"Ughh... Lumayan!" Valrey bangkit dan tersenyum.
"Apakah di distrik orang kaya memiliki pemikiran dangkal sepertimu? Aku pikir kalian terlahir tanpa otak tapi menikmati hidup nyaman karena uang kalian. Bagaimana hidup di atas kematian orang lain? Distrik tujuh berada di luar area, bahkan para Amo sering menyerang tempat kami yang hanya berisi manusia yang ingin hidup saja. Tanpa makanan yang memadai, air bersih, dan banyak hal lainnya. Kau tahu, tanpa kami. Mereka akan menyerang distrik enam, lalu lima, empat, pusat, tiga, dua, dan kau!!! Kalian yang berada disana hanya akan jadi mayat hidup yang dikendalikan Amo. Apakah kalian bisa bertahan tanpa kami?"
Zaman ini orang-orang akan mempertaruhkan nyawa orang lain untuk hidup mereka sendiri. Tidak ada saling tolong menolong jika tidak menguntungkan mereka. Anehnya aku harus bersama orang-orang ini. Aku tersenyum pada Valrey, dia pikir kenapa aku bisa berada di distrik itu?
"Kau salah! Tanpa kalianpun! Kami bisa bertahan hidup! Kau hanya membual tentang banyak hal, membanggakan distrik yang sebentar lagi akan hancur berkeping-keping. Kau dan distrikmu tidak akan bertahan lama! Miskin!"
"Hahahaha... Kau pasti tidak pernah datang ke distrik tujuh? Pftt... Satu hal yang harus kau pahami tentang kami! Kami sudah hancur sejak awal!" Aku menyerang Valrey.
Dia menghindariku dan menyerangku. Valrey adalah seseorang yang sulit dikalahkan tapi aku yakin bahwa aku bisa membunuhnya disini! Entahlah aku merasa sangat ingin menghabisinya sekarang juga. Aku mencengkram bajunya dan membanting tubuhnya ke lantai keras ini.
"Kapten! Habisi dia!" Teriak Isaac.
"Kapten! Kau sangat keren, pertahankan rambutmu sampai akhir! Kita pasti mendapatkan sponsor!" Teriak Jisoo sangat senang.
Bisakah mereka diam?
"Ughhh..." Valrey bangkit cepat.
"Bagaimana? Kau menyerah?" Tanyaku.
"Di dalam mimpimu!" Valrey datang dengan cepat.
"Maka akan kubuat menjadi nyata!"
Kami bertarung tanpa mempedulikan teriakan orang-orang. Bahkan aku tidak peduli kepada Jisoo dan Isaac yang terus berkata tentang sponsor. Apakah perlu mencari perhatian orang kaya dan mendapatkan dukungan mereka? Jika hanya ingin memperkenalkan wajahku maka aku akan menolaknya. Aku butuh uang untuk distrik bukan ketenaran.
Tanganku meninju wajah Valrey sekuat tenaga. Dia mundur dan dengan cepat aku menarik tangannya dan membanting tubuhnya lagi. Valrey mengerjapkan matanya dan menatapku dari bawah.
"Menyerah?" Tanyaku.
"Hah... Yang benar saja!" Valrey berdiri dan bersiap.
"Kita lakukan sampai kau mati!"
"Kau yang mati jalang!" Hardik Valrey.
"Kasar sekali brengsek!" Aku maju dan menghampirinya.
Butuh berapa pukulan lagi untuknya tumbang? Dia sangat sulit untuk dikalahkan sampai aku merasa ingin mengakhiri ini. Aku sangat haus dan lapar, mereka tidak memberikan jeda untukku bernapas bebas.
"Kita akhiri saja!"
"Apa kau yang menyerah?" Tanya Valrey menatapku tajam.
"Bukan, maksud ku adalah kita akhiri sekarang karena aku lelah meladenimu!" Aku maju beberapa langkah dan menerjang tubuh Valrey.
Sekali lagi kami saling bertarung, memukul, menghajar, dan banyak lagi sampai titik darah penghabisan kami. Valrey memegangi wajahnya yang mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya. Lihat anak ini! Aku menyeka darah dari mulutku dan mendekatinya yang sangat lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clovis ( END )
Science FictionMasa depan yang begitu menyeramkan untuk seluruh umat manusia, kawanan Amo datang dan membuat banyak manusia menjadi kehilangan kesadaran atas dirinya. Setiap distrik akan mengirimkan perwakilan mereka yang telah terlatih untuk menghabisi para Amo...