

"Siapa yang membuka tempat itu untuk menjadi distrik?" Tanyaku dengan suara bergetar.

"Tuan Donovan!"

Detik berikutnya, aku tidak bisa mengingat apapun lagi.

🔫🔫🔫

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Clovis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang