Pada akhirnya, aku datang ke Alice's Labyrinth, tapi moodku tidak bagus sewaktu aku turun. Jujur, aku tidak mau datang, dan kupikir kedatanganku tidak akan membuat si bos merasa lebih baik seperti yang diharapkan. Meskipun begitu, aku datang karena suara manajer yang tulus.
Dan karena dia ditampar si anjing gila demi aku. Terutama karena aku mau membayar hutang. Tetapi, ketika aku menuruni tangga Alice yang familier, kekesalanku diganggu oleh suara marah yang bisa didengar di seluruh lorong.
"... Kau! Kau yang menyuruhku melakukannya! Bajingan, selama ini kau sudah menunggu untuk menjebakku, kan? Huh?!"
Klang, klatak-!
Diikuti dengan bunyi benda berat yang jatuh, seolah furniturnya sudah dirusak. Bunyi yang menggema di lorong itu berasal dari kantor si bos di paling ujung. Dan di tengah-tengah lorong, manajer berdiri dengan ekspresi dingin. Mungkin dia sengaja menjauhkan staf lain karena ada beberapa pasang mata yang mengintip di ujung lain lorong. Aku baru saja mau naik tangga lagi sambil berpikir seharusnya aku tidak masuk, tapi aku mendengar nama yang kukenal di tengah-tengah gemborannya.
"Beritahu aku, dasar bedebah! Kau pikir aku tidak tahu dari dulu kau sudah berencana melawan Jay?! Kenapa Jay tiba-tiba berubah pikiran dan mencari ayah?! Kenapa lagi dia tiba-tiba mau mengambil alih aset kita!"
Prang!
Bunyi sesuatu pecah pun terdengar, diikuti serangkaian gedebum, dobrakan, dentingan. Aku bergerak menuju pintu di mana sumber suara mulai semakin keras. Ketika aku berhenti di sebelah manajer, aku mendengar suara menghina lagi dari dalam.
"Bajingan, dari mana kau merangkak. Kau pikir ayah akan melirikmu hanya karena kau bermain-main dengan keluargamu seperti ini? Bahkan tidak dalam jutaan tahun, bajingan."
Kali ini aku tidak mendengar bunyi pecahan lagi. Alih-alih, ada keheningan yang lebih menyeramkan, dan suara pria itu terdengar lagi.
"Jauhilah Jay selagi aku berbicara baik-baik. Dan..."
Setelah itu suaranya teredam, tapi jelas sekali si bos tidak merespons perkataannya. . Beberapa saat kemudian, pintu terbuka lebar dan seorang pria tinggi berumur 60-an berjalan keluar. Wajahnya merah karena marah, tapi pakaian mewah dan cara berjalannya yang memerintah menunjukkan kalau dia bukan orang biasa. Dia melangkah melewatiku dan si manajer dengan langkah kasar, seolah kami tidak ada. Si manajer langsung mengejarnya seolah untuk memandunya, tapi dia tidak lupa untuk berbisik padaku.
"Tolong tunggu sebentar."
Lalu si manajer pergi keluar untuk memandu pria yang menganggapnya seperti udara. Aku menatap pintu yang dibiarkan terbuka selebar satu telapak tangan dan berjalan mendekat. Aku menyesal tidak mendengarkan perkataan manajer, tapi aku mendengar gemerisik di dalam ruangan dan mendorong pintu lebih terbuka. Di dalam, semuanya kacau dengan seluruh barang terbalik, si bos membungkuk dan merapikan barang-barang itu satu persatu. Mendengar suara pintu, dia mendongakkan kepala untuk melihatku dan pura-pura ramah.
"Oh, apakah Baekwon di sini?"
Cuma suaranya yang biasa. Kalau dia duduk di sini dengan depresi atau punya alergi debu, aku pasti bakal berbalik. Tapi melihatnya baik-baik saja, aku tidak punya pilihan selain merespons.
"Kalau aku membantumu, maukah kau membayarku paruh waktu?"
Aku mengatakan ini, tapi aku sudah membetulkan sofa yang terbalik.
"Paruh waktu? Hmm, kau mau berapa?"
"Berapa saja asalkan bukan dua ratus won."
Bibir si bos berkedut dan dia pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payback
RomanceTitle: Payback 페이백 Author: Samk English Translator: misacchi English Translation: https://chrysanthemumgarden.com/novel-tl/pb/ Sinopsis: Lee Yoohan yang menjalani kehidupan melelahkan sebagai penagih hutang, memutuskan untuk menjadi selebriti demi m...