Hazia baru sadar bahwa orang yang berdiri di samping kiri raja adalah orang yang menolongnya beberapa hari yang lalu, dugaannya benar bahwa lelaki itu adalah seorang bangsawan namun tak menyangka bahwa hubungannya begitu dekat dengan raja dimana dia tinggal, yaitu kakak dari sang raja.
Hazia juga baru sadar Niel belum kembali juga dari kamar mandi, ini sudah lebih dari setengah jam sahabatnya itu belum menampakkan diri dari tadi. Seingat Hazia niel hanya berbicara dirinya ingin buang air kecil tapi kenapa lama sekali? Apakah Niel tersesat? Itu adalah alasan masuk akal.
"Kakak" panggil Hazia pada Hendery
"Kenapa?" tanya Hendry
"Niel belum kembali, apa Niel tersesat? Istana ini begitu besar kakak tau itu" ucap Hazia
"Betul juga, ingin mencarinya?" tanya Hendery dan di balas anggukan oleh Hazia. Kakak beradik itupun memutuskan untuk mengeceknya setelah sebelumnya meminta izin pada sang ibu.Di lain sisi tampak pria yang tengah berjalan mondar-mandir, ia bingung entah apa yang harusnya ia lakukan saat ini. Dari tadi ia hanya berdiam sambil sesekali menatap seseorang yang tengah berbaring di ranjang miliknya.
"Apa yang harus aku lakukan saat ini? Ini sudah lebih dari setengah jam tapi dia belum bangun?" ucap pria itu, Seth."Aku ingin memanggil tabib tapi para tabib sedang di aula, jika aku kembali ke aula pasti akan ada banyak orang yang mengajak berbincang dan pasti akan lama untuk kembali ke kamar, aku harus bagaimana? Ibu juga sedang di aula" ucap Seth
"Ah iya benar, para pengawal" ucap Seth lalu segera berjalan ke luar kamar untuk mencari para pengawal.Baru beberapa langkah dari kamarnya, akhirnya Seth menemukan seorang pengawal,
"Ah kalian, aku minta tolong, tolong panggilkan ibu dan tabit untuk ke kamar ku" ucap Seth, kedua pengawal itu lalu mengangguk dan segera bergegas untuk mengikuti perintah dari Seth.Seth kembali ke kamarnya, menatap ke arah Niel yang masih terbaring di atas ranjangnya. Seth berjalan mendekat pada ranjang miliknya, duduk di samping Niel yang masih belum ingin membuka matanya, tangan besarnya mengarah ke pipi Niel yang gembil. Entah, Seth juga tak tau, tapi tangannya bergerak sendiri, keinginan hatinya lebih kuat daripada keinginan akalnya.
"Halus sekali" ucapnya kala jari miliknya bersentuhan dengan pipi gembil Niel, Seth tersenyum melihatnya. Tangannya lalu menangkup salah salah satu pipinya, mengelus pipi gembil itu dengan jemarinya.
"Niel memang cantik, entah hati atau parasnya" ucap Seth lalu kembali tersenyum.Seth masih tersenyum menatap Niel, tangannya bahkan masih bertengger di pipi Niel. Sampai pintu tiba-tiba terbuka menampakkan sang ibu, Draco juga sang tabib. Seth seketika kaget lalu menarik tangannya dari pipi Niel.
"Nak" panggil sang ibu
Seth lalu tersenyum menatap sang ibu, ibu Seth berjalan menghampiri Seth,
"Nak, siapakah ini?" tanya Tyaga
"Ibu, perkenalkan ini Niel, orang yang Seth ceritakan telah menolong Seth beberapa minggu yang lalu" ucap Seth
"Benarkah? Lantas bagaimana bisa nak Niel ada di sini?" tanya Tyaga
"Niel datang ke pesta ulang tahun Seth ibu" ucap Seth sambil tersenyum dan menatap Niel, Tyaga menyadarinya lalu juga tersenyum."Ibu mengerti nak, yang ibu tanyakan kenapa bisa nak Niel ada di kamar Seth bahkan sampai terbaring seperti itu?" ucap Tyaga
"Oh begitu, jadi seperti ini ibu ceritanya" Seth lalu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Niel, Tyaga sempat terkejut dengan apa yang di katakan oleh Seth."Sebenarnya Seth juga tidak mengerti ibu, Niel seperti berbeda orang dengan orang yang menolong Seth beberapa minggu yang lalu" ucap Seth
"Terlepas dari itu kita lebih baik melihat dulu keadaan nak Niel" ucap Tyaga, mendengar itu Seth lalu mengangguk dan tabib dengan sigap segera menuruti itu, tabib segera mengecek sebenarnya apa yang terjadi dengan Niel."Bagaimana tabib will?" tanya Seth setelah melihat tabib Will selesai memeriksa Niel
"Tidak ada yang aneh dengan tuan Niel raja, seluruh keadaan tubuhnya baik" ucap Tabib Will, Seth, Tyaga bahkan Draco juga kebingungan mendengar apa yang tabib Will katakan."Tabib Will sudah yakin?" tanya Tyaga
"Hamba yakin Ibu ratu, memang tidak ada yang salah dengan keadaan tubuh tuan Niel" balas tabib Will
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan nak Niel?" tanya Tyaga pada dirinya sendiri
"Raja, ibu ratu, tuan Draco ada yang ingin saya tanyakan sebelumnya" ucap tabib Will
"Silahkan tabib Will" ucap Seth."Apakah tuan Niel berasal dari kerajaan Finbar?" tanya tabib Will
"Sebenarnya aku juga tidak yakin, tapi saat Niel menolong ku, dirinya tinggal di bagian dalam hutan Amalthea" ucap Seth
"Mengapa tabib bertanya seperti itu?" tanya Tyaga
"Maaf ibu ratu bila hamba lancang" ucap tabib Will
"Tak apa tabib Will, saya hanya ingin tahu saja" ucap Tyaga sambil tersenyum
"Begitu ibu ratu, hamba hanya mengira, karena tuan Niel memiliki ciri-ciri kerajaan Finbar. Rambut blonde dan mata bermata biru atau orange bagi omega dan merah bagi alpha adalah ciri khas kerajaan Finbar" ucap tabib Will
"Tak ada lagi kerajaan yang memiliki rambut blonde dengan warna mata merah atau orange, selain kerajaan Finbar" lanjut tabib Will."Benar juga apa yang tabib Will katakan" ucap Draco
"Raja sekarang malah tidak memiliki ciri khas kerajaan Finbar" lanjut Draco
"Bukannya raja sekarang bukan keturunan asli raja Finbar terdahulu?" ucap Seth
"Betul, karena yang seharusnya menjadi raja, anak paman Richard di nyatakan meninggal bukan? Makanya yang naik tahta adalah anak kakak tirinya" ucap Draco."Mungkinkan?" monolog Seth dalam hatinya
"Oh iya tabib, apa tadi saat tabib memeriksa Niel, mata niel berwarna merah?" Tanya Seth
"Tidak raja, hamba lihat mata tuan Niel berwarna biru cerah" ucap tabib Will
"Tapi tadi saat aku memisahkan Niel, pupil matanya berwarna merah, merah terang" ucap Seth
"Merah? Merah menyala raja?" ucap tabib Will."Betul" jawab Seth
"Apa mungkin legenda Finbar itu memang benar adanya" ucap tabib Will
"Legenda?" beo Seth
"Legenda Omega Queen dari Finbar begitu terkenal, kau tidak tahu adikku?" tanya Draco
"Aku baru mengetahuinya" ucap Seth
"Legenda itu sudah sangat terkenal, dulu ada seorang omega yang bahkan bisa menaklukkan alpha, tidak pernah terintimidasi jika bukan dengan mate nya, dia bahkan bisa mengalahkan alpha dalam pertarungan, omega itu tak mudah tunduk kepada orang lain. Ada yang mengatakan bahwa dia juga pembunuh berdarah dingin, julukan itu ia dapatkan karena berhasil memimpin perang dan menang saat perang dengan musuh kerajaan Finbar""Omega itu di sebut omega queen, tak pernah berbelas kasih pada pengkhianat tabi begitu penuh kasih pada bangsanya. Dia memimpin kerajaan Finbar hingga mencapai titik kejayaannya, omega itu tak lemah, kelemahannya hanya saat heat saja"
"Ciri-ciri omega itu berambut blonde dan memiliki warna merah menyala, ada yang mengatakan bahwa omega queen sepertinya akan kembali terlahir, tapi sudah 300 tahun berlalu belum ada omega seperti itu yang lahir di kerajaan Finbar, hanya sebatas warna orange saja" ucap Draco
"Begitu?" balas Seth
"Hubungannya dengan Niel?" tanya Seth, mendengar pertanyaan Seth Draco lantas memutar matanya malas."Ciri Niel saat ini mirip dengan ciri fisik legenda Omega Queen, paham?" tanya Draco, Seth lalu mengangguk paham. Sedangkan Tyaga hanya berdiam tak mengatakan apapun setelah mereka membahas tentang sang legenda.
Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Omega Queen || Nomin [END]
FanfictionNiel adalah seseorang yang hidup sebatang kara di dalam suatu hutan, sampai suatu hari dirinya menemukan seorang pria yang tergeletak tak berdaya di pinggiran sungai dekat rumah sederhana miliknya. a/n ;warning, cerita ini banyak typo jadi aku mau m...