3. Masalah Utama

68 12 0
                                    

"Kapten! Kapten! Bangun!"

Kenapa? Aku ingin tidur lagi!

"Winter! Winter! Cepat bangun!" Teriak orang lain.

Siapa yang berani memanggil namaku? Aku bangun dan melihat Isaac yang tersenyum ketakutan. Beraninya bajingan kecil ini! Kepala dan leherku merasa sakit tiba-tiba. Dimana semua orang? Apakah pertemuannya telah selesai? Kalau begitu aku harus cepat kembali ke distrik tujuh. Aku tidak bisa mempercayakan distrik itu kepada Diego.

Dia itu hanya tahu makan!

"Hoammm... Apa yang mereka bahas?" Aku merogoh kantung dan mengambil satu batang rokok dan korek.

"Hanya mengatakan bahwa akan diadakan pertandingan antar Clovis!" Jawab Jisoo.

Pertandingan antara Clovis? Apakah sekarang sudah waktunya? Ternyata pertandingan itu sudah terjadi setahun yang lalu. Aku juga tidak pernah mengikuti pertandingan semacam ini. Lebih baik mengambil barang bagus di tempat Amo daripada mengikuti hal untuk kesenangan para orang kaya.

Memang hadiahnya tidak main-main tapi aku tidak mau! Apalagi kami hanya berlima. Pertandingan itu akan memakan banyak waktu dan tenaga.

"Hanya itu? Wuhhh..." Asap mengepul dari dalam mulutku.

"Kapten, bagaimana tahun ini kita ikuti saja pertandingan itu? Kata Pimpinan Seok, hadiahnya tidak main-main! Kita bisa mendapatkan banyak makanan, kebutuhan pokok, dan uang! Kita butuh banyak uang untuk distrik! Bagaimana?" Isaac berjalan disampingku.

"Apalagi?"

"Mereka juga akan memberikan apa yang kita minta! Kita bisa meminta senjata atau kebutuhan dasar distrik! Ayo, Kapten! Makanan kita juga menipis! Para anak-anak di distrik pasti membutuhkan banyak hal!"

Anak-anak, ya? Mereka juga sering mengeluh tentang mainan mereka. Juga sepatu dan masih banyak lagi kepada orang tua mereka. Tapi apa yang bisa dilakukan oleh para orang tua miskin. Untuk biaya makan saja sangat sulit apalagi harus membeli mainan atau kebutuhan tidak mendesak. Itu tidak mungkin!

"Baiklah! Kita lakukan! Tapi jika kalian kalah, aku akan menghukum kalian!"

"Hukum?" Jisoo berteriak histeris.

"Hmm... Kapten! Pertandingan ini berbeda dari pertandingan biasanya!" Cicit Isaac.

Berbeda? Apanya yang berbeda? Bukankah seperti pertandingan umum anak-anak lainnya? Pertandingan olahraga dan beladiri? Apa yang berbeda? Siapa yang mengusulkannya?

"Semua kapten di setiap distrik akan bertanding dan ditonton banyak orang." Suara Isaac begitu kecil sampai aku perlu mendekat padanya.

"Siapa yang mengusulkannya?" Tanyaku mengepalkan tangan.

"Kapten Isdor!" Jawab Raon dari belakangku.

Isdor?

Bajingan! Untuk apa dia mengusulkan pertandingan antar kapten? Aku memijat pelipisku, rasanya aku ingin mati saja daripada berhadapan dengan kapten lainnya.

"Dan mereka semua setuju?" Tanyaku memastikan.

"Empat orang setuju! Kapten Valrey, Kapten Isdor, Kapten Franco, dan Kapten Hwan."

Hwan juga? Sialan!

Apa yang dia pikirkan? Aku lebih suka Minho dan Taylor yang diam sepertiku.

"Batalkan, aku tidak mau!"

"Tapi ini kesempatan bagi kita untuk menang dan membawa banyak hadiah untuk distrik! Aku yakin kau bisa mengalahkan mereka berenam." Isaac terus memintaku bertanding.

"Kenapa kau ingin aku pergi? Aku tidak mau!" Tolakku mentah-mentah.

"Oh, apakah kapten takut kepada mereka? Bukankah kapten begitu berani melawan Amo, jadi kenapa kapten tidak bisa mengalahkan mereka. Aku tahu! Pasti kapten lemah dan takut. Pengecut!" Isaac berhenti dan melihatku dengan tatapan mengejek.

Apa yang sedang dia lakukan? Memprovokasi dengan kata-kata pengecut? Aku tersenyum dan mendekati Isaac yang masih diam. Keberaniannya patut di puji!

"Kapten! Tenang!" Jisoo memegangi tanganku.

"Katakan sekali lagi bajingan!" Kataku melihat Isaac.

"Kapten Pengecut!" Teriak Isaac keras.

"Oh, sekarang kau ingin aku pergi bertanding untuk melawan para kapten dari distrik lain? Apakah kau tidak tahu apa-apa jika aku ikut dalam pertandingan itu? Hah... Dengarkan aku, Isaac! Jika pertandingan itu hanya untuk menunjukkan siapa yang terkuat, aku tidak akan mau. Kau tahu, aku hanya ingin mengambil hadiah untuk anak-anak saja. Selebihnya aku tidak peduli. Kalau begitu bagaimana jika kau saja yang maju menggantikanku?" Aku mendekati Isaac dan menginjak puntung rokokku.

Untuk apa mempertontonkan hal kepada orang kaya? Bukankah seperti seekor gajah di dalam sirkus?

"Karena kau kapten ku! Kau kapten di distrik tujuh. Aku tahu kau bisa mengalahkan mereka semua. Aku tahu kau bisa melakukannya lebih baik! Tapi kau selalu tidak ingin menunjukkannya kepada siapapun! Kau tidak tahu bahwa sejak tadi kau selalu diremehkan mereka! Aku tidak bisa tahan mendengar ocehan mereka padamu. Mereka tidak tahu berapa banyak Amo yang kau bunuh tiap hari, berapa banyak hal yang kau lakukan kepada distrik tujuh, kau juga bukan asli penduduk disana. Tapi... Tapi peduli pada kami melebihi orang-orang di distrik pusat ini! Aku ingin mereka tahu siapa kau, kapten! Mereka tidak akan meremehkanmu lagi!" Isaac menunduk dalam.

Apa yang dia bicarakan? Memangnya siapa yang meremehkanku? Aku melirik Jisoo yang menunduk juga dengan memainkan jari-jari lentiknya. Raon menghembuskan napasnya dan menepuk pundakku.

"Saat kau tidur, semua orang mengatakan bahwa kau tidak akan pernah mengikuti pertandingan ini.  Mereka juga mengatakan bahwa kau yang terlemah dan tidak bisa menjadi kapten untuk distrik tujuh. Juga kau adalah perempuan yang tidak memiliki tangan utuh. Kami ingin memberitahu mereka tapi keadaan menjadi rumit untuk kami." Jelas Raon.

Pantas saja! Tangan kiriku adalah tangan palsu. Sebenarnya tangan kiriku memang bermasalah, seorang profesor memberikan kesempatan untukku mencoba tangan robot dan beginilah akhirnya. Mesin-mesin ini menyatu dengan kulit asliku. Aku tidak menutupinya karena memang kenyataannya seperti ini tapi tangan ini sama kuatnya dengan tangan manusia normal. Bahkan aku tidak merasa ada perbedaan dengan tangan kananku ini.

"Hah... Kapan pertandingannya?"

"Dua hari lagi!" Jawab Isaac memalingkan wajahnya.

"Bagaimana dengan Diego jika kita tetap disini selama itu?"

"Aku bisa pulang lebih dulu!" Raon menjawabnya dengan tegas.

Mungkin dia tahu kekhwatiranku di tempat ini. Aku mengkhawatirkan orang-orang di distrik tujuh.

"Aku akan lakukan tapi bukan untuk menunjukkan kekuatanku tapi untuk distrik tujuh! Jadi, aku akan maju!"

Wajah mereka semua tampak puas dengan jawaban dariku. Dua hari lagi? Apa yang akan terjadi disana nanti?

🔫🔫🔫

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Clovis ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang