"Ya ampun! Jadi kapten melewati tempat seperti ini sebelumnya?" Tanya Isaac masuk ke dalam kubangan air limbah.
"Ini cukup untuk membuat seseorang muntah-muntah seperti orang bodoh." Diego berjalan paling depan tanpa mengenal rasa takut.
Aku melirik Isdor yang wajahnya sangat merah. Apakah dia merasa tersinggung? Dia memang seperti orang bodoh saat tidak bisa menahan rasa mualnya. Aku masih mengingat wajah pucatnya waktu itu.
"Kenapa?" Tanyaku pada Isdor.
"Apakah kemarin aku terlihat seperti orang bodoh?"
"Iya! Apakah orang lain tidak memberitahumu? Kau sama sekali tidak bisa bertahan kemarin. Anak-anak di depan sana mereka sudah melewati hal-hal seperti ini denganku. Bahkan kami pernah melewati kumpulkan mayat yang menumpuk di wilayah Utara. Para manusia yang bertahan dari Amo mereka kesulitan untuk mendapatkan sumber makanan. Mereka kehilangan arah sampai mati satu persatu. Tidak ada yang selamat selain seorang anak yang kutemukan. Dia hidup di distrik tujuh sekarang."
"Apakah wilayah utara sangat buruk?"
"Lebih buruk untuk manusia hidup aku lebih menyukai wilayah selatan. Datanglah denganku dan aku akan menunjukkan kebun sayuran mereka! Mereka suka menanam sayuran segar! Kau harus melihatnya sendiri!"
"Setelah dari tempat ini, aku sepertinya memiliki jadwal penting denganku!" Isdor merangkul bahuku.
Aku akan pergi bersama Clovis lainnya dan menunjukkan bahwa Amo bukan hanya memakan manusia saja. Mereka bekerja! Mereka bekerja seperti manusia dalam versi lebih baik. Rasanya mereka terus menanam banyak hal dan membuat keadaan bumi lebih baik. Mereka sangat suka warna hijau seperti pohon, sayuran, dan bunga-bunga. Saat datang ke wilayah selatan. Aku sempat berpikir untuk tidak membunuh mereka. Mereka berbeda dari Amo tempat lain.
"Kapten Isdor bisakah kau berada di depan. Kenapa kau disini saat disana seorang Clovis tidak tahu tempat ini menjadi penunjuk jalan kita semua?" Tanya suara dingin Caleb.
"Tenang saja Tuan Caleb, Diego memiliki kepekaan terhadap sekitar. Dia bisa menemukan arah untuk kita keluar dari gorong-gorong ini. Isaac dan Raon yang akan melindunginya dari Amo. Mereka adalah anak-anak yang terlatih!" Jawabku.
"Bagaimana bisa?" Tanya Isdor melihat Diego di depan.
"Aku juga terkejut, saat kami terjebak di wilayah Utara. Dia yang menemukan jalan untuk kami keluar dengan selamat. Aku sudah mengujinya beberapa kali!"
"Tidak kusangka si gendut itu memiliki kemampuan lain!"
"Kau kira aku bekerja dengan anak-anak biasa saja? Mereka lebih hebat darimu! Kau tidak ada apa-apanya!"
"Pantas saja kau terlihat tidak senang dengan Clovis lain. Apakah kami berada jauh dari standarmu?"
"Kalian pemula! Kalian hanya tahu cara menggunakan otot tapi tidak otak! Kau hanya memperbesar kekuatan tubuhmu tapi tidak isi kepalamu! Lain kali belajarlah untuk melihat Clovis sebelumnya. Mungkin kau bisa belajar dari mereka. Seperti, cara menumbuhkan rambut! Pfttt..." Aku menutup mulut melihat kilauan dari kepala Isdor.
Kenapa rambutnya sampai saat ini masih tidak tumbuh juga? Pertarungan kami terakhir terjadi saat dia membuatku terjatuh dari tangga. Dia bermain dengan nyawa seseorang. Beruntung Diego siap menangkapku di bawah dan sebagai balasannya. Aku meminta Diego memberiku bekas permen karetnya dan meletakkannya ke atas kepala Isdor seember full. Sejak itu, Isdor menjadi botak.
"Diam kau!" Isdor menutup mulutku dengan tangannya.
"Tapi sejak kau botak, kau jadi baik padaku. Jadi aku bersyukur kehilangan satu musuh!" Aku melepaskan diri dari Isdor.
