"Semuanya sudah siap!" Isaac memasukkan barang-barang yang kami butuhkan.
Rokok untukku, alkohol untukku, makanan untuk Diego, amunisi untuk Raon, perlengkapan riasan untuk Jisoo, dan barang-barang aneh untuk Isaac yang memenuhi mobil ini. Akhirnya aku bisa bebas juga! Rasanya sangat menyenangkan bisa pulang dengan rasa penasaranku yang menghilang.
"Kapten baik-baik saja? Kau baru saja bertarung tiga kali secara beruntun. Apakah kita perlu beristirahat lebih dulu?" Tanya Jisoo khawatir.
"Tidak perlu, kita langsung pergi. Aku hanya terluka disini sana!" Tunjukku pada sudut bibirku.
"Aku juga tidak mau berada di tempat ini. Mereka seenaknya mendiskualifikasi kapten! Bahkan mereka menuduh kita sebagai pelaku sabotase. Sialan! Jika aku tahu siapa dia, aku akan membunuhnya! Kita sudah menang dan dia seenaknya melimpahkan kesalahannya kepada kita semua?" Isaac masuk ke dalam mobil.
"Aku juga ingin menembakinya! Bisa-bisanya dia membuat kita kehilangan sponsor! Baru saja aku berharap tapi detik selanjutnya semuanya lenyap!" Jisoo menunduk dan menendang angin sebelum masuk ke dalam mobil.
"Yah, orang-orang di tempat ini tidak bisa diandalkan. Aku sudah tidak heran jika akhirnya akan seperti ini. Tangan ini akan membuat kesalahpahaman." Aku melihat tangan robotku.
"Mereka hanya tidak tahu siapa kau ini! Kau yang membunuh banyak Amo diluaran sana ketika para Clovis lain justru hanya diam di dalam tempat nyaman mereka. Bahkan aku tidak yakin apakah mereka telah menyerang Amo atau tidak." Isaac menjambak rambutnya kesal.
Clovis saat ini hanya sebuah nama saja, aku juga tidak yakin bahwa mereka telah melawan Amo atau tidak. Aku menyalakan mobil dan pergi meninggalkan kantor pusat para Clovis. Tidak ada lagi yang ingin kulakukan di tempat ini. Aku juga tidak ingin bertemu mereka lagi untuk beberapa bulan ke depan. Kecuali Hwan. Kenapa distrikku harus berada dekat dengannya? Dia orang paling menyebalkan dan aneh!
"Winter! Winter! Antar aku juga!"
Citttt....
"Hey! Kau mau mati?" Teriakku pada Hwan yang berlari ke depan mobil tiba-tiba.
Bagaimana jika aku membunuhnya tadi? Reputasiku akan bertambah buruk! Aku sudah di cap sebagai pelaku kecurangan dan sabotase tapi tidak dengan seorang pembunuh lagi. Hwan menunjukkan deretan giginya padaku. Dimana teman-temannya? Kenapa orang gila ini dibiarkan berkeliaran di alam bebas?
"Pergi saja dengan distrikmu sialan! Kenapa aku menghalangi ku, minggir!"
"Mereka akan pergi 2 hari lagi dan aku ingin pulang sekarang! Kumohon!"
"Tidak! Mobil sudah penuh! Jika kau tidak minggir aku akan menabrakmu. Satu..."
"Apa? Kau yakin ingin menabrakku?"
"Dua..."
"Winter kau serius?"
"Ti..."
"Arghttt... Iya-iya!" Hwan menyingkir dari depan mobil.
Aku melajukan mobil secepat mungkin sebelum dia berubah pikiran dan akan melakukan hal yang sama. Memangnya aku tidak tahu bahwa dia memiliki mobil sendiri? Walaupun dia berasal dari distrik enam yang dekat dengan distrik tujuh, dia termasuk orang kaya. Penghasilan Clovis cukup tinggi. Aku juga mendapatkan banyak uang walau pada akhirnya uang-uang itu pergi untuk memenuhi kebutuhan kelompok dan warga distrik tujuh. Lebih tepatnya aku adalah kapten Clovis tujuh yang merangkap menjadi pemimpin distrik tujuh.
Kenapa?
Karena tidak ada yang maju saat pemilihan dan Isaac seenaknya mendorongku maju.
Aku masih ingat bagaimana anak di sampingku ini tidak memiliki perasaan bersalah padaku sama sekali. Bahkan semua gajiku untuk kehidupan distrik tujuh dan membuatku tetap saja miskin. Sialan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clovis ( END )
Fiksi IlmiahMasa depan yang begitu menyeramkan untuk seluruh umat manusia, kawanan Amo datang dan membuat banyak manusia menjadi kehilangan kesadaran atas dirinya. Setiap distrik akan mengirimkan perwakilan mereka yang telah terlatih untuk menghabisi para Amo...