"Menikahlah denganku, Winter!"
Menikah?
"Apa? Menikah?"
"Ini bukan pertama kalinya bukan kau dikatakan seperti ini dari orang lain? Mereka juga membutuhkan seorang papa dan kau membutuhkan seorang suami untuk menutup mulut mereka! Aku akan menjadi suami ideal untukmu, Winter!"
Apa ini semudah itu mengajak orang lain untuk menikah? Aku juga tidak membutuhkan laki-laki jika hanya untuk menutup bibir orang lain. Mereka akan terus memikirkan banyak hal tentangku tapi apa yang bisa kulakukan selain menutup telingaku sendiri? Aku menggeleng pada Caleb.
"Tidak! Aku tidak mau! Apa kau pikir ini satu-satunya cara? Hah? Bahkan kau juga berpikir seperti itu padaku! Kau juga menganggapku sebagai wanita jalang yang bermain dengan banyak laki-laki! Kau pikir aku tidak merasa sakit didadaku? Aku sakit saat kau berpikir seperti ini. Apa dimatamu aku serendah itu?" Tanyaku.
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersama orang lain! Aku cemburu!! Maafkan aku, Winter! Aku bersalah! Aku memang memikirkannya sampai aku bertanya-tanya. Bagaimana bisa kau memiliki empat anak sekaligus dengan nama dan wajah mereka yang berbeda-beda. Aku tidak tahu! Aku marah pada diriku karena tidak segera datang ke tempat ini. Aku minta maaf! Aku juga seperti mereka. Tapi aku ingin menutup mulut-mulut mereka semua. Kau adalah wanita baik-baik dan memiliki kehormatan. Kau bahkan memperdulikan kebahagiaan orang lain tapi tidak denganmu. Aku ingin kau juga bahagia Winter! Aku ingin kau memiliki kehidupan lebih baik! Aku ingin kau beristirahat dan biarkan aku yang menjadi sandaran untukmu! Aku mohon! Menikahlah denganku! Aku ingin menjadi suami yang bisa kau jadikan tempat mengeluh, tempat bersandar, berlindung, dan seseorang yang memberikan kenyamanan dan rasa aman padamu. Aku juga ingin menjadi papa untuk mereka! Mereka anak-anak yang pintar dan baik, aku ingin mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan menjadi seseorang yang bisa membanggakanmu! Winter, aku sungguhan mencintaimu! Bahkan jika waktu ke waktu kau terus menolakku. Aku akan tetap mencintaimu sampai waktu berakhir!"
"Tidak bisa! Kau tidak bisa menikah denganku! Lihat aku! Aku hanya... Aku tidak pantas menikah denganmu, Caleb!"
Aku tidak pantas!
Aku hanya seorang asisten pribadi artis! Aku tidak seperti Caleb yang memiliki banyak hal.
Aku...
"Kau bisa! Kenapa tidak bisa? Bahkan semua uangku tidak bisa menggantikanmu! Aku hanya butuh kau saja, Winter! Menghabiskan waktu denganku setiap saat, itulah yang kuinginkan!"
"Tidak bisa! Aku tidak mencintaimu!"
"Apakah kau masih menyangkalnya? Aku tahu kau menyukaiku juga, tidak mungkin kau menungguku 13 tahun ini tidak memiliki hubungan dengan siapapun karena apa? Karena kau tidak bisa mencintai orang lain selain aku bukan? Baiklah jika kau terus menolak maka bayarlah biaya rumah sakit Isaac sebesar 1 M!"
1 M?
"Apa kau gila?"
"Kau tidak bisa kan? Bukan hanya uang yang kukeluarkan tapi tenaga dan segalanya! 1 M dan bayar sekarang!" Pinta Caleb.
Apa dia serius?
Aku menjambak rambutku dan menatap wajah Caleb. Bukankah ini seperti menikah atau membayar 1 M padanya?
"Kau tidak bisa! Menikah denganku saja dan hutangmu lunas! Kau pikir aku tidak tahu betapa kau sangat mencintaiku?" Caleb mendekat padaku.
"Tidak!"
"Benarkah? Kata Raon kau sering menulis surat padaku. Kau juga mengatakan kau sangat merindukanku sampai setiap malam kau menangis?"
"Tidak!"
Astaga Raon! Aku akan menghukummu!
"Kau juga yang membayar buku dan biaya les ku dulu! Aku juga tahu kau bekerja setiap malam hanya untuk mencari uang tambahan agar aku bisa mengikuti banyak seminar dan olimpiade! Kau juga yang meminta ibu panti untuk mencarikan orang tua untukku agar aku bisa mendapatkan kesempatan lebih besar untuk berkuliah!"
Bagaimana dia bisa tahu?
Bukankah hal itu disembunyikan ibu pengasuh? Caleb semakin dekat dan membuatku berada di antara tembok dengannya. Sejak kapan dia tahu?
"Aku tahu kau begitu menyukaiku Winter! Aku tahu kau juga mencintaiku! Aku tahu!" Caleb menyentuh wajahku.
"Tidak! Aku tidak melakukannya!"
"Kau tidak bisa membohongiku Winter! Aku sudah tahu semuanya!" Caleb menyentuh bibirku dan mengusapnya.
"Caleb!"
"Terima saja aku dan lupakan seluruh kekhawatiranmu! Winter!!!" Caleb mencium bibirku dan menekan tengkukku.
Aku mencengkram bajunya dan menutup mataku saat Caleb menciumku begitu lembut. Aku membuka mata dan menemukan mata biru Caleb yang sedang melihatku. Apakah aku mencintainya?
Iya!
Aku mencintainya! Aku sangat mencintainya!
Tanganku mengusap wajah Caleb dan membalas ciumannya. Aku tidak tahu bahwa sejak dulu aku memang tertarik padanya. Entah sejak kapan, ada ikatan yang tidak bisa aku katakan pada siapapun. Aku seperti melihat sebuah hal aneh. Aku melihat masa depan yang begitu buruk! Sangat buruk. Tapi disana aku melihat Caleb yang selalu ada disampingku. Aku ingin hidupnya lebih baik lagi. Aku ingin dia mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih baik daripada di panti asuhan! Kupikir penglihatanku dulu itu salah. Tapi aku bertemu banyak nama mereka. Jisoo, Isaac, Diego, Raon, Bibi Jae, Isdor, dan nama lainnya. Apakah mimpi itu nyata? Aku juga tidak tahu. Tapi aku tidak membohongi perasaanku untuk saat ini.
Winter yang ada di depan Caleb sekarang mencintainya!
"Sekarang tidak ada alasan mau menolakku! Menikah denganku dan kita akan hidup bersama anak-anak juga anak kita berdua. Mungkin seorang anak perempuan!" Caleb menjatuhkan tubuhku di tempat tidur.
"Anak perempuan?" Aku melihat wajah Caleb.
"Iya, anak perempuan! Mungkin Jisoo butuh adik perempuan untuk menemaninya!" Caleb tersenyum dan mencoba menciumku lagi.
"Papa! Mama! Kalian sedang apa?"
Aku segera mendorong tubuh Caleb dan menatap Isaac yang membuka pintu. Hampir saja!
"Tidak ada! Ada apa Isaac?" Tanyaku.
"Aku mau tidur siang!" Isaac berjalan dan naik ke atas tempat tidur.
Apakah ini sudah jadwal anak ini tidur lagi? Aku melirik Caleb yang menutup mulutnya dan pergi ke tempat lain.
"Mama! Jangan terlalu dipikirkan! Mama adalah mama terbaik untukku! Jadi, jangan terlalu dipikirkan! Aku sayang mama! Mama jangan menangis lagi! Aku akan jadi seperti Steve Jobs dan menjadi orang terkaya di dunia. Haommm..." Isaac memelukku dan tertidur.
"Selamat berjuang, Isaac! Mama akan menunggumu menjadi Steve Jobs!"
🔫🔫🔫
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Clovis ( END )
Science FictionMasa depan yang begitu menyeramkan untuk seluruh umat manusia, kawanan Amo datang dan membuat banyak manusia menjadi kehilangan kesadaran atas dirinya. Setiap distrik akan mengirimkan perwakilan mereka yang telah terlatih untuk menghabisi para Amo...