"Heh... Maka kau harus bersikap baik padaku agar aku tidak kembali menjadi musuhmu!" Isdor mengacak-acak rambutku.
Aku harus menjaga ikatan baik teman-temanku dan melindungi mereka.
Dorrr... Dorrr...
Amo sudah datang rupanya.
🔫🔫🔫
"Apakah sudah semuanya?" Tanyaku memastikan.
"Sudah!" Isdor mengacungkan jempolnya.
Tempat ini sepertinya sebuah rumah sakit. Kalau begitu yayasan mungkin tidak terlalu jauh dari tempat ini. Aku membuka denah sederhana dan melihat dimana tempat kami berada, mungkin melewati beberapa rumah dan jalan raya. Tapi permasalahannya adalah para Amo sedang memenuhi jalan-jalan saat ini. Kondisi mereka juga sedang membutuhkan inang baru.
"Sepertinya kita semua perlu mobil melewati mereka!" Caleb melihat keadaan jalanan.
Itu benar, mungkin mobil lebih membantu untuk kami cepat sampai ke tempat itu.
"Setidaknya tiga mobil besar, apakah anda melihat sesuatu?" Tanyaku pada Caleb.
Alis Caleb terangkat dan melihatku. Kenapa?
"Ck, ada rumah disana. Mereka memiliki dua mobil besar, kita butuh satu lagi. Mungkin lebih jauh dari tempat ini! Siapa yang akan pergi lebih jauh?" Tanya Caleb pada kami semua.
"Saya, Raon, Isdor, kami akan pergi lebih jauh!"
Diego tidak mungkin bisa berlari jauh dan Isaac tubuhnya lemah. Mereka harus berada di dalam mobil yang lebih dekat. Caleb mengangguk dan memberitahu kepada para penjaga untuk mendapatkan dua mobil di depan sana.
"Berhati-hatilah, Isaac, Diego!" Kataku melihat mereka berdua pergi.
"Tenang, saja! Aku akan menjaga Diego!" Isaac tersenyum dan menarik Diego pergi.
"Anda tidak pergi?" Tanyaku pada Caleb yang masih berdiri tidak bergerak pergi.
"Ayo, cari mobil lainnya!" Caleb menyiapkan senjatanya dan berjalan lebih dulu mengendap-endap.
Luar biasa keberaniannya!
"Aku curiga dia mantan mata-mata." Isdor mengikutinya dari belakang.
"Kau duluan Raon!" Aku menatap Raon.
"Baik!"
Tentu saja Caleb bukan hanya mata-mata biasa. Jika dia mengatakan seorang pemburu Amo pun aku masih tidak mempercayai. Dia lebih dari itu!
Kami pergi dengan sangat berhati-hati melewati para Amo yang meraung-raung menyebutkan nama manusia. Berjalan dari satu bangunan ke bangunan lainnya. Tempat ini seakan di buat sama dengan ingatanku terakhir. Ada tempat yang sering aku dan teman-temanku datangi. Tempat itu memiliki banyak makanan enak yang sering kami curi. Mataku terhenti pada sebuah tulisan di atas sana.
Bukankah aku merasa tidak asing dengan papan yang tinggal setengah itu.
"Winter! Apa yang kau lakukan! Jangan bermain-main dengan senjatamu dan tembak pada Amo saja! Lihat itu, kau menghancurkan setengah papan hanya untuk mencoba senjata baru?" Teriak seorang laki-laki padaku.
"Ayolah! Kita harus mencoba kekuatannya sebelum membunuh Amo! Xxxx , kau sangat patuh pada peraturan!"
"Kau yang suka melanggarnya! Cepat kemari, kalau tidak aku akan memberitahu Profesor Donovan!"
Apa itu? Ingatan apa itu? Kepalaku berdenyut lagi sampai aku tidak bisa menyeimbangkan tubuhku sendiri.
"Winter, kau baik-baik saja?" Tanya Isdor memegangi pundakku.
"Tidak apa-apa!"
🔫🔫🔫
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Clovis ( END )
Fiksi IlmiahMasa depan yang begitu menyeramkan untuk seluruh umat manusia, kawanan Amo datang dan membuat banyak manusia menjadi kehilangan kesadaran atas dirinya. Setiap distrik akan mengirimkan perwakilan mereka yang telah terlatih untuk menghabisi para Amo...