"Tidak! Aku tidak ingin kau menghilang!" Aku merengkuh bajunya.
"Jika itu demi menyelamatkan masa depan, aku siap menghilang! Itu lebih baik daripada zaman ini, tidak ada harapan untuk para manusia! Amo juga tidak bisa hilang begitu saja! Dengar, Winter! Tidak masalah jika kemungkinkan buruknya tidak ada kelahiran ku atau orang lain. Asalkan manusia hidup dengan baik! Semuanya akan baik-baik saja!"
Lalu aku?
Bagaimana denganku? Aku akan hidup tanpa mereka lagi, tapi aku juga akan melupakan mereka untuk selama-lamanya! Aku menatap Caleb yang sangat yakin mengatakannya. Aku takut!
"Kau akan baik-baik saja! Kau bisa pergi bersama teman-temanmu ke tempat lain yang jauh lebih baik dan hidup tanpa sebuah peperangan dan mengotori tanganmu ini! Tanganmu juga tidak perlu menjadi seperti ini!" Caleb mencium tangan robotku.
"Aku... Mana bisa!" Aku menunduk dalam.
"Bisa! Kau bisa! Tapi yang perlu kau tahu, aku akan mencintaimu di waktu apapun itu! Aku akan tetap mencintaimu! Masa apapun itu, Winter. Seorang Caleb hanya mencintaimu!" Caleb menyentuh wajahku.
"Bisakah aku mencintaimu di waktu saat ini?" Tanyaku dengan mata yang memburam.
"Iya, lakukan saja di waktu ini sesuka hatimu sebelum kita pergi menemui Profesor Donovan itu dan menghancurkan segalanya! Kau bisa mencintaiku selama itu!"
Aku tersenyum dan menyentuh bibir Caleb yang begitu hangat. Aku menciumnya dan mengantarkan sejuta perasaanku kepada laki-laki ini. Bahkan waktuku tidak sebanyak itu untuk mencintainya. Caleb mendorong tubuhku dan menciumku di atas sofa ini. Sangat lucu untuk mengakuinya. Bahwa seorang Winter menyukai seorang Caleb.
🔫🔫🔫
"Kau tahu apa bedanya matahari dan bulan?"
"Apa?" Tanyaku malas.
"Matahari ada di siang hari dan bulan di malam hari! Hahahaha..."
Sangat garing!!! Dia sudah melakukan lelucon itu hampir 5 tahun! Apakah dia akan terus seperti ini? Aku bosan!
"Hey! Kau mau tahu kenapa namamu Winter?"
"Apa?" Bisakah dia diam!
"Karena kau lahir di musim dingin!"
"Hah, aku lahir di musim semi! Ibuku menemaniku Winter karena dulu saat bayi kulitku sangat putih seperti salju hanya saja aku menjadi gelap sekarang! Kau sendiri kenapa namamu seperti itu?"
"Entahlah, orang tuaku bercerai jadi aku tinggal di panti asuhan. Tapi pasti asuhan ku bangkrut."
"Lalu kau dipindahkan ke tempat yang lebih buruk ini?" Tanyaku menatapnya kasian.
"Yah, tapi aku bertemu denganmu! Jadi itu tidak masalah!" Dia memalingkan wajahnya dan menggaruk kepalanya.
Apakah dia berharap aku membalas perasaannya? Aku tahu dia menyukaiku tapi tidak, aku tidak suka pada anak kecil sepertinya. Dia juga tidak sepandai itu membunuh Amo. Aku memakan cemilan dan menyodorkan padanya.
"Aku tidak menyukaimu, mungkin kau harus mencobanya di waktu lain!"
Mataku mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk. Pemandangan yang kulihat pertama kali adalah wajah Caleb yang tertidur. Semalam kami menangis dan tertidur karena kelelahan. Aku juga tidak ingin melakukan sesuatu yang akan berakibat buruk pada hubungan kami. Aku tidak ingin terlalu jauh mencintainya disaat kami mungkin akan berpisah untuk selama-lamanya. Aku mendekat dan mencium bibir Caleb.
"Kau ingin tidur? Kita masih harus menemukan orang-orang di luar sana!" Kataku mengusap wajah Caleb.
"Hmm... Lima menit lagi! Teruslah seperti ini!" Caleb menarik tubuhku untuk dipeluknya.
"Mereka pasti mencari kita berdua! Ayo, pergi sebelum para Amo sadar kita di tempat ini!"
Caleb membuka matanya dan melihatku. Matanya turun ke bawah dan tersenyum aneh. Apa yang dia lihat?
"Morning kiss!" Caleb menciumku singkat.
"Ayo! Bangun!" Aku bangkit dan turun dari ranjang.
Kenapa leherku sakit? Aku mengusap leherku yang terasa perih. Caleb masih tersenyum dan mengacak rambutnya kasar. Dia pergi keluar dengan siulan yang cukup keras. Apa yang dia lakukan? Aku berlari dan memeriksa leherku di cermin. Pantas saja!
"Caleb!!!!"
🔫🔫🔫
"Jangan melihatku!" Ancamku pada Caleb.
Aku mengeratkan jaket dan menutupi leherku dengan banyak bedak dan apapun itu untuk menutupi jejak Caleb. Apa yang dia lakukan padaku semalam? Aku terlalu lelah sampai tidak menyadari perbuatannya. Kami memang mengatakan perasaan kami masing-masing tapi bukan seperti ini harapanku!
Apakah dia sedang memanfaatkan waktu yang tersisa? Aku melirik Caleb yang tidak merasa bersalah sama sekali.
"Kau cantik semalam!"
"Lalu kau seenaknya memperlakukan wanita yang sedang kelelahan seperti ini?" Tunjukku pada leherku yang penuh gigitan.
Mungkin gigitan seorang hewan liar! Dia benar-benar seorang bajingan yang memanfaatkan kesempatan! Dia tidak ingin dirugikan dalam bentuk apapun! Aku mengamati keadaan luar dan berjalan menuju jalan raya yang dipenuhi Amo. Kami membutuhkan sesuatu untuk kabur tapi bukan mobil. Mobil hanya akan memakan banyak tempat dan Amo bisa membuat kami terjebak.
"Aku ingin kau tahu! Berapa banyak waktu yang tersisa antara kau dan aku? Sangat sedikit! Setelah kita keluar, kita akan mengurus banyak hal dan pergi lagi ke yayasan! Kita tidak memiliki banyak waktu berdua, sayang!" Caleb memelukku dari belakang.
"Kau mengerikan! Lepas!" Aku menyikut perutnya keras.
"Harusnya kita memanfaatkan waktu semalam untuk melakukan kegiatan lebih bermanfaat!"
Dia laki-laki yang tidak waras dan kehilangan kewarasannya! Aku menatap sengit Caleb dan menginjak kakinya!
"Bisakah pikiranmu menjadi bersih?"
"Oh, tidak!"
"Hah, apakah kau bisa mengendarai motor?" Tanyaku melihat sebuah motor yang berada di etalase toko.
Warnanya begitu hitam dengan bentuk yang sangat menarik untuk segera dikendarai. Aku tersenyum dan menarik tangan Caleb untuk masuk kesana setelah melewati banyak Amo.
"Tutup pintunya!" Aku pergi mengambil bensin dan segala jenis untuk membuat motor itu menyala.
"Cepat, Winter! Mereka ingin masuk!" Caleb menahan pintu dengan tubuhnya. Aku harus segera membuat motor ini hidup bagaimanapun caranya.
Para Amo mendekati kaca dan membenturkan kepala mereka berkali-kali. Apakah mereka sangat ingin memakanku? Hah? Aku naik dan mencobanya.
Brrr... Brrr...
Bagus!
"Caleb, ayo! Kita harus mencari keberadaan semua orang!"
🔫🔫🔫
Salam ThunderCalp!🤗
Kalau ada yang tanya kok bisa dipakai motornya padahal harunya bahan bakarnya nggak ada? Bahan bakar zaman itu udah beda gaesss.
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Clovis ( END )
Ciencia FicciónMasa depan yang begitu menyeramkan untuk seluruh umat manusia, kawanan Amo datang dan membuat banyak manusia menjadi kehilangan kesadaran atas dirinya. Setiap distrik akan mengirimkan perwakilan mereka yang telah terlatih untuk menghabisi para Amo